#49

4K 276 5
                                    

Titan, anindita dan citra tengah berjalan-jalan santai ditaman yang biasa titan datangi dulu, mereka memilih menghabiskan petang di taman itu memandang langit senja oranye yang membuat damai.


"Si joanna sama rhea kapan mau nikah ??"  Tanya titan menatap anin dan citra,

"Katanya bulan juli tapi gak tau jadi atau engga, mereka kan plin-plan bi"  jawab anin, citra hanya mengiyakan

"Barengan sama ultah gue dong ya"

"Ho'oh tan, btw kapan lo lamar si bule turki ini ??"  Titan terdiam menatap datar citra, anin hanya menundukkan wajahnya tak ingin membahasnya,

"Minggu depan!"  Titan berdiri lalu berjalan menjauhi kedua gadis itu, citra menepuk bibir lancangnya.

"Sorry nin, gue keceplosan"

"Gapapa cit santai aja"

Kedua gadis itu terdiam menatap langit membiarkan titan bergelut dengan pemikirannya sendiri.
Titan berjalan tanpa arah dengan kepala tertunduk. Bukan tak mau, dia sangat ingin menjadikan anin satu-satunya dan yang terakhir baginya namun apa daya jika takdir berkata tak bisa ?!.




Gadis itu berdiri tepat dibawah pohon besar, menyandarkan tubuhnya pada batang pohon itu.
Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak seseorang lalu menelponnya.

"A agung.."

"Eh titan, apa kabar ??"

"Alhamdulillah baik a agung, sendirinya gimana ??"

"Saya juga baik tan"

"Syukurlah a agung, oh ya bisa tolongin gue gak a ??"

"Tolong apa tan ??"

"Jualin motor gue a, gue butuh duid nih"

"Yang merah ??"

"Iya a , bisa ??"

"Boleh, kebetulan temen saya lagi cari motor gitu. Besok ketemu aja gimana?"

"Oke a agung, besok gue ke rumah ya"

"Siap tan, ditunggu ya"

"Thanks a, see you"

Tut.. tut..

Gadis itu tersenyum lalu memasukkan ponsel ke dalam saku celananya, menatap langit yang mulai gelap di hadapannya dengan kedua tangan yang melipat di dadanya.


Citra dan anin mendekat kearahnya lalu berdiri disampingnya, kedua gadis itu menyandarkan kepalanya di bahu kanan dan kiri titan, titan tersenyum namun pandangan nya masih fokus pada langit gelap.

"Bi, pulang yuk udah malem"  ajak anin setelah 1 jam mereka terdiam diposisi itu. Titan menoleh lalu mengangguk, dia merangkul anin dan citra menggelayut manja di lengan kanannya.

"Senangnya dalam hati.. kalo beristri 2"  titan bersenandung kecil membuat anin menatapnya tajam dan citra menahan tawa.

"Lo mau poligami ??

"Lah kan cuma nyanyi"

"Udah niat tuh nin"  kompor citra,

"Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku"  anin ikut bernyanyi kecil membalas titan,

"Jadikan aku yang kedua buatlah diriku bahagia"  lanjut citra dengan berjoget manja

"Kek saipul jamil lo berdua"  ejek titan,

[Revisi] Beautiful Pain (GxG)  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang