Gaisss aku balik lagi. Semoga masih ada yang mau baca yaaa
Yuk ini beneran bab-bab terakhir. Semoga pada suka dan selamat membaca
.
.
.
.
.Elang mengusap pundak Andra setelah itu menjauh.
"Tunggu!"
Elang berbalik menatap Andra dan Andra pun menghampirinya.
"Saya akan bantu lunasi hutang kamu. Jadi, tunggu saya di mobil saya," kata Andra menyerahkan kunci mobilnya.
Elang diam sesaat lalu mengangguk pelan dan mengambil kunci mobil Andra. Setelah itu Elang berbalik dan orang-orang suruhan rentenir itu menyerangnya. Andra yang hendak ke gubuk mengajak Eva pulang pun berbalik dan menatap Elang yang diserang 2 orang sekaligus.
"Sialan! Lo udah bohongi kita!"
"Bohong apa?!" tanya Elang yang sudut bibirnya sudah terluka.
"Jangan berpikir kalau gue gak tahu apa obrolan Lo sama dia," salah satunya menunjuk Andra. "Gue dengar semuanya! Lo cinta sama cewek tadi kan?! Jadi, Lo pasti udah tahu apa yang akan kita lakukan sama dia! Karena kalau Lo gak bisa nikah sama Non Anis maka Lo gak bisa jadi milik siapapun!"
Andra menatap orang-orang itu ngeri. Sementara Elang menghitung orang-orang suruhan rentenir dan merasa ada yang kurang. Sebelumnya ada 5 orang dan sekarang hanya 3 orang. Elang berpikir, apa mereka mencari Eva setelah mendengar obrolanku dan Andra barusan?
"Andra! Ev ...."
Belum selesai Elang melanjutkan perkataannya Elang dipukul dan langsung tak sadarkan diri. Lantas Andra terkejut.
"Elang!"
Andra ingin membantu Elang tapi Elang malah ditarik oleh salah satu orang itu menjauh. Sementara Andra diserang oleh dua orang lainnya.
"Dengar! Saya bisa memberi kalian uang tapi tolong lepasin Elang!"
"Gue heran kenapa Lo mau nolong Elang? Padahal Lo bilang tadi cewek yang sama Elang itu istri Lo. Artinya Elang itu selingkuhan istri Lo dong?! Iya gak?!" Orang itu meminta pendapat temannya dengan tawa.
"Iya. Lebih baik Lo doakan istri Lo baik-baik saja."
Dua orang itu tertawa puas. Lantas Andra menatap Elang yang mulai menjauh dan sadar kalau dua orang dari mereka menghilang entah kemana. Pikirannya langsung kacau. Dia khawatir jika dua orang itu menemukan Eva meskipun kunci gubuk itu ada padanya.
Andra hendak pergi tapi Andra diserang. Andra melawan tapi berkali-kali kalah.
Tidak lama kemudian orang yang menarik Elang tadi kembali memanggil temannya dan Andra pun buru-buru kabur untuk menemui Eva.
***
Di tempat lain dua orang suruhan rentenir yang ngejar Elang itu celingukan mencari keberadaan Eva. Mereka sudah ada di dekat gubuk dan melewatinya begitu saja. Padahal Eva sedang bergerutu."Lang! Buka pintunya!"
"Lo gak bisa ngurung gue di sini kaya gini!"
Tidak lama kemudian Andra datang dan membuka pintu gubuk. Eva sangat senang dan mengira Elang yang datang.
"Akhirnya Lo ... "
Eva menghentikan perkataannya begitu tahu yang datang dan membuka pintu Andra, bukan Elang. Lantas Eva langsung memasang muka kesal dan keluar untuk mencari Elang.
"Elang gak akan ke sini."
"Lo!" Eva kesal pada Andra dan Andra tidak peduli.
"Tadi Elang nemuin saya. Dia minta saya buat bawa kamu balik ke Jakarta karena dia lagi dalam masalah. Dia gak mau kamu masuk ke dalam masalahnya."
"Lo bohong kan?! apapun yang terjadi Elang gak mungkin ninggalin gue! Ini pasti akal-akalan Lo biar bisa bawa gue kembali ke Jakarta! Iya kan?!" tanya Eva dengan tatapan tajam.
Andra tidak langsung menjawab. Dia menyadari kepercayaan Eva pada Elang sangat besar sehingga Eva tidak bisa melihat kejujurannya.
"Saya memang mau kamu kembali tapi saya bicara jujur. Elang meminta saya untuk bawa kamu kembali ke Jakarta."
Eva membelakangi Andra dengan penuh kesal.
"Gue gak mau balik!"
"Kenapa?!"
"Gue capek dengan drama yang ada dan gue capek dikhianati orang terus! Jadi, kalau Lo mau pulang ke Jakarta pulang aja sendiri!" tekan Eva.
"Saya gak akan pulang tanpa kamu!"
"Tapi gue gak mau!"
Andra diam untuk sesaat lalu menatap ke sekitar, memastikan orang-orang tadi sudah tidak ada. Lalu menarik Eva agar ikut dengannya. Eva memberontak dan Andra pun memaksanya.
"Ayo!"
Eva terkejut karena Andra mencengkram tangannya seperti dulu saat tahu dirinya bicara dengan Ali di acara pertunangan Ali dan Andini.
Dua orang suruhan rentenir itu mendekat dan Andra menarik Eva agar sembunyi di balik pohon. Lantas Eva memperhatikan Andra yang menurutnya susah untuk di tebak? Satu sisi sangat kasar dan sisi lainnya sangat lembut. Lalu seperti Andra sebenarnya?
***
Setelah dua orang tadi pergi Andra menghela nafas lega dan Eva masih diam dengan pikirannya."Kamu gak apa-apa?"
Eva tersadar dari lamunannya dan menjauh dari Andra.
"Gue baik. Jadi, gak usah so peduli sama gue?!"
Eva melangkah pergi dan Andra menatap ke arah Eva pergi.
"Saya memang peduli sama kamu! Kalau saya gak peduli untuk apa saya ke sini?! Untuk apa saya jauh-jauh ke Jogja?!"
Eva berbalik dan menatap Andra yang terlihat marah hingga matanya memerah.
Keduanya diam dengan pikiran masing-masing. Andra yang lebih dulu tersadar dari lamunannya menghela nafas pelan.
"Begini saja. Terserah kamu mau ikut saya pulang ke Jakarta atau tidak. Tapi setidaknya biarkan saya membantu kamu lepas dari orang-orang tadi. Setelah itu saya akan pulang dengan ataupun tanpa kamu."
Eva merasa terharu sebegitu pedulikah Andra padanya? Sehingga meski tak dapat membawanya kembali ke Jakarta Andra tetap meminta izinnya untuk membawanya lepas dari orang-orang tadi.
Suara langkah kaki berhenti tak jauh dari mereka dan Andra sadar. Salah satu dari dua orang tadi sudah di dekat mereka dengan pistol mengarah pada Eva. Dalam hitungan tiga peluru dalam pistol itu akan mengenai Eva dan Andra langsung berlari melindungi Eva.
"Awasss!"
Eva baru tersadar saat Andra yang dipandanginya berlari ke arahnya dan perutnya tertembak.
"Dorrrrrrr!"
Tubuh Andra tak seimbang dan Eva yang melihat itu langsung menahan tubuh Andra dengan mata berkaca-kaca. Sementara Andra menatap ke arah orang yang menembaknya, yang dihampiri temannya yang menunjuk ke arah Elang yang menatapnya dan ditanggap 3 orang lainnya.
Perlahan penglihatan Andra buram dan Andra tak sadarkan diri.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)
FanficFollow dulu sebelum baca. Cinta macam apa ini? Mereka menikah dengan paksaan dan penuh ancaman, untuk menyelamatkan hubungan lain. Tapi apa yang terjadi setelah pernikahan berlangsung? Masalah lain muncul hingga semuanya semakin rumit. Sementara hub...