DUA PULUH DUA: Pertunangan

229 28 6
                                    

Sudah beberapa hari Eva tidak ke kantor Andra dan tidak ke rumah Andra juga. Eva malah ikutan jualan dengan Ibu dan Bapaknya di jongko seperti sebelumnya. Ketika ditanya kenapa ikut jualan di jongko lagi, jawabannya dia keluar dari kerjaannya karena merasa tidak cocok. Ibu dan Bapaknya langsung percaya begitu saja. Kadang Eva juga menemui temannya Laras di rumahnya.

Tok tok tok

Ketukan pintu dari luar rumah membuat Eva berpikir itu adalah Laras, sahabatnya yang ingin menemuinya dan curhat mengenai kekasihnya. Lantas dia segera membuka pintu.

"Ras! Kenapa gak langsung masuk aja--"

Eva tidak melanjutkan perkataannya begitu sadar yang ada di depannya bukan Laras, melainkan Keynan dan Andra.

"Kamu ke mana aja sih, Eva?!"

Eva tidak mendengar jelas ucapan Keynan karena dia sibuk menatap Andra yang kali ini terlihat biasa, tidak seperti saat terakhir bertemu. Di mana Andra marah padanya dan mengira dia akan merebut Ali dari Andini.

"Eva!"

Eva tersadar dari lamunannya dan melihat Keynan. "Ada apa?" tanyanya dengan senyum yang dipaksakan.

"Beberapa hari ini kamu ke mana aja? Terus kenapa nomor HP kamu juga gak aktif?"

"Emmm ... aku ada ko."

"Kalau gitu, cepetan kamu siap-siap! Karena kita gak punya banyak waktu?!"

Mendengar itu, Eva membulatkan matanya. Bingung. Karena tidak mengerti dengan perkataan Keynan. "Maksud dari kata 'gak punya banyak waktu' itu apa ya? Aku gak ngerti?" tanya Eva dengan tawa.

"Hari ini Kak Andini dan Ali mau tunangan."

Perkataan Andra membuat Eva menatap Andra. Takut dengan wajah sangar itu. Tapi Eva berusaha untuk tidak takut. Lagi pula ada Keynan di sampingnya yang tidak akan mungkin membiarkan Andra menyakitinya.

"Terus apa hubungannya sama gue?!"

Belum sempat Andra menjawab. Keynan memegang tangan Eva dan Eva pun menatapnya. "Eva! Kamu udah gak kerja sama Kak Andra lagi 'kan sekarang? Kalau gitu kamu ikut aku ke acara pertunangan Kak Andini sama kakak ipar Ali sebagai teman aku ya?" katanya.

"Hah?"

Eva terkejut. Lalu menatap Andra.

"Malah hah heh hoh?! Ayo cepetan, Eva! Cepetan siap-siap?!"

"Emang harus sekarang banget ya? Aku belum masak buat orang-orang rumah."

"Suruh aja makan di luar atau beli dari luar!"

"Tapi--"

Melihat Eva yang banyak berpikir, akhirnya Keynan nerobos masuk rumah Eva yang tidak ada penghuninya itu. Lalu mencari kamar Eva dan Eva mengikuti sambil marah-marah.

"Kamu apa-apaan sih Keynan pakai masuk rumah aku segala?! Cepetan keluar! Kalau tetangga tahu bisa-bisa ada gosip yang nyebar di mana-mana!"

Keynan tidak mendengarkan Eva. Dia malah masuk ke kamar Eva dan menemukan belanjaan Eva yang waktu itu dibelikan Andra, yang tidak disentuh sama sekali. Lalu Keynan memberikan salah satu baju pada Eva dan membuat Eva masuk kamar mandi. Setelah itu menguncinya dari luar.

CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang