#59

2.9K 315 32
                                    


"Titaaan!! "


Kedua gadis itu menoleh pada citra yang berteriak memanggilnya dan segera menghampirinya.

"Kenapa? Langit baik-baik aja kan??"  Tanya titan pada kevin yang tak lain dokter yang menangani baby langit.

"Syukur lah bayi tampan itu bisa melewati masa kritisnya dan operasi nya berjalan lancar"  Titan menghela nafas lega lalu tersenyum lebar begitupun keempat gadis lainnya yang kini saling memeluk.

"Ini sudah malam lebih baik kalian pulang dan beristirahat, pihak rumah sakit pun tak menyediakan ruangan khusus untuk tamu pasien, kembali lah besok pagi"  Ujar kevin diangguki Titan.

"Kalian pulang aja, rhea dan citra yang anter, bu Retno, nina, mas andi dan mbak fani juga ya biar diantar mereka. Langit biar Titan yang jaga"

"Emang gak ngerepotin mbak?? "  Tanya pria bernama andi,

"Tenang aja mas, langit itu anak titan jadi sewajarnya titan jaga dia"

"Gak nerima bantahan ya! "  Titan mengacungkan telunjuknya pada riana dan yang lain saat mereka hendak membuka mulutnya.

"Oke deh, kita pulang kalo ada apa-apa kabarin ya cantik"  Rhea mencolek dagu titan lalu mengedipkan matanya,

"Gausah ngehina juga rheandra! "  Rhea hanya mendengus, niatnya menggoda titan pupus karna gadis itu kini lebih sensitif.

"Kamu sampe rumah langsung tidur dan kamu juga riana, jangan banyak main game!! "

"Siap komandan"  Hormat anin dan riana kemudian berlari menyusul yang lain setelah berhasil mencuri ciuman di pipi kanan dan kiri titan, titan hanya menggeleng kepala.









Anin, riana, citra dan joanna berada dalam satu mobil, mobil citra.
Sedangkan rheandra dia bertugas mengantarkan bu Retno dan yang lainnya ke panti asuhan.

"Baby langit itu siapa sih?? Kok biru sebut dia anaknya?? "  Tanya anin entah pada siapa, riana yang duduk disebelahnya menoleh.

"Langit emang anak ka biru kok, ya walaupun masih proses tapi ana yakin kak biru bisa dapetin langit"

"Adopsi?? "  Riana mengangguk pasti,

"Makannya jangan maen mulu, lo jadi ketinggalan banyak hot news kan"  Sarkas citra, anin menundukkan wajahnya

"Ya sorry kan kalian juga tau alesannya"

Riana mengusap tangan anin, "kaka tau ga? Nama langit itu kak biru yang kasih"  Anin menatap riana kaget

"Langit Rakash Pramesta"  Lanjut joanna dengan memiringkan tubuhnya kebelakang menatap anin,





"Nanti kalo kita nikah, gue pengen punya anak cowo"  Ujar Titan yang kini tengah berbaring di paha anin.

"Emang lo bisa bikinnya?? "

"Zaman udah canggih mbak, Inseminasi atau adopsi ge gapapa, masa calon dokter gak tau"

"Gue ngetes lo btw" Elak anin, titan berdecih.

"Cih! Gegayaan, dan nanti gue kasih nama Langit Rakash Pramesta. Lo tau artinya?? "  Anin tersenyum lebar kemudian mengangguk yakin.

"Langit indah dalam semesta kita"  Titan tersenyum lalu mencium perut rata anin.

"Gue harap kehadirannya nanti akan menambah indah kisah kita, gue juga harap dia jadi anak yang berguna dan bisa menjadi tempat bernaung bagi orang-orang disekelilingnya"

[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang