.
Jungkook memarkirkan mobilnya tepat di sisi mobil putih milik Park Jihoon dan mobil merah lain di garasi yang luas rumah keluarga Park. Total ada empat mobil dan mobil Jungkook yang kelima terparkir dis ana dan bagasi itu masih luas di sisi lain.
Jungkook mengambil parsel buah dari kursi samping, berjalan keluar dan berhenti untuk melihat mobil merah menyala tanpa atap milik Jihyo. Park Jihoon masih menyimpan mobil merah itu, hadiah pernikahan mereka yang diberikan Jihoon untuk Jihyo. Mungkin Pria tua itu berharap Jihyo akan kembali dan mengendarainya. Mengingat mobil itu adalah mobil favorit yang diimpikan Jihyo dan hanya ada beberapa di dunia. Sangat disayangkan, Jihyo hanya pernah mengendarai mobil itu sekali.
Tanpa sadar tangan Jungkook mengusap mobil lama yang masih tetap terawat itu dengan tanganya, mobil itu dingin sedingin hatinya sampai Jungkook tega mengabaikan Jihyo tanpa rasa iba sedikitpun.
"Tuan Jeon, Tuan besar sudah menunggu anda." Pelayan laki-laki yang entah datang dari mana menghampiri Jungkook, pria itu membuka pintu menuju pintu utama kediaman Park dan Jungkook menekan bel sebelum pria itu membukakan pintu utama.
"Aku tamu di rumah ini, akan sangat tidak sopan kalau aku langsung masuk."
Pelayan itu terdiam sejenak tanpa mengatakan apa-apa, kemudian membungkuk hormat dan meninggalkan Jungkook di luar pintu rumah besar keluarga Park. Rumah itu hanya terdiri dari dua lantai yang tidak terlalu mencolok untuk rumah seorang sekaya Park Jihoon hanya saja memiliki halaman tempat parkir juga halaman belakang yang lebih luas dari rumah itu sendiri. Park Jihoon memang terkenal kesederhanaan dalam semua tindakan. Rumah ini lebih banyak memiliki taman kebun bunga yang kalau Jungkook tidak salah ingat berada di bagian belakang tepat di bawah kamar Jihyo adalah taman bunga favorit Jihyo.
Ah, Jungkook tidak pernah sekalipun masuk ke kamar Jihyo meskipun mereka datang berkunjung ke mari. Jihyo selalu menolak tawaran ayahnya untuk menginap dengan alasan Jungkook dan dirinya ingin mengenal lebih lanjut dan kalau diingat kembali dia membawa Jihyo kembali hanya dua kali dalam setahun pernikahan ketika tahun baru dan natal.
Kenapa Jungkook baru sadar, dan Jihyo tidak pernah mengatakan apa-apa tentang itu atau meminta ijin untuk mengunjungi ayahnya. Jungkook merasa kedua matannya memanas.
Pintu terbuka, Jihoon berdiri di sana dan Jungkook tersenyum memeluk pria tua itu yang membuka kedua tangan menyambut di ambang pintu.
"Senang melihatmu dirumah ini lagi, nak. Sudah sangat lama kau tidak ke mari."
Jungkook menyerahkan parsel ke pelayan, mengikuti pria tua itu. Kalau Jungkook tidak salah ingat ruang baca sekaligus ruang kerja di sebelah kiri ruang tamu.
"Kita bicara di dalam."
Jungkook melenggang masuk dan pintu tertutup di belakangnya. Rumah ini tidak jauh berbeda hanya berubah di beberapa berabotan dan warna dinding, sofa dan ternyata foto Jihyo, dirinya bersama Jihoon masih terpasang di dinding ruang kerja pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
Fiksi PenggemarBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada