Plakkk!
Sebuah tamparan keras jatuh pada pipi kanan titan, gadis itu meringis merasakan perih dan sedikit asin terasa di sudut bibirnya, tangan kanan menangkup pipinya dengan mata yang berkaca-kaca.
"An-nin aku bisa jelasin sayang" titan mencoba menyentuh anin yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh amarah namun anin menepisnya keras.
"GUE GAK MAU DENGER APAPUN TITAN!! LO ASIK MESRA-MESRAAN SAMA JALANG INI DISAAT GUE NUNGGU LO PULANG DENGAN CEMAS ! KENAPA TITAN KENAPA ??"
"Ini gak kayak yang kamu pikirin anin, sumpah aku sama dia gak ngapa-ngapain" titan melirik sang gadis lain yang hanya berdiam diri seraya tersenyum miring penuh arti.
"GUE BENCI SAMA LO TITAN ! MULAI SEKARANG GUE GAK MAU LIAT LO LAGI !!!" Titan membelalakkan matanya, anin terlanjur murka dia pergi dengan air mata yang semakin deras, gadis jangkung itu hendak mengejarnya namun gadis lain menahan tangannya.
"Udahlah tan gak usah di kejar, kamu disini aja sama aku"
"Lepas tan! Gue harus kejar istri gue, dan gue yakin ini semua akal bulus lo kan !!"
"Haha kalo iya kenapa ?? Aku udah terlalu lama nunggu kamu sayang, aku gak akan pernah lagi lepasin kamu !!"
"Lo gila intan ! GILA !! LEPAS !!!" titan menghempas kasar tangan intan dan berlari mengejar anin keluar dari hotel itu.
"Arggghhh!! Kenapa jadi kayak gini sih ! Kenapa rhea dan citra malah ngundang cewe itu ? SHIT !! Umpatnya seraya berlari menuruni tangga darurat.
Sementara itu di kamar lainnya di hotel yang sama citra dan rheandra tengah menunggu titan yang tak kunjung datang, mereka mencoba menghubungi titan namun tak kunjung mendapat jawaban.
"Anjir ih kesel gue! Si tembok mana sih janjian jam 10 ini udah jam 12 woy lah !!" Geram rheandra, citra pun sama geramnya. Dia berjalan kearah jendela dan berdiri disana tatapannya penuh kekesalan.
"Apa si blue udah sama anin ??" Gumamnya yang masih dapat rhea dengar. Mata citra memicing melihat kearah jalanan dari jendela sana.
"Anin ??" Dia melihat anin berlari keluar dari hotel tak lama titan mengejarnya, citra menutup mulutnya saat melihat anin menampar titan lalu pergi menaiki taksi.
"Rhe,, rencana kita gagal !!" Ujarnya seraya bergegas keluar, rhea menatapnya heran tanpa bertanya apapun dia mengikuti langkah citra berlari keluar kamar.
Beruntung mereka memesan kamar di lantai 3 jadi tak perlu terlalu lama untuk menghampiri titan.
Citra terengah dia mengedarkan pandangan mencari gadis jangkung itu namun nihil."Rhe ambil mobil cepet !!"
"K-kenapa sih ? Hah.. hah.." tanya rhea yang baru saja mensejajarkan diri dengan citra.
"Cepet!!!" Geram citra, rhea menangkap ketakutan diwajah gadis itu, dia mengangguk kemudian berlari menuju parkiran.
Sementara titan tengah berlari mengejar taksi yang dinaiki anin dengan kecepatan penuh, dia tak peduli lagi tentang apapun bahkan rasa sakit di kepala dan perih di pipinya pun di hirau kan. Hanya anin tujuannya sekarang.
"Kenapa sih cit ??" Tanya rhea saat ini mereka sudah di dalam mobil menuju rumah anin dan titan.
"Tadi gue liat anin keluar dari hotel itu dan titan ngejar dia, gue gak tau kenapa tapi anin nampar titan dan pergi pake taksi"
Rhea melebarkan matanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Beautiful Pain (GxG) (COMPLETED)
Romance"Hidup adalah sebuah perjalanan mencari Kebahagiaan sekaligus kehilangan kebahagiaan yang lain" Tentang Takdir yang Menyakitkan tapi terasa begitu Indah !