DUA PULUH: Isi hati

198 20 2
                                    

Chapter ini ke hapus tadi 😔 Udah panik karena emang gak tahu gimana menggunakan aplikasi ini. Makanya pas mau pakai privasi di beberapa chapter susah terus dari awal-awal. Padahal udah bulak balik pakai HP dan laptop. Tetap aja gak bisa dan akhirnya ke hapus 🥺 Tapi untungnya bisa kembali. Jadi, di update ulang deh.

Mama Iren, Andini, Andra, Keynan, Eva dan Vanya sudah selesai belanja. Mereka membeli pakaian untuk acara pertunangan Andini. Sementara untuk acara pernikahannya, baik pengantin ataupun keluarga dibuatkan desain baru oleh sang desainer dengan warna yang senada yaitu pink. Supaya bisa serasi dengan pengantin yang memang penggemar warna pink.

Sebenarnya Andra sempat tidak setuju dengan warna pink. Sampai akhirnya dia bisa sedikit bernegosiasi untuk mengkombinasikan warna pink itu dengan warna putih.
Sekarang mereka semua sudah ada di restoran yang tidak jauh dari butik tadi. Tapi tanpa mereka tahu, Andini mengajak Ali untuk bergabung dengan mereka.

"Assalamualaaikum."

"Waalaikumsallam."

Andini menatap Ali dengan senyum bahagia. Mama Iren, Andra, Keynan, Eva dan Vanya terkejut melihat kedatangan Ali. Bahkan Eva yang sedang minum sampai tersedak saat melihat Ali duduk di hadapannya atau lebih tepatnya di samping Andini.

"Uhuk uhuuuk."

Keynan, Vanya, Mama Iren, Andra, Andini bahkan Ali yang baru datang khawatir pada Eva.

"Kamu gak kenapa-napa 'kan, Eva?"

Eva menatap semuanya dengan senyum. "Enggak! Aku cuman kaget aja ko," katanya.

"Syukurlah kalau kamu gak kenapa-napa."

Eva tidak menanggapi mereka. Eva langsung berdiri dari duduknya dan membuat yang lainnya heran. "Emmm ... aku ke toilet dulu ya?" katanya.

"Mau aku anterin?"

Pertanyaan Keynan dibalas Vanya dengan pukulan di pundaknya. "Kamu itu gak bisa nganterin Eva ke toilet! Karena kamu tuh cowok!" kata Vanya menyenggol lengan Keynan.

"Iya. Lagian kamu tuh kenapa sih Keynan?! Ko gak bisa ditinggalin Eva walau sebentar aja?!" omel Mama Iren pada Keynan.

Baru saja Keynan mau bicara, Andini sudah mendahuluinya. "Lagian Mama kaya gak pernah muda aja. Keynan tuh suka kali sama Eva, Mah," kata Andini dengan tawa.

Eva tidak menanggapi Mama Iren dan Andini. Jadi, dia langsung pergi ke toilet dengan gelengan kepala. Vanya dan Ali tersenyum. Sementara Andra memperhatikan Keynan yang terlihat malu-malu.

"Emang kamu beneran suka sama Eva, Keynan?"

"Enggak tahu, Bunda. Lagian 'kan kita belum lama ketemunya. Masa udah suka aja?!" kata Keynan masih terlihat malu-malu.

***

Setelah cukup lama di toilet Eva kembali. Lantas semua orang langsung menatapnya. Terlebih Keynan dan Vanya yang duduk di sampingnya.

"Ko kamu lama sih, Eva?"

"Emmm ... iya nih. Barusan aku di telepon adik aku. Katanya aku harus pulang."

CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang