Uhukk
Uhukkk...
Titan menyemburkan air dimulutnya dan terbatuk-batuk saat mendengar ucapan gadis di hadapannya itu.
"E-ehh Tan, k-kamu gapapa? Sorry aku cuma becanda" ia dengan cepat menyodorkan tisu pada Titan.
"Iya gapapa kok, gue yang minta maaf tentang barusan"
Tak lama pesanan mereka datang, dengan khidmat mereka menyantap soto ayamnya, diam-diam Intan memperhatikan gadis di depannya sebuah senyuman tercetak di bibirnya. Titan tahu bahwa ia sedang diperhatikan tapi ia bersikap biasa saja walau sebenarnya Titan merasa sedikit risih.
"Makan lo kayak bocah!" Tangan Titan terjulur, ibu jarinya mengusap sudut bibir Intan yang belepotan, membuat Intan membatu.
"M-makasih, Tan" Gugupnya, Titan hanya tersenyum membalasnya.
Selesai sarapan Titan mengajak Intan pulang karena mendadak kepalanya kembali terasa pening dan Intan pun menyetujuinya.
Ckittt...
Titan mengerem motornya mendadak saat seekor kucing berlari ke tengah jalan, tanpa sadar tangan Intan kini melingkar di perutnya dan dada kenyalnya menempel hangat di punggungnya, itu sukses membuat Titan menelan ludah kasar.
Sesampainya di rumah Titan langsung masuk kamar dan merebahkan diri sedangkan gadis satunya memilih untuk mandi.
Keesokan harinya di sekolah, Titan yang baru sampai di kelasnya dan belum sempat mendudukkan tubuhnya, teman-temannya mulai menyerangnya dengan berbagai pujian tanpa filter.
"Nih dia si kadal maroko!" Ujar Nisha menunjuk Titan, gadis itu hanya menatapnya datar kemudian mengalihkan pandangan pada gadis lainnya.
"Heh babon arab! enak ye kemaren lo bolos gue jadi gak bisa nyontek tau!" Githa menambahkan
"Tan, kemana lo kemaren? Sakit? Emangnya robot bisa sakit??" Kali ini Citra yang menyerang, Titan menghela nafas dan berjalan ke arah bangkunya.
"Maaf nona-nona sekalian, bolehkah hamba duduk terlebih dahulu?"
"Tinggal duduk aja, tebir banget lo!!"
"Heh mentimun persia! gue apa lo yang bego? Lo duduk di bangku gue!!" Sewot Titan pada Anissa yang hanya bisa memberikan tawa lebarnya saat sadar jika dia memang duduk di bangku milik Titan.
Titan mengacungkan kepalan tangan padanya kemudian duduk tenang di bangkunya.
"Jadi kemaren lo kemana?" Pertanyaan waras tanpa pujian hina itu terlontar dari si ratu ghibah, Julinar
"Gue kemaren beneran sakit karena kehujanan.."
"Lo gak boong kan?"
"Buat apa gue boong? Lo kira gue seneng sakit gitu??"
Ke'enam gadis itu cengengesan, Titan menggulirkan kedua matanya malas dan merebahkan kepala membelakangi mereka.Jam pelajaran pertama sudah dimulai 30 menit lalu, kelas nampak hening saat murid-murid dengan serius mengerjakan ulangan hariannya .
Tok ..
Tok ..
Perhatian para murid teralihkan oleh suara ketukan pintu kelas mereka.
"Permisi Miss, maaf saya di suruh pak Jodi buat manggil kak Titan, kak Citra, dan kak Githa ke aula Indoor, Terimakasih" Murid tersebut pergi begitu saja setelah menyampaikan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Beautiful Pain (GxG) (COMPLETED)
Romance"Hidup adalah sebuah perjalanan mencari Kebahagiaan sekaligus kehilangan kebahagiaan yang lain" Tentang Takdir yang Menyakitkan tapi terasa begitu Indah !