"Eomma akan meninggalkan aku?"Raut wajah gadis bermarga Park ini tampak sendu seakan ingin menangis.
Sang ibu menghela pelan mengelus surai putri bungsunya, "eomma tidak meninggalkanmu. Eomma di sini akan menunggu Jihyo sampai pulang kuliah."
"Janji?" Jihyo mengangkat kelingkingnya dihadapan sang ibu.
"Iya sayang janji. Sana cepat masuk, kau akan terlambat." Nyonya Park terpaksa membalas kelingking Jihyo sebagai janji mereka.
"Baiklah, aku masuk dulu ya eomma. Jangan kemana-mana ya eomma." Seperti layaknya anak kecil Jihyo mulai melangkah menjauh tapi tak juga membalikkan tubuhnya masih melambai pada sang ibu dengan wajah tak relanya.
Selepas kepergian Jihyo, nyonya Park pun kembali ke mobilnya.
"Nyonya apa kita tidak menunggu nona Jihyo dulu?" Sang supir bertanya bingung.
"Tidak usah. Kita pulang saja. Jihyo sudah besar. Usianya sudah 23 tidak pantas ditemani terus sampai pulang kuliah."
Akhirnya mobil itu pun melesat meninggalkan kampus ternama itu.
***
Jihyo terus menundukkan kepalanya setiap orang-orang memandangnya di sekitarnya. Takut yang ada di hatinya saat ini seakan orang-orang akan menerkamnya sekarang juga.
Terus berjalan menunduk rupanya berkebetulan beberapa kelompok pria dari depan sana sedang bercanda gurau tanpa melihat jalan mereka, hingga sebuah insiden menarik perhatian beberapa mahasiswa dan mahasiswi itu.
BUGHHH!!!
Senggolan di bahu itu cukup keras menghasilkan ringisan kesakitan pada Jihyo, gadis ini langsung memegang bahunya sakit.
"Hey!! Jika jalan itu pakai mata!" Bentak seorang pria pada Jihyo.
Jihyo semakin ketakutan menunduk dalam tak berani menatap pria yang membentaknya itu.
"Ma--maaf... A--aku... Akuu sa--sa--lah." Jihyo terus menunduk semakin takut berteriak dalam hati agar ibunya datang menyelamatkannya.
"Maaf apa?!! Apa maafmu bisa menyembuhkan bahuku yang sakit ini??" Pria itu kembali membentak menatap tajam Jihyo yang masih terus menunduk takut.
"Sudahlah Jung, kau tidak lihat dia hampir kencing celana karena bentakanmu itu." Teman si pria itu menarik smirk ejekannya untuk Jihyo.
Jungkook mendengus malas, dengan kasarnya ia menarik dagu Jihyo menatap matanya. Baru saja mulutnya kembali ingin membentak gadis itu sesaat ia hanya bisa tertegun di kala mata besar itu mengerjap menatapnya penuh ketakutan.
Jihyo semakin membesarkan matanya. Tubuhnya semakin bergetar, tangannya tanpa sadar meremas sisi bajunya. Sungguh, Jihyo ingin sekali berlari dari keadaan ini. Jihyo sangat takut sekali.
"Hey Jung Mrs. Jo sudah datang, ayo cepat masuk!" Gadis lain yang berstatus sebagai teman sekelas pria yang membentak Jihyo itu berteriak cukup keras guna juga menyelamatkan Jihyo.
Teman-teman si pria yang sedari tadi disebut 'Jung' itu lantas segera berlari secepat mungkin ke kelas mereka.
Tinggalan pria ini mulai menarik tangannya berdehem beberapa kali. Jihyo malah kembali menunduk takut.
Pria itu kembali berdehem cukup keras, "namaku Jungkook."
Setelah itu Jungkook segera berlalu melewati Jihyo, namun seraya berjalan masih sempatnya ia berbalik memandangi punggung mungil itu masih tetap berdiri di sana. Jungkook kembali berjalan ke depan dan segera masuk ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
FanfictionBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada