24 - Gendong

249 43 5
                                    

Jam sudah menunjkan pukul 22.47 malam berarti sudah hampir 30 menit Taehyung dan Yerin menunggu di depan ruang oprasi. Hanya mereka berdualah yang ada di sana sebab beberapa warga yang bersama mereka tadi berpamitan pulang karena ada urusan mendadak, jadi merekalah yang menunggu korban tersebut. Tadinya mereka sudah berusaha mencari kontak keluarga korban tapi tidak satupun nomor yang mereka temukan. Malam semakin larut keadan di sana semakin sunyi, letak ruang oprasi yang mang mesangatlah di ujung jadi jarang orang yang berlalu-lalang disana. Tak ada satupun dari mereka yang membuka suara, mereka larut ke dengan pemikirannya masing-masig. Tiba-tiba pintu ruang opari dan keluarlah seorang suster.

"Permisih dek" ucap suster itu yang membuat mereka berdua tersadar.

"Iya ada apa sus?" tanya Yerin kepada suster itu.

"Katanya pasien dia ingin bertemu dengan orang yang sudah menolongnya" jawab suster itu dan mereka berdua langsung menyetujuinya. Mereka berdua masuk dan segera berganti menggunakan pakaian khusus yang sudah di sediakan.

"Silahkan lewat sini" ucap suster itu setelah mereka selesain menggunakan pakaian khusus dan mereka berdua hanya mengikuti suster tanpa banyak bertanya.

"Permisih dok, ini orangnya sudah ada" ucap suster itu ke seorang dokter yang berdiri membelakangi mereka.

"Baiklah kalau begitu silahkan bicara dengan pasien" balas dokter dengan ramah, mendengar hal itu mereka berdua segera mendekat.

"Trima..kasih..sudah..menolong...kami.." ucap seorang pria yang terbaring di ranjang ruang oprasi dengan terbata-bata.

"Iya, sama-sama" balas Yerin sambil memperhatikan pria itu dengan sendu.

"Saya mau...minta...tolong...kalau misal...nya...saya ti..dak...selamat tolong ja....ga istri dan an...ak...sa..ya" ucap pria itu dengan susah payah.

"Baik kami akan menjaga mereka" balas Taehyung yakin dan di angguki oleh Yerin.

"Tri...ma.. kas.." belum sempat melanjutkan ucapanya tiba-tiba pria itu kejang-kejang. Orang-orang yang berada di sana langsung panik melihat itu. Dokter dan suster langsung menangani pasien sedangkan Taehyung dan Yerin segera keluar dari ruangan itu.

"Tae kalau orang itu gak selamat gimana?" tanya Yerin dengan suara yang hampir menangis.

"Berarti kita harus jagain istri dan anaknya sesuai janji kita" jawab Taehyung dengan tenang.

"Kok lo jawabnya gitu sih" ucap Yerin sambil menatap Taehyung dengan wajah sendunya.

"Terus gue harus gimana lagi, kan emang kenyatannya begitu"  balas Taehyung tanpa menoleh sedikitpun ke arah Yerin. Mendengar itu Yerin hanya dia tanpa berniat untuk membuka suara. Sekitar 10 menit menunggu keluarlah seorang dokter ari ruang oprasi.

"Bagai mana, dok?" tanya Yerin ketika melihat dokter itu keluar dari ruang oprasi.

"Mohon maaf pasien tidak bisa di selamatkan, benturan yang sangatlah keras itu menyebabkan kerusakan yang terjadi pada jantungnya begitu parah jadi sangatlah kecil kemungkinan pasien bisa di selamatkan" jelas dokter itu. Mendengar hal itu pertahanan Yerin akhirnya runtuh juga, dia menangis tersedu-sedu sambil terduduk di lantai rumah sakit. Jika orang yang melihatnya pasti mengira bahwa dia sedang menangisi orang yang sudah dia kenal sangatlah lama, akan tetapi kenyataanya Yerin baru mengenal orang itu dengan kurun waktu beberapa menit saja.

"Maaf dok, dia memang orangnya lebay" ucap Taehyung kepada dokter.

"Tidak apa-apa, kalau begitu saya permisih dulu" balas dokter itu dengan ramah dan setelah itu segera pergi dari sana.

"Lebay banget sih lo" ucap Taehyung ke arah Yerin yang masih menangis.

"Ini namanya bukan lebay tapi gue lagi sedih tau" balas Yerin yang masih menangis.

TIOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang