Bacanya sambil dengerin lagu itu coba biar feelnya makin greget hehe gue sih gitu.
.
.
.
Titan tengah menikmati senja pavoritnya di halaman belakang, tangannya mengusap membersihkan debu di permukaan biola kesayangannya dengan selembar kain, biola yang telah lama tak dia sentuh.
Menggosok hair bow nya dengan resin agar gesekannya halus dan suara yang di keluarkan pun nikmat didengar,
Gadis itu tersenyum senang seraya memeluk alat musik berdawai itu, dia mencengkram gagang biola, dagunya mengapit chinrest di bahunya.Perlahan jari-jarinya mulai menekan senar dan menggesek bow dengan gerakan halus sebagai pemanasan.
Memejamkan mata seraya menghela nafas panjang, titan mulai memaikan sebuah instrumen dengan penuh penghayatan .
Jemarinya lihai bergerak menekan satu persatu dawai,Sebuah instrumen dari lagu Sheila on 7 yang dia pilih, lagu yang cukup menyayat hati siapapun yang mendengarnya.
Dengan mata yang masih terpejam dan alunan biola yang menyentuh hati, air mata itu menetes dari sudut matanya."Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap, sampai nanti suatu saat tak ada cinta ku dapat"
Dia menghentikan gerak tangannya, menarik mundur bow yang ia pegang, sejenak menatap sang Surya senja yang tersenyum hangat padanya, menghapus air matanya dan kembali menekan dawai.
"Aku pulang tanpa dendam,
Kuterima kekalahanku.Kau tunjukkan aku bahagia
Kau tunjukkan aku derita!"Semakin lama semakin dalam dan menyayat hati, nada-nada indah yang titan mainkan menjadi sangat menyakitkan, alunan itu seakan mengiringi kisah pilunya selama ini.
Titan Pramesta Biru, si gadis tangguh dengan berjuta kesabaran dan berhati malaikat yang harus berpasrah pada semua takdir gelap yang Tuhan nya gariskan, gadis malang yang hanya meminta sedikit bahagia dipenghujung kisahnya nanti.
Titan menghela nafas panjang saat menyelesaikan nada terakhir dalam instrumen nya, dia menundukkan kepalanya menyembunyikan segala kesakitan yang tergambar jelas di wajahnya, airmata perih kian deras menutup senja indahnya.
Bahunya bergetar, telapak tangannya membekap mulut menahan isakan menyaksikan juga mendengar jeritan hati gadisnya yang ia curahkan lewat alunan indah itu.
Anindita, riana, citra, rheandra juga joanna.
Kelima gadis yang sedari tadi menyaksikan sebuah panggung pesakitan dari seorang titan, air mata mereka mengalir deras, tak lupa hatinya pun terasa diremas.Titan sama sekali tak menyadari kehadiran mereka, dia teramat menikmati 'Takdir Indah' nya.
Gadis itu tersenyum saat ponsel nya bergetar menandakan telepon masuk."Assalamualaikum bu"
"Waalaikumsalam titan" dahinya mengernyit mendengar suara panik bu retno,
"Kenapa bu?? Ada apa?"
"La-langit titan..." Matanya melebar dan panik,
"Langit kenapa bu ??"
"Tadi dia kejang-kejang sekarang ibu di rumah sakit Limi**** kamu kesini bisa?"
"I-iya bu titan segera kesana"
Tut.. tut..
Gadis itu bergegas membereskan biolanya dan berbalik, lagi-lagi matanya melebar melihat sahabat dan kekasihnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Beautiful Pain (GxG) (COMPLETED)
Lãng mạn"Hidup adalah sebuah perjalanan mencari Kebahagiaan sekaligus kehilangan kebahagiaan yang lain" Tentang Takdir yang Menyakitkan tapi terasa begitu Indah !