#56

2.7K 307 19
                                    

Denting jam dinding terdengar nyaring di telinga seorang gadis yang tengah asik menatap langit gelap tanpa bintang disepertiga malam ini.

Hembusan angin malam yang terasa menusuk tubuh pun tak membuatnya beranjak, bukan tanpa alasan dia betah berdiam disana. Gadisnya lah alasannya.

Gadis itu selalu setia menanti kepulangan sang kekasih yang akhir-akhir ini sering pulang larut bahkan tak pernah sekalipun pulang. Meski tau apa alasan gadisnya seperti itu tapi dia tetap sabar dan setia menantinya.

"Hahh.."  titan menghembuskan nafas beratnya, ada rasa kesal yang tersirat dari helaan nafas itu, namun perasaan bersalah lah yang lebih mendominasi.

Dia melirik jam ditangannya lalu kembali menatap langit gelap, bibir tipisnya menyunggingkan seutas senyum saat mengingat semua moment bahagia bersama kekasihnya.

"Biru!! Lo ngeselin ya!"  Anin mengejar titan mengelilingi meja makan.

"Ahahaha lo nya aja yang bego"

"Hey kalian udah dong jangan kayak anak kecil"  omel yasmine, namun kedua gadis itu tak menggubris. Anin terus mengejar dan titan berlari.

"Si blue tuh mah ngeselin arhhhh"

"Kalo lari lo lelet mana bisa nangkep gue haha"

"Akhhh ..!"  Anin meringis, membuat titan dan yasmine panik lantas mendekatinya.

"Sayang kenapa ??"  Anin tersenyum miring lalu menangkap titan dan menarik telinganya.

"Aw..aw.. ampun anin, ah penipu!"  Yasmine menggelengkan kepalanya lalu kembali duduk.

"Haha rasain, apa ? gue penipu ?? Abis lo ditangan gue ya"  anin mulai menggelitik perut titan.

"Ahaha anin ahh ampun haha geli haha"

"Haha rasain rasain"



Gadis itu terkekeh mengingat setiap kali dia menjahili anin, anin selalu menghadiahinya dengan cubitan atau gelitikan yang membuatnya kalah dan menyerah.

"Aku kangen kamu sayang"  gumamnya lirih, setetes air mata meluncur bebas dari mata indahnya, dia semakin mendongak menahan air mata lainnya.

"Kak.."  dua buah tangan mengalung di leher titan dan dagunya di bahu titan, titan meliriknya sekilas lalu mengusap pipi itu.

"Ana kenapa bangun hm ??"

"Ana haus dan lupa gak naro air dikamar tadi, kaka lagi apa ? Kenapa belum tidur? Gak dingin ??"

"Kaka lagi suka ngitungin bintang, kaka gak kedinginan kan ana yang angetin"  riana terkekeh lalu mencium pipi sang kaka.

"Ngerdus terus ya haha pantes ka anin kelepek-kelepek "  seketika titan diam namun sedetik kemudian tersenyum lebar.

"Kaka kamu itumah udah kebal, gak mempan sama kerdusan kaka hehe"

"Masa sih ?? Pantes akhir-akhir ini kak anin nembok banget ya dan jarang dirumah"

"Dia sibuk sayang kelelahan juga, calon dokter kan gitu, nanti ana juga gitu, ana bakal jarang dirumah dan ninggalin kaka"  riana tertegun menatap wajah titan dari samping yang tengah tersenyum namun begitu menyakitkan.

"Kak, ana gak akan biarin kaka sendirian. Kalo kuliah bikin ana sesibuk itu mending ana berhenti dan fokus jagain kaka"  titan menoleh dan menggeleng.

[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang