Mama Iren yang sedang sarapan bersama Ayah Edi, Keynan, Andini dan Ali terlihat murung. Dia teringat dengan Amel hingga terus menatap tempat duduknya. Lalu dia menatap tempat duduk Andra yang ada di sebelah Amel, yang kini diduduki oleh Keynan.
"Kalau Mama kangen sama Amel, Mama bisa--"
Andini yang melihat itu mencoba memberi solusi. Namun belum selesai dia bicara dia sudah dipotong Mama Iren.
"Mama gak kangen sama dia."
"Gak usah bohong, Mah. Aku tahu Mama kangen sama Amel dan itu wajar. Karena Mama yang membesarkan Amel."
Kali ini Mama Iren tidak bisa mengelak kalau dia memang sangat merindukan Amel. Tapi dia tidak mau menemui Amel. Karena dengan menemui Amel dia akan sangat terluka dengan kenyataan yang menyatakan kalau Amel bukan anak kandungnya.
"O ya? Ini hari pertama kalian jadi suami istri. Jadi, kalian mau bulan madu ke mana?" tanya Ayah Edi mengalihkan pembicaraan.
"Kita gak bakalan ke mana-mana, Pah."
Mendengar jawaban Ali barusan. Mama Iren menatap Andini dan Ali. Begitu pula dengan Keynan. "Kenapa, Kak? Setidaknya pergi ke suatu tempat di Indonesia kalau enggak ke luar negri," kata Keynan pada Andini dan Ali.
"Iya."
"Bulan madu itu bukan suatu hal yang penting, Pah."
Keynan ataupun Ayah Edi diam mendengar keputusan Ali dan Andini. Sementara Mama Iren semakin sedih. Merasa bersalah atas apa yang terjadi di hari pernikahan Andini dan Ali sampai-sampai mereka tidak ingin pergi bulan madu. Bahkan Andini dan Ali terlihat ikut sedih seperti yang dialami Mama Iren.
"Kalian gak usah merasa terbebani hanya karena permasalahan kemarin."
"Enggak, Mah. Kita--"
"Mama tahu kamu ikut sedih dengan kejadian kemarin, Andini. Tapi sekarang keadaannya lain. Kamu sudah menikah dan sebaiknya kamu pergi dari sini!"
Suasana menegang setelah Mama Iren mengatakan itu dan pergi menuju kamarnya. Ayah Edi, Keynan dan Ali menatap Andini beranggapan Andini tersinggung dengan itu. Tapi Andini malah menatap Ali. "Kamu gak tersinggung 'kan Ali sama omongan Mama?" tanyanya.
"Justru aku mau nanya kamu gak tersinggung?"
"Enggak sama sekali. Lagian Mama itu Mama aku. Penggantinya Bunda. Apapun perkataannya aku akan turutin. Cuman sekarang? Mungkin Mama lagi sedih tahu Amel bukan anaknya. Belum lagi soal pernikahan Andra."
Ali dan Ayah Edi mengangguk pelan
Sementara Keynan mendadak sedih karena sejak awal dia menyukai Eva. Tapi ternyata Eva malah menikah dengan kakak tirinya Andra kemarin."Ya udah, sekarang mending kalian pergi aja. Pergi ke pantai ke atau ke mana gitu."
"Tapi--"
"Mama sudah sedih dengan kenyataan ini dan Mama akan tambah sedih kalau tahu kalian gak pergi."
Andini tidak bisa mengatakan apapun lagi. Sementara Ali hanya diam saja tanpa mau ikut bicara dalam obrolan Andini dan Ayah Edi. Lalu Keynan? Keynan melangkah pergi menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MACAM APA INI? (Tahap Revisi)
Fiksi PenggemarFollow dulu sebelum baca. Cinta macam apa ini? Mereka menikah dengan paksaan dan penuh ancaman, untuk menyelamatkan hubungan lain. Tapi apa yang terjadi setelah pernikahan berlangsung? Masalah lain muncul hingga semuanya semakin rumit. Sementara hub...