DUA PULUH SATU: Peduli

217 31 6
                                    

Keynan mengajak Mama Iren dan Andini ke rumahnya menggunakan taxi. Karena setelah Eva pergi, Ali juga pergi dengan alasan harus kembali ke kantor. Sementara Vanya pulang dan diantar oleh Andra sampai rumah.

Keynan melangkah lebih dulu. Menekan bel dan tidak lama kemudian ART datang. Membukakan pintu.

"Den Keynan udah pulang dari Turki?"

"Iya, Ceu Popon."

Keynan masuk rumah dengan Mama Iren dan Andini. ART yang disapa Ceu Popon juga ramah pada Mama Iren dan Andini. Karena sebelumnya Ayah Edi sudah memperlihatkan foto keluarga barunya pada ART di rumahnya.

"Kalau gitu Nyonya, Aden sama Non mau dibuatkan minuman apa sama Popon?"

"Terserah Ceu Popon aja."

"Ya udah, Popon ke dapur dulu ya?"

"Iya."

Sepeninggal Ceu Popon. Mama Iren dan Andini melihat-lihat isi rumah. Sementara Keynan cemberut. "Rumah ini sepi 'kan? Gak jauhlah dari kuburan. Makanya aku gak betah di sini. Setiap libur kuliah ke sini cuman karena kasian sama Ayah. Setelah itu kembali ke Turki," katanya.

"Terus sekarang kuliahnya udah beres?"

"Udah, belum lama ini."

"Terus kamu gak niat gitu buat kerja di perusahaan Ayah?"

"Awalnya sih gak mau. Tapi setelah aku pikir-pikir, aku harus belajar dari Kak Andra. Dia aja bisa mimpin perusahaan, masa aku gak bisa?"

Mama Iren dan Andini mengangguk setuju. "Iya. Kamu pasti bisa, Keynan. Lagian siapa yang bakalan gantiin Ayah kalau kamu gak bisa?" kata Mama Iren dengan senyum.

"Kalau aku gak bisa, suruh aja Kak Andra."

"Andra sibuk sama perusahaannya."

"Kalau gitu Kak Andini aja."

"Gak bisalah, Keynan. Bentar lagi aku tuh jadi seorang istri?" kata Andini dengan senyum.

"Terus masalahnya apa? Seorang istri juga bisa ko mimpin perusahaan. Bunda juga mimpin perusahaan 'kan dulu?"

"Iya. Tapi Ayah mau kamu yang mimpin perusahaan! Lagian kamu itu 'kan anak kandungnya?!"

"Ya udah, aku bakalan ke kantor. Tapi setelah aku nikah nanti, aku bakalan suruh istri aku yang mimpin perusahaan," kata Keynan dengan senyum.

"Ya udah, sekarang fokus kerja dulu sambil nyari calon istrinya."

"Iya."

Mama Iren dan Andini hanya tertawa sambil menggeleng kepalanya.

***

Endy yang baru pulang kuliah dihadang tetangga dekatnya. Lantas Endy pun menghentikan motornya bertanya alasan dia dihadang.

"Endy! Katanya kakak kamu itu nolak perjodohannya sama Ali karena cinta sama laki-laki lain. Tapi tadi ko laki-laki lain yang datang ke rumah kamu bilang kalau kakak kamu itu cinta sama Ali?"

CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang