.
.
.Tempat itu penuh dengan suara musik yang begitu kencang, bau alkohol yang begitu menyengat, penuh dengan wanita malam yang menari dengan seksinya diatas lantai dansa. Gadis itu menahan napasnya harus berada di tempat mengerikan seperti ini. Pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di tempat seperti ini. Kalau bukan karena Eunwoo yang bersikeras mengajaknya ke tempat ini gadis itu tidak akan pernah mau menginjakkan kakinya ditempat ini.
Masih berdiri dengan gugup, ia tidak bisa melangkahkan kakinya semakin jauh, dia tidak bisa melihat Eunwoo. Eunwoo menyuruhnya untuk menunggu di depan pintu karena pria itu yang akan menjemputnya nanti. Tapi ini sudah lebih dari lima menit pria itu belum juga menghampirinya. Lelaki – lelaki ditempat ini menatap tubuh Jihyo seperti serigala yang ingin memakan mangsanya. Gadis itu semakin gugup saat beberapa pria menghampirinya. Dress merah yang ia kenakan tidak menutupi seluruh tubuhnya, memperlihatkan paha dan juga belahan dadanya yang sedikit terbuka membuat para lelaki itu benar – benar ingin memakan Jihyo.
Gadis itu menundukkan kepalanya saat lelaki itu menyentuh rambut panjangnya yang tergerai bebas di bahunya. Tertawa melihat kegugupan Jihyo yang begitu menyenangkan bagi mereka.
"Hai Manis... mau menemaniku malam ini?" lelaki berusia sekitar 60 tahun itu menyentuh lengan Jihyo yang tak tertutup membuat Jihyo segera menepis tangan itu dari tubuhnya. Ia semakin ketakutan melihat ketiga lelaki itu tertawa keras melihat kegugupan Jihyo. Gadis itu sudah hampir menangis saat ini, dia ingin keluar dan pergi dari tempat ini, tapi kakinya terasa seperti dipaku tidak bisa bergerak karenanya. Tubuhnya semakin bergetar melihat ketiga pria itu menatapnya penuh napsu. Dalam hati Jihyo memohon semoga Eunwoo atau siapapun datang menyelamatkannya dari ketiga lelaki brengsek ini.
Ketiga pria itu semakin menyudutkan Jihyo hingga membentur dinding di tempat ini. Suara musik yang begitu keras dan kelakuan orang di tempat ini tidak ada satupun yang hendak mau menolongnya, beberapa orang melihatnya tapi mereka hanya berlalu begitu saja mengira bahwa Jihyo salah satu wanita malam seperti mereka.
"Kenapa manis, kau tidak ingin melayaniku?" ujar pria tua itu lagi.
"Kami tidak akan menyakitimu, akan begitu nikmat nantinya," ujar yang lain sambil mendekatkan wajahnya pada leher Jihyo. Gadis mengeluarkan air matanya saat merasakan bibir pria tua itu hendak mengecup lehernya, menutup matanya takut, mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya dan tanpa sadar mulutnya bergumam memanggil nama seseorang yang selalu menghantui hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Junghyo✔
FanfictionBeda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : setiap cover berganti, artinya akan segera publish cerita baru 17+ juga ada