#02

12.3K 745 30
                                    

Pagi menjelang, gadis jangkung berlesung pipi itu membuka matanya dengan sedikit terpaksa karena suara alarm yang memekakkan telinga, andai alarm itu tak menyala bisa dipastikan si gadis masih betah dalam mimpi nikmatnya.

Pukul 06.50, gadis itu memarkirkan motor sportnya di halaman parkir sekolah. Ia melepas helm fullface nya dan berjalan malas dengan wajah yang masih terlihat mengantuk menuju kelas.

"Woy muka bantal, lo gak mandi ya Tan?"  Teriak Anissa, salah satu teman Titan saat Titan baru saja masuk kedalam kelas.

"Kalo ngomong pake Basmallah dulu, Nis!"  Timpal Titan malas kemudian mendudukkan diri di bangkunya, ia merebahkan kepalanya diatas meja dengan ransel sebagai bantalan.

"Lagian buat apa lo kerja, Tan? Kan ortu lo kirim uang bulanan.."  Tanya gadis bermata bulat yang diketahui bernama Citra, namun Titan tak berniat menjawab dan kebetulan bel masuk pun berbunyi.

"Selamat pagi"  Sapa seorang guru pria.

"Pagi pak" Jawab para murid serempak. Titan kembali menundukkan kepala dan memejamkan matanya yang terasa berat untuk terbuka.

"Sstt.. hey, Tan hudang!(bangun)"  Githa yang berada di sebelah Titan, mencoba membangunkannya dengan mengguncang kecil bahu si gadis.

"Titan, heh itu pak dedi manggil lo!"

"Hmmmm"  Titan hanya berdehem tak berniat mengangkat kepalanya.

Githa dibuat geram, ia menarik pipi kiri Titan dan memelintirnya cukup keras, membuat Titan meringis dan menegakkan kepalanya. Gadis itu hendak memaki sahabatnya namun terpaku pada tatapan horror guru di depannya.

Glupp!

"Hehe iya pak ada apa?" Tanyanya dengan tawa bodoh

"Enak ya kamu tidur! Coba jelaskan darimana hasilnya bisa segini?"  Ujar sang guru tegas seraya menunjuk sebuah soal di papan tulis.

Titan menatap papan tulis di hadapannya dan berusaha mendapat jawaban namun otaknya saat ini benar-benar tak bisa diajak kompromi.

"Dari tadi pak!"  Si guru juga murid lainnya dibuat kaget oleh jawaban tolol Titan, bahkan gadis itu sendiri pun membelalakkan matanya merutuki ketidak sinkron-nan mulut dan otaknya.

BRakkkkk..

"BABI!!

"AYAM-AYAM!!"

Mereka terperanjat saat sang guru tiba-tiba keluar dari kelas dan membanting pintu dengan sangat kencang.

"Ya salam untung gue gak jantungan"  gumam Anissa mengelus dadanya.

"Titan,, Titan,, lo ngantuk boleh tolol jangan!"  Sindir Julinar, Titan menatapnya datar dan mengedikkan bahu.

"Bukan salah gue, do'i nya aja yang baperan. Lagian kenapa tuh guru malah keluar? aturannya kan gue yang doi usir!"  Jelasnya santai seraya kembali merebahkan kepala diatas meja bertumpu pada kedua lengan.

"Bangunin gue kalo bel istirahat, kalo ada guru yang tanya bilang aja gue gak enak badan!"

"Okey juragan"  jawab Citra dan yang lainnya serempak, Titan tersenyum dan tanpa sadar terlelap.






Kini Titan, Citra, Julinar, Anissa, Githa, Arfah dan Nisha telah menempati meja keramat mereka di dalam area kantin.
Tak ada yang berani menempati meja itu karna mereka tahu akibatnya akan fatal jika berurusan dengan Citra dan kawan-kawannya.
Secara, Citra adalah anak dari pemilik yayasan sekolah sekaligus preman disana.

[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang