EMPAT PULUH DELAPAN: Menikah ulang?

255 39 12
                                    

Semalaman Eva menemani Laras yang akan menikah hari ini. Eva pun tidak tahu rupa calon suami Laras itu seperti apa karena tidak pernah bertemu. Eva hanya mendengar kalau laki-laki itu bernama Alvino Adijaya, teman kuliah Laras yang kaya raya dan sifatnya sedikit menjengkelkan.

"Ya ampun, Evaaaa. Sumpah gue takut dan gue juga gugup banget nih," kata Laras begitu sampai tempat acara pernikahan.

"Lo yang tenang ya? Jangan gugup dan jangan sampai jatuh juga nanti. Karena kalau Lo jatuh, itu gak lucu tahu gak?!"

Laras menjitak kepala Eva dan Eva mengeluh kesakitan.

"Ih! Lo tuh ya?! Bukannya nenangin malah bikin gue tambah gugup!"

Eva memutar bola matanya dengan bibir cemberut.

"Lagian heran gue sama Lo! Lo 'kan pernah bilang sama gue sejak awal kalau hati Lo buat cowok ini? Terus apa yang membuat Lo takut dan gugup?! Jelas-jelas pernikahan Lo bukan karena paksaan kaya pernikahan gue!"

Niatnya mau menenangkan Laras. Tapi nyatanya Eva malah keceplosan membicarakan pernikahannya. Padahal dia berusaha mati-matian menutupi kenyataan ini dari Laras sejak semalam saat Laras menanyakan Andra. Karena jika Laras tahu, Laras tidak akan diam saja. Laras akan mendukungnya dengan cara yang dia bisa.

"Jadi, benar dugaan gue? Cowok kemarin suami Lo dan Lo dipaksa nikah sama dia?!"

Pertanyaan Laras tidak Eva jawab karena Eva sibuk dengan pikirannya.

"Lo gak bahagia nikah sama dia?"

Lagi-lagi pertanyaan itu tidak dijawab oleh Eva.

Eva tersenyum dan memegang tangannya Laras. "Gue gak apa-apa, Ras. Jadi, Lo gak usah khawatirin gue. Lebih baik Lo fokus sama pernikahan Lo dan sama rumah tangga Lo nanti," katanya.

Laras menatap lekat Eva dengan mata berkaca-kaca.

"Lo nikah sama cowok yang waktu itu Lo ceritain?"

Eva mengangguk pelan.

"Maafin gue ya? Karena gue gak bisa bantuin Lo."

Eva baru sadar kalau Laras sudah menangis. Lantas Eva menghapus air mata Laras dan menggeleng kepalanya pelan. "Ras! Jangan nangis! Ini pernikahan Lo!" tekan Eva pada Laras.

"Gue bukan sahabat yang baik. Karena gue gak ada di samping Lo saat Lo lagi dalam masalah sebesar itu."

"Laras! Gue bilang gue gak apa-apa! Lagian bukannya Lo juga lagi ada masalah waktu itu?!"

Laras memeluk Eva dalam tangisnya dan Eva pun membalasnya.

Sebenarnya Laras menangisi kenyataan tentang Eva. Lalu bagaimana dengan Eva sendiri? Tentu di sini Eva sangat amat terluka dengan kenyataan ini. Tapi Eva berusaha mati-matian untuk tegar dihadapan orang-orang. Karena apa? Karena Eva tidak mau dikasihani. Eva tidak mau membebani orang-orang yang dia sayangi, termasuk orang tuanya dan Laras. Cukup Endy yang tahu segalanya.

"Udah! Lo jangan nangis lagi atau enggak gue bakalan bikin keributan di sini!"

Mendengar itu Laras tertawa. Lalu menjitak kepala Eva.

"Di saat kaya gini Lo masih aja berpikir kaya gitu!"

***

Pernikahan Laras dilaksanakan dengan lancar. Ijab kabul pun sudah selesai. Kini pengantin sudah ada di pelaminan dan para tamu bersalaman dengan mereka.

Eva yang juga hendak pamitan menghampiri Laras.

"Ras, gue pamit ya?"

Bukannya mendengarkan, Laras malah menatap ke arah belakang Eva. Di mana Andra datang dengan senyum.

CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang