#20(21+)

15.2K 500 18
                                    

"Nghhhh.. Ahhhh.. Shhhh..Ahhh.."


Jelas kedua gadis itu semakin gelagapan karna suara desahan dalam film itu terdengar sangat sensual. Titan melirik Anin ia benar-benar tak bisa lagi menahan libidonya, namun tetap berusaha menahannya. Titan mendekatkan wajah tepat ke belakang leher putih Anin, menghirup dalam aroma gadis tersebut dengan mata yang terpejam, bulu-bulu halus di tubuhnya meremang.

Ia mengarahkan penciumannya pada bagian belakang telinga Anin, menghembuskan nafas hangat nan lembut yang mampu membuat Anin menahan nafas dengan mata yang terpejam.

"Aku ke toilet dulu.."  Bisik Titan dengan suara berat, dengan sengaja mencium tipis cuping Anin.

Sepeninggalan Titan, Anin yang semakin terbakar nafsu tak sanggup lagi menahan hasrat. Tangannya melepas bra'nya sendiri namun tanpa melepas tanktop nya, lalu mengusap lembut puting payudara yang telah mengeras dari luar tanktop, matanya terpejam seraya menengadah kepala saat tangan kirinya mengelus pelan selangkangannya yang masih terbalut celana jeans.

"Emhh Biru.." Gadis itu mendesah pelan menyebut nama Titan, ia membayangkan Titan menjamahnya saat ini, tangan kanannya semakin keras meremas payudaranya sendiri. 

"Perlu gue bantu?" 

Anin tersentak kaget saat Titan tiba-tiba berbisik di hadapannya, ia membuka mata dan menatap sayu pada gadis yang kini berjongkok dengan tatapan gelap.

Nafsunya sudah sampai ke ubun-ubun, Anin gelap mata kemudian menarik kerah baju Titan dan melumat bibirnya kasar. Titan mencoba mengimbangi namun gagal, ia kewalahan kemudian menarik paksa tubuhnya sedikit menjauh.

"Hey.. Calm down.."

Gadis itu terdiam dengan dada yang naik turun tak beraturan, Titan perlahan mendekat ke arah Anin, mengusap wajah sang gadis kemudian menyatukan bibir mereka. Ia melumat lembut namun menuntut pada bibir sexy Anindita.

"Mphhhh.."

Lenguh Anin kala lidah hangat Titan menerobos masuk ke dalam bibirnya. Ia menghisap dan melilit lidah Titan, bertukar saliva dengannya.

Gadis itu perlahan membawa tangannya menyentuh payudara Anin, meremasnya pelan dan memainkan putingnya dari luar tanktop.

"Nghhh...ahhhhh" 

Anin menengadahkan kepala kala ciuman Titan beralih turun ke arah lehernya. Tangannya terangkat memeluk tubuh Titan dan menahan kepala sang gadis yang kini menghisap lehernya, meninggalkan jejak merah.

"Shhhh Biru ahh.."

Desahan Anin membuat Titan semakin bergairah, jemarinya memilin puting Anin yang semakin mengeras kemudian menarik tanktop Anin hingga batas perutnya. Kedua payudara Anin nampak indah di matanya.

Titan masih menatap penuh puja pada kedua payudara indah Anin. Anin menatapnya dengan wajah yang merona, dengan cepat ia menarik kepala Titan dan membusungkan dada. Meminta Titan melahap payudaranya.

"Nghhh.. Bi.. ahhhh"

Sebelah tangan Titan meremas payudara Anin sementara yang satunya berada dalam hisapan dan gelitikan lidah Titan.

Anin menarik tangan Titan di payudaranya, mengarahkan pada selangkangannya sendiri dan menekannya disana.

Titan kemudian menegakkan tubuh dan melepaskan tangannya. Membuat Anin kini menatapnya bingung.

"Kenapa Bi?"  Tanyanya dengan nafas tersengal.

"Boleh?"

"I'm yours!"  Timpal Anin dengan senyuman manisnya. 

[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang