DUA PULUH DELAPAN: Kebenaran

268 33 14
                                    

Andini dan Ali meminta restu orang tua seperti Mama Iren, Ayah Edi dan Pak Arman. Lalu Andini berpelukan dengan Amel, Keynan dan juga Vanya. Namun pandangan Andini masih saja mencari keberadaan Andra, sama halnya dengan Vanya. Sementara Keynan mencari keberadaan Eva.

"Permisi! Apa di sini ada yang namanya Ibu Shireen Wijaya dan Bapak Reza Ardiansyah?"

Teriakan orang asing yang tiba-tiba muncul di pernikahan Andini membuat semua orang menatapnya. Termasuk Mama Iren yang merasa dipanggil.

"Saya Shireen dan Reza adalah almarhum suami saya."

"Bukannya itu orang tuanya Eva?" tanya Keynan pada Vanya. Lantas Vanya mengangguk.

Yah. Suami istri itu adalah orang tuanya Eva. Bapak Kosim dan juga Ibu Sagita.

Semua orang menanti mereka bicara. Tapi bukannya bicara. Ibu Sagita malah menangis sambil menunduk. Sementara Bapak Kosim menenangkan Ibu Sagita.

"Ada apa, Bu Sagita? Pak Kosim?" tanya Ali pada mereka.

Pak Kosim menatap Ali sekilas. Lalu dia menatap Mama Iren. "Ada seseorang yang menukarkan anak kami dengan anaknya Ibu Shireen 18 tahun yang lalu," katanya.

Semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan Bapak Kosim.

"Itu gak mungkin!"

Bapak Kosim menyerahkan sebuah Flashdisk pada Mama Iren. "Orang yang menukarkan anak kami dengan anak Ibu Shireen meminta maaf pada kami lewat surat dan dia memberi bukti di Flashdisk itu," katanya.

Amel menghampiri Mama Iren dan Keynan mengambil Flashdisk itu dari tangan Mama Iren. Lalu Keynan membuka file yang ada di Flashdisk itu dengan laptopnya. Setelah itu file yang berupa Vidio dimainkan. Di mana di Vidio tersebut terdapat suara alarm kebakaran yang berbunyi akibat sabotase seseorang. Lalu seseorang itu menukarkan bayi Mama Iren dan Ibu Sagita yang belum sempat mereka lihat sebelumnya. Kemudian orang itu ketahuan oleh Papa Reza dan mereka saling kejar.

"Jadi ...."

Mama Iren sangat terkejut dan hampir pingsan. Namun Ayah Edi langsung menangkapnya. Amel dan Andini menghampiri Mama Iren. Mama Iren berusaha berdiri dan menatap Amel.

"Amel ...."

"Enggak, Mah! Ini pasti salah! Amel pasti anak Mama. Iya 'kan, Kak?" kata Amel meminta dukungan Andini.

Andini tidak menjawab. Dia malah menangis. Sementara Mama Iren masih shock.

***

Andra dan Eva tiba di depan rumah Syah Reza. Keduanya keluar dari mobil sambil menatap rumah mewah tersebut. Lalu Andra menatap Eva yang mendadak menunduk dengan sedih. Kemudian Andra memegang tangan Eva dan membawa Eva masuk ke rumahnya.

Keynan menatap mereka yang bergandengan tangan dengan kening menggerut.

"Kak Andra? Eva?"

Semua orang menatap ke arah Keynan menatap, termasuk Bapak Kosim dan Ibu Sagita.

"Bapak? Ibu?"

Eva dan Andra terkejut melihat kehadiran orang tua Eva di rumah Syah Reza.

"Kalian ...."

CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang