"Bukan tentang siapa yang pertama datang, namun siapa yang mampu bertahan dialah yang pantas diperjuangkan!"
-TpramestaBiru
Beberapa hari kemudian..
Intan terlihat tengah sibuk memilih beberapa pakaian yang akan di belinya di salah satu toko di pusat perbelanjaan terbesar di sana, bersama kekasihnya. Ah, tepatnya mantan kekasih yang kini menjadi kekasihnya lagi.
Ya, tanpa memikirkan perasaan Titan, gadis itu menerima kembali Enzy di hidupnya.
"By, yang ini bagus gak?" Tanyanya seraya menunjukkan sebuah mini dress bercorak merah.
"Kamu pake apa juga cocok, sayang.." Timpal Enzy dengan tangan yang mengusap kepala Intan.
"Aku mau yang itu, tapi yang ini juga lucu.."
"Kamu ambil aja semuanya"
"Kamu serius? Tapi ini mahal, By.." Eluh Intan dengan wajah sendu, Enzy tersenyum manis.
"Gak ada yang lebih mahal dari senyuman kamu.."
"Makasih, sayang.." Intan memeluk hangat tubuh kekasihnya dengan senyuman indah.
Setelah lelah berkeliling dengan beberapa paper bag di tangan, Intan kemudian mengajak Enzy memasuki restoran cepat saji kesukaannya. Enzy hanya mengangguk dan menggandeng tangan gadisnya.
"Double cheese burger, regular french fries sama cola float aja deh, kamu apa, By?" Tanyanya seraya menatap Enzy di sebelahnya.
"Samain aja mbak.." Sang pelayan mengangguk kemudian menyiapkan pesanan mereka.
Keduanya kini berjalan mencari tempat kosong, Intan menarik tangan Enzy yang terlihat membawa nampan makanan mereka ke arah area khusus perokok.
"Temen kamu itu kemana? kok beberapa hari ini, aku gak pernah liat?" Tanya Enzy pada Intan yang tengah mengunyah makanannya.
"Katanya nginep di rumah temennya, lagi banyak tugas.." Timpalnya santai, Enzy hanya menganggukkan kepalanya.
Yang sebenarnya adalah, Intan pun tak mengetahui kemana perginya Titan. Gadis itu mematikan ponselnya dan tak pernah pulang ke rumahnya sendiri selama beberapa hari ini.
"Kamu gak mau kost sendiri aja?"
"Hmm, pengen sih. Tapi emm.. aku pikirin dulu ya.."
"Kamu gak usah mikirin apapun, kamu pacar aku dan tanggung jawab aku.." Intan tersenyum menatap tangannya berada dalam genggaman Enzy.
Enzy kembali menyantap makanannya sementara Intan telah selesai, gadis itu mengeluarkan bungkus rokok dari tasnya, hendak menyulutnya namun Enzy menahannya.
"Kamu, ngapain?"
"Ngerokok.."
"Disini?"
Intan mengangguk, "Ini kan smoking area, sayang.. Gapapa.."
"Ck! Taro rokok kamu, aku gak suka kamu ngerokok di tempat umum. Orang-orang nanti mikir jelek tentang kamu!"
Gadis itu tertegun, ia tak pernah menyukai aturan atau larangan seperti itu. Ia menatap kecewa pada Enzy kemudian menaruh kembali rokoknya dan terdiam menatap ke arah lain.
"Tumben, gak ngerokok?" Tanya Titan setelah menghabiskan makanannya.
"Emang gapapa?"
"Siapa yang ngelarang? Ini smoking area.."
"Bukan cuma kamu doang cewek yang ngerokok disini. Be your self aja!" Intan mengangguk kemudian menyulut rokoknya setelah senyuman Titan membuatnya percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Beautiful Pain (GxG) (COMPLETED)
Lãng mạn"Hidup adalah sebuah perjalanan mencari Kebahagiaan sekaligus kehilangan kebahagiaan yang lain" Tentang Takdir yang Menyakitkan tapi terasa begitu Indah !