.
Usai menata sedikit makanan di atas meja, Jungkook menyiapkan dua gelas bening dengan wine kualitas terbaik yang ia temukan di lemari anggur. Makanan yang ditemukan memang tidak cukup banyak tapi cukup mengganjal perut mereka yang belum terisi sepanjang hari pernikahan.
Mungkin Jihyo sudah selesai membersihkan diri dan tepat untuk menyantap makan malam sebelum mereka melanjutkan acara yang tertunda. Astaga, ia tidak mengira dirinya mampu begitu sabar menunggu Jihyo tanpa memaksa untuk bergabung dengan istrinya di dalam kamar mandi. Itu ide yang buruk karena dia tidak yakin untuk tidak menyentuh istrinya itu di dalam sana. Tempat yang buruk untuk percintaan pertama mereka.
Kamar kosong. Ranjang masih tertata rapi dengan selimut di atasnya ketika Jungkook mengecek kamar pengantin mereka untuk kedua kalinya. Dia melangkah ke pintu kamar mandi mengetuk pintu pelan.
"Sayang, apa kau sudah selesai?" Ia terdiam untuk mendengarkan. Tidak terdengar suara apapun. Jungkook sedikit merasa cemas mengingat Jihyo sudah .terlalu lama di dalam sana.
"Sayang...?"
Pintu terbuka dan tidak ada Jihyo di dalam kamar mandi. Lantai di balik sekat pembab dan basah menaninggalkan jejak Jihyo memanglah mandi, tapi ke mana Istrinya pergi?
Terdengar pintu kamar tertutup tepat ketika Jungkook berbalik dan melihat istrinya berdiri di pintu kamar. Bunyi kunci terdengar nyaring menggema di kamar luas yang sunyi. Jihyo mengunci kamar dan berjalan menghampiri Jungkook. Gadis itu berdiri di tengah ruangan tepat di bawah temaram lampu yang menyinari seluruh kamar dan dirinya hanya dalam keremangan lampu kuning kamar. Jungkook bahkan tidak menyadari lampu kamar berubah redup ketika ia masuk.
Dengan susah payah Jungkook menelan ludah melihat lingerie transparan yang Jihyo kenakan nyaris memperlihatkan lekukan tubuh istrinya. Lingerie sutra itu begitu tipis sampai menyatu dengan kulit memperlihatkan mahkota Jihyo yang menggoda. Pandangan Jungkook berhenti untuk menatap wajah gugup Jihyo. Susah payah ia menahan senyum karena tidak ingin menambah kegugupan istrinya.
Jihyo berdiri kaku di tengah ruangan dengan gaun sutra tranparan yang Minnie berikan kepadanya sebagai hadiah pernikahan. Dia seperti tidak mengenakan apapun karena tipisnya gaun tersebut nyaris menelanjangi dirinya. Melihat Jungkook yang hanya berdiri mematung membuatnya sangat malu karena terlihat seperti wanita jalang yang menggoda pria itu. Tunggu... mereka sudah menikah dan kenapa dirinya harus malu untuk menggoda suaminya sendiri.
Dagu Jihyo terangkat dengan kepercayaan diri yang tinggi meskipun semburat merah muda menghiasi kedua pipinya. Ia harus terlihat semenggoda mungkin seperti yang Minnie ajarkan untuk menggoda Jungkook. Maka, dia berjalan perlahan dengan kaki telanjang menghampiri tempat tidur dan duduk di sana. Mata bulat Jihyo mengerling nakal memberi isyarat suaminya untuk mendekat.
Nafas Jungkook tercekat melihat Jihyo menjentikan jemari telunjuknya seakan memanggil. Tanpa menunggu Jungkook berjalan dengan langkah lebar dan berhenti tepat di hadapan Jihyo yang menumpukan lenganya ke belakang. Apakah Jihyo melakukan ini dengan sengaja, dan mempertontonkan tubuhnya yang menggiurkan seperti buah persik yang ranum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
FanficBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada