Part 11☘️

2.8K 154 2
                                    

_Happy Reading_

Setiap hari ku memandang langit malam,hanya untuk bertanya pada diriku sendiri apakan aku mencintaimu.

_Andra

Berada di dekatmu membuatku merasakan perasaan nyaman dan takut ditinggalkan.

_Sania

*****

Sania melangkahkan kakinya menuju rooftop,dia menyandarkan tubuhnya di kursi panjang yang terdapat di sana.Matanya menerawang jauh,mata melihat hamparan bangunan bangunan kota diri banyak sekali pertanyaan dikepalanya.

"Kenapa dra kenapa Lo diem aja waktu si Bianca nyerder di bahu Lo,gue aja yang pegang pundak lo,Lo marah sama gue.Tapi kenapa gue kesel,Emang gue siapanya?Arhhh tau ah pusing"Dia mengacak rambutnya prustasi kemudian menghembuskan nafasnya

"Apa gue suka sama Andra?tapi masa baru ketemu beberapa hari udah suka?Apa bener gue suka sama dia?"pertanyaan pertanyaan itu yang sedari tadi menggangu nya"Tapi gue takut,gue ga mau kejadian dulu keulang lagi"Dia memejamkan matanya,Angin yang berhembus di sana membuat rasa kantuk Sania datang dia tertidur disana.

Andra melangkahkan kakinya ke rooftop,dia melihat seseorang bersandar di sana,dia mendekat untuk melihat siapa orang disana.Matanya mendongok ternyata gadis ini,gadis yang daritadi dia cari.

Andra berjungkok mensejajarkan wajahnya,ditatapnya wajah sania"cantik" fikirannya.Entah setan darimana tangannya menyingkirkan rambut Sania yang berterbangan tertiup angin ke belakang telinga Sania kemudian mengelus pipinya lembut.Sania seakan tak terganggu dengan usapannya itu dia masih tampak tenang hingga beberapa saat kening Sania berkerut matanya terpejam erat keringan muncul dikeningnya,Sania bergerak gelisah.Andra yang melihat itu bingung apa yang terjadi dengan gadis didepannya itu. Kebingungannya sekarang berubah menjadi khawatir tiba tiba Sania menangis dalam tidurnya,nafasnya gadis itu begitu memburu.

Andra menepuk pelan pipi Sania"Nia,Sania bangun!!"

"San bangun"tuturnya lagi

Sania terbangun dari tidurnya dia masih menangis,Melihat Andra didepannya,dia langsung memeluknya begitu erat,Badannya bergetar.Andra yang di perlakukan seperti itu langsung menegang,tubuhnya terasa kaku sampai mendengar suara ketakutan dari Sania"tolong Gu gue takut"cicitnya.Andra yang mendengar itu langsung membalas pelukannya dia mengusap rambut Sania lembut"Stt tenang,ada gue disini"ujarnya spontan

Beberapa menit berada di posisi itu Sania sudah berhenti menangis,kemudian dia tersadar dengan posisinya buru buru dia melepaskan pelukannya,sampai Andra terkejut
"Ngapain Lo peluk peluk gue?"gugup Sania

Andra menatapnya datar"Ga kebalik?"

"Gue gue kan ga sengaja"

"Ga sengaja kok keenakan"

Sania melotot"Engga yahh"

Andra tak menimpali ucapan Sania dia lantas duduk disebelahnya"Lo kenapa?"

Sania berusaha santai"Hah?Ga kenapa napa"ujarnya cepat

"Lo kenapa Nia?"

Sania merasa asing dengan sebutan itu,tidak ada yang memanggilnya dengan sebutan itu"Lo tadi manggil gue apa?Nia?Nama gue Sania bukan Nia"

"Gue lebih suka manggil Lo Nia"

"Kenapa?semua orang panggil gue Sania atau engg san,kenapa Lo panggil gue Nia?"

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang