Maaf banget ya baru update. Ini baru bisa nulis lagi. Karena alhamdulilaah sekarang udah mendingan.
Selamat membaca dan semoga suka sama part ini yang sedikit gak jelassss 😂😂
"Ameeeel!"
O
Endy berlari melihat Amel tertabrak mobil di depan kampus. Lantas beberapa mahasiswa yang melihat pun turut berlari menghampiri Amel yang sudah tergeletak tak berdaya di jalanan.Tadi Endy melihat Amel berjalan ke arah gerbang dan membaca sesuatu. Lalu Amel berteriak, "Woy! Kaluar Lo! Siapa Lo sebenarnya hah?! Kenapa Lo mau menghancurkan keluarga gue?!"
Teriakan itu tentu membuat Endy penasaran dengan siapa Amel bicara? Keluarga mana pula yang Amel bilang mau dihancurkan, mengingat keluarga kandung Amel adalah keluarga yang telah membesarkannya dan keluarga yang telah membesarkan Amel adalah keluarga kandungnya?
"Mel! Bangun, Mel!"
Endy menatap gadis chubby yang menepuk-nepuk pipi Amel agar Amel bangun. Tapi Amel tidak kunjung bangun.
Endy melihat dua kertas yang dipegang Amel. Lalu mengambil kertas itu dan hendak membacanya. Namun gadis berpipi chubby yang Endy tahu temannya Amel itu menepuk pundak Endy.
"Hey! Gak ada waktu buat baca kertas gak penting itu! Lebih baik kita bawa Amel ke rumah sakit!"
Endy menoleh dan mengangguk. Lalu menaruh dua kertas itu ke saku celananya.
"Gue ambil dulu mobil."
Temannya Amel itu mengangguk saat Endy berlari menuju parkiran. Lalu mengangkat kepala Amel dan dia terkejut melihat kepala Amel yang berlumuran darah akibat terbentur jalan yang mungkin cukup keras.
Tidak lama kemudian Endy datang dengan mobil barunya. Lalu turun dan menggendong Amel agar masuk mobil. Sementara temannya Amel ikut masuk mobil di jok belakang dekat dengan Amel sambil membawa tasnya Amel.
Endy pun melajukan mobilnya dengan kecepatan yang di atas rata-rata.
"Lo gak telepon keluarganya Amel? Keluarga kandungnya 'kan keluarga yang udah membesarkan Lo?" kata temannya Amel yang tidak lain adalah Kanaya.
"Lo aja yang telepon pakai HP Amel. Biar gue nyetir dan buru-buru sampai rumah sakit."
"Oke."
Kanaya mengambil Handphone Amel dari tas Amel. Lalu menatap Endy lagi. "Tapi ... gue gak tahu nomor keluarga kandungnya dikasih nama apa," kata Kanaya pelan.
Endy mendengus kesal dan frustasi karena dia kepikiran dengan perkataan Amel mengenai seseorang yang ingin menghancurkan keluarganya.
"Lo telepon siapa aja yang Lo tahu! Yang penting keluarganya! Gak peduli keluarga kandung atau keluarga yang membesarkannya!"
Kanaya mengangguk dan menelepon seseorang yang dari kelaurga Amel yang dia kenal.
***
"Pas Lo nelepon gue. Gue ngerasa bersyukur banget. Karena gue jadi punya alasan untuk menghindar dari perjodohan gue. Tapi tak lama kemudian gue ketahuan dan dipaksa menerima perjodohan itu."
"Terus?" tanya Andra tertawa menikmati cerita sahabat saat SMA-nya.
"Ya ... apa lagi? Gue terpaksa tunangan sama cewek pilihan Kakek gue, yang gendut itu."
"Terus jadi married?"
"Enggaklah!"
"Kenapa?"
"Karena gue kabur ke sini tepat di hari pernikahan gue hahaha."
Davi dan Andra tertawa terpingkal-pingkal hingga terdengar keluar ruangan. Lantas para pegawai Andra menggeleng kepala dengan sikap atasan mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)
FanfictionFollow dulu sebelum baca. Cinta macam apa ini? Mereka menikah dengan paksaan dan penuh ancaman, untuk menyelamatkan hubungan lain. Tapi apa yang terjadi setelah pernikahan berlangsung? Masalah lain muncul hingga semuanya semakin rumit. Sementara hub...