#37

3.4K 323 7
                                    

Apa yang menurut kalian lebih indah dari langit gelap bertabur bintang?? 

Bagiku tak ada yang lebih indah dari senyuman manis gadisku, bahkan aku melihatnya sebagai Nirwana-ku, aku yang memujanya aku yang mengabdi cinta padanya aku yang menjadi tolol untuk bersamanya dan aku yang menjadi rapuh saat tak ada senyumnya.



BUCIN baiklah sebutan yang pas untuk seorang Titan Pramesta Biru, dia rela menjadi lebih idiot dari mr.Bean, lebih bodoh dari seorang Patrick star, lebih tabah dari seorang mrs.Puff haha..

Tapi itu semua mungkin tak cukup bagi seorang Anindita Rakash Novaya, yang jauh di dasar hatinya menginginkan seorang yang lebih romantis dari BJ.Habibie bukan manusia tembok seperti Titan.

Anin mulai menuntut Titan menjadi apa yang dia inginkan, menjadi seperti apa yang ada di khayalannya, menjadi seseorang yang manis dalam ucapan dan tindakan untuknya, tanpa di sadari selama ini Titan memberikan semua yang dia impikan dengan caranya sendiri.

Titan si manusia tembok hanya bisa tersenyum saat ucapan halus nan menyayat hati dengan lancar keluar dari bibir ranum nan sexy milik gadisnya. Ia tak ingin melukai hati kehidupannya, biarlah dia yang merasakan tanpa harus membalas, Titan pun tak pernah berharap gadisnya mendapatkan hal yang sama dari siapapun, benar-benar Titan ikhlas merendahkan harga dirinya bahkan sampai batas terendah.

"Tan, lo gapapa??"  Tanya Citra yang melihat Titan hanya mengaduk-aduk kopinya

"Emang gue kenapa??"  Timpal Titan dengan tawa yang ia lantangkan

"Lo ribut sama Anin?" 

"Engga tuh, gue sama dia kan couple paling sweet sejagat raya" Elak Titan

"Iya deh iya, gue mah apa atuh baru kenal lo 2 hari doang, jadi ya gatau apa-apa"  Sindir Citra seraya menyandarkan tubuh pada kursi, Titan menatapnya dan menghela nafas.

"Gue gak tau dia kenapa, akhir-akhir ini dia banyak nuntut gue tentang ke romantisan, lo kan tau gue gak bisa romantis, udah gue coba buat nurutin yang dia mau tapi dia malah marah dan maki-maki gue" Citra tertegun

"Apa selama ini sikap dan perlakuan gue flat ya Cit? Gue gak romantis, ya? Atau dia mulai bosen sama gue ??" 

"Lo pernah denger kalo semakin tinggi sebuah pohon akan semakin kencang angin yang menerpa"  Titan mengangguk

"Anggaplah lo lagi berusaha menahan pohon itu biar gak roboh, lo rawat akarnya bukan batangnya, biar lo bisa ambil hasilnya" 

"Walaupun lo gak dapet buahnya setidaknya lo dapet air jernih dari akar yang selama ini lo jaga"  Gadis itu terdiam mencerna semua yang Citra ucapkan

"Oke, gue ngerti thanks ya lo emang Kakak gue paling the best" Ucapnya tulus seraya tersenyum manis, Citra menganggukkan kepala.

Dalam hatinya Citra memaki seorang Rheandra, dia yakin Rheandra lah yang telah memprovokasi Anin, dia lah yang mencuci otak Anin, tapi kenapa Anin bisa langsung terpengaruh? Citra akan mencari tahunya sendiri, bila perlu gadis itu akan beberkan semua rahasia Titan yang ia ketahui agar gadis itu membuka matanya.



Titan melangkah masuk ke dalam rumah sebelumnya gadis itu menarik nafas dalam-dalam dan mengontrol ekspresi wajahnya, agar tak terlihat buruk di depan sang kekasih, tak lupa ia membawa sesuatu di balik punggungnya.

"Hai sweet heart.."  Sapa nya pada Anin yang tengah menonton televisi

"Hai Bi, kamu darimana? Pergi kok gak bilang?" Tanyanya manja, Titan tersenyum lalu berlutut di hadapan Anin 

[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang