#53

2.7K 295 26
                                    

Prankkk!


Ketiga gadis itu terperanjat, dokter keluar dengan wajah lesu menghampiri mereka.

"Dok ada apa ??" Tanya rhea bingung, dokter menghela nafas berat lalu menepuk pundak rhea dan berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.

"Kenapa??"  Ketiga nya saling tatap bingung, mereka melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar titan.




Titan terduduk dengan tatapan kosong, perban di wajahnya telah dilepas. Suster berada disampingnya mencoba mengajak titan berbicara namun gadis itu tak bergeming, pecahan kaca berserakan di sana.

Dengan hati-hati mereka mendekati titan, suster menghela nafas lalu meninggalkan kamar titan. Citra menyentuh bahu titan, gadis itu mengeluarkan air matanya.


"Tan, kenapa ? Dokter bilang apa ??"  Titan tak bergeming, air mata semakin deras keluar dari mata bulatnya.


"Hey,, lo kenapa tan ?? Ngomong tan jangan kayak gini"  citra memeluk titan dan mengusap kepala nya lembut,


"Gue lumpuh"   bisik titan, citra melepaskan pelukannya. Mereka tak mendengar apa yang titan bicarakan.


"Apa tan ? Lo kenapa ??"  Titan menatap tajam rhea,


"GUE LUMPUH RHEANDRA! GUE CACAT PUAS LO HAH ?!!!"   Mereka membelalakkan mata atas bentakan dan ucapan titan.


"Lo ? S-serius tan ??"


"Hiks.. gue hiks g-gue cacat rhe, gue cacat, gue gak berguna"  titan memukul-mukul kedua kakinya dia histeris.


"AAAAA GUE GAK GUNA SEKARANG CIT, JO"  gadis itu semakin histeris. Citra, rhea dan joanna memeluknya erat, mereka ikut menangis atas kenyataan pahit yang diterima sahabatnya.



"Kuat tan hiks sabar"



"Kenapa takdir mempermainkan gue jo hiks.. kenapa gak bisa gue hidup bahagia sekali aja ? Hiks.. hiks.. kenapa Tuhan gak biarin gue mati aja cit ? Rhe ..?"


"Engga tan hiks lo gak boleh ngomong gitu,, Tuhan sayang sama lo, Dia teramat sayang sama lo, Dia pengen lo jadi orang yang semakin baik tan"


Titan melepaskan pelukannya,
" Pergi!"


"Tan.."


"PERGI !!!"



Mereka mengalah, mereka paham titan butuh waktu sendiri menenangkan pikiran nya yang kacau.





Kini mereka terduduk di depan kamar titan, masih bisa mendengar isakan pilu dari gadis yang tengah meratapi nasibnya, ketiganya bungkam.

"Apa kita ke kamar anin aja ? Siapa tau dia udah sadar"  ujar joanna, citra dan rhea menatapnya kemudian mengangguk.












Anin tengah menyantap sarapannya, ditemani sang bunda yang dengan telaten menyuapi anak bungsunya itu.

"Anak mama pinter banget sih, kalo tiap hari kayak gini kamu bisa cepet pulih dan keluar dari rumah sakit sayang"  yasmine mengusap kepala anin, anin mengangguk lalu tersenyum hangat.

"Mah, papa mana ?? Trus rheandra, citra sama joanna juga ??" 

"Papa lagi ngurusin sedikit masalah di kantor sayang, nanti siang papa kesini kok"


"Kalo temen-temen kamu .."



Ceklek!



Suara pintu terbuka menyela ucapan yasmine, keduanya tersenyum melihat siapa yang datang.


[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang