Pagi hari telah tiba, matahari sudah menampakkan sinarnya. Orang-orang sudah pada sibuk dengan kegiatannya mereka masing-masing di pagi hari, tapi tidak dengan Yerin yang masih meringkuk di balik selimut kesayangannya seperti enggan untuk bangkit dari tempat tidurnya. Sinar matahari yang masuk di sela-sela jendela pun samasekali tak mengusik tidur nyenyaknya. Badannya sepertinya sangat sulit digerakkan hanya untuk bangkit dari tidurnya jangankan itu untuk membuka matanya saja sepertinya sangat berat. Suara ketokan pintu terdengar berulang kali.
"Non Yerin".
"Non..non bangun".
"Non Yerin bangun".
"Non bangun ini sudah jam 06.45".
"Non bangun non nanti terlambat sekolah".
Tidak terdengar sama sekali sahutan dari dalam, sepertinya sang pemilik kamar masih sangat nyaman berada di alam mimpinya.
"Non Yerin bangun non".
"Non ini sudah jam 06.50, bentar lagi gerbang sekolah ditutup".
"Non bangun".
Panggilan itu terus menerus terdengar di pagi ini. Sang pemilik kamar yang terus menerus dipanggil namanya perlahan terbangun dari tidurnya, Kedua kelompok mata tersebut perlahan-lahan terbuka. Setelah matanya terbuka dengan sempurna dia segera melihat jam yang berada di dinding kamar dan di sana jam sudah menunjukan pukul 06.53 itu artinya 37 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Dia segera masuk ke kamar mandi dengan terburu-buru, sangking terburu-burunya sampai-sampai pintu kamar mandi di tutupnya dengan cukup keras hingga bi soy yang berada di luar pun mendengarnya.
Sekitar 10 menit Yerin sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah yang sudah melekat di tubuhnya. Yerin mengambil tasnya yang berada di meja belajar dan setelah itu segera turun ke lantai bawah dengan terburu-buru. Sesampainya di lantai bawah Yerin mengambil sepatu dan segera menggunakannya. Setelah sudah siap Yerin keluar rumah untuk menuju ke mobil, akan tetapi ketika sudah di liar rumah dia tak melihat mobil yang biasanya sudah standby di sana. Tanpa mikir panjang Yerin segera menuju dapur untuk menghampiri bi soy.
"Bi soy, kok pak yuno belum siapin mobil di depan sih?" tanya Yerin setelah sampai di dapur.
"Pak yuno kan sedang izin karena isterinya mau melahirkan" jawab bi soy.
"Kalau begitu Yerin berangkat dulu" ucap Yerin dan setelah itu segera pergi.
"Tidak sarapan dulu?" tanya bi soy ketika melihat Yerin pergi.
"Enggak usah soalnya udah mau telat" jawab Yerin yang mendengar pertanyaan bi soy.
Yerin segera menuju halte bus yang berada di depan komplek dengan berlari. Sesampainya di sana Yerin segera duduk karena merasa lelah sehabis berlari. Sudah 5 menit lebih Yerin menunggu tapi tidak ada tanda-tanda bus akan datang. Yerin hanya bisa pasrah karena jika dia lari dari sini menuju sekolah bisa-bisa gempor kakinya.
"Yer, ngapain lo di sini?".
"Gak sekolah lo?".
"Yer, kesambet lo?".
"Woy Yerin, lo gak sekolah?".
"Yerin itu cantik, imut, dan lucu" Yerin kaget karena suara teriakan yang tepat di depan telinganya.
"Pede banget lo".
"Loh Tae ayam, dari kapan lo ada di sini?" tanya Yerin bingung.
"Dari 5 menit yang lalu gue udah di sini" jawab Taehyung.
"Kok gue gak dengar suara motor lo?".
"Udah budek kali telinga lo".
"Enak aja, telinga gue gak budek lo-nya aja itu yang kaya setan suka datang tiba-tiba".
KAMU SEDANG MEMBACA
TIOS
FanfictionTIOS adalah nama geng yang sangat terkenal di SOPA. Kenapa terkenal? Ya karena selain paras mereka yang membuat para kaum hawa dan kaum adam terpesona mereka juga adalah anak² dari orang terkenal di dunia. Tetapi yang bikin mereka lebih terkenal lag...