Tiga Puluh Enam

31 2 0
                                    

Bacanya sambil dengerin lagu dibawah ya..
Pelan-pelan aja bacanya, okee.

Nggak sabar buat baca kan? Silahkan, Selamat membaca♡
****

Hal yang paling menyebalkan adalah selesai olahraga dilanjut dengan pembelajaran matematika. Badan masih terasa lelah dan setiap mulai pembelajarannya diberi waktu 5 menit untuk mengganti seragam, dan jika telat maka guru itu akan memberikan soal yang ditulis dipapan tulis dan dikerjakan langsung disana.

Hal yang paling bahagia adalah ketika guru itu sedang ada tugas diluar dan tidak memberikan tugas pula, alhasil kelas pun kembali ricuh. Sebagian sudah ada yang mengganti seragam olahraga ke seragam putih abu, sebagian masih asik duduk sambil mengipasi dirinya menggunakan buku.

Salsa dan Naura mengahadap kearah bangku Amel dan juga Citra sekedar mengobrol ataupun bercerita, sedangkan Hana dan Karlina tengah bergosip dengan Tiara, mereka itu paling senang bergosip. Dari berita disekolah bahkan diluar mereka ceritakan.

Ketua kelas masih tetap Bagas yang memegang, walaupun dia bilang sudah tidak ingin menjadi ketua kelas lagi. Tetap saja dia ketua kelasnya.

Bagas sendiri tengah tertidur dipojok, dengan beralasan bangku yang telah dijajar dan tas miliknya. Kaos olahraga yang ia pakai tadi sudah dilepas, menyisakan kaos putih polos.

"Anak kecil main mobil, mobil-mobilan
Main motor juga paling motor-motoran
Jatuh cinta juga paling cinta-cintaan, belum beneran🎶"

Lagu Melly Goeslaw-yuk kita jadian mengalun memenuhi penjuru ruangan. Disana Bobi lah yang menyetel musik itu.

Naura berbisik kepada Salsa yang terus saja ia tertangkap memperhatikan kearah seseorang. "Jangan diliatin terus."

Salsa memalingkan wajahnya kearah samping. "Siapa yang liatin?" Elaknya.

Padahal sudah jelas sedari tadi dirinya terus saja menoleh kearah samping tempat duduk Tio yang duduk dibelakang Citra. Disana Azrial tengah duduk dimeja sambil bersandar ditembok, telinganya ia sumpal menggunakan earphone dan sepertinya ia sangat asik bermain hingga tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Menurut Salsa sih, Azrial pasti tidak menyadarinya. Tentunya.

'Kita yang sudah besar harusnya serius
Jatuh cinta juga harus cinta beneran
Kau pernah tertangkap sedang menatapku tanpa berkedip....'

"Anjir Sal, lagunya pas banget nih." Seru Naura.

"Apaan sih?" Tanya Citra.

"Nggak perlu didengerin, udah." Amel memang sudah paham maksudnya, tapi sepertinya Salsa sangat tidak ingin ada orang lagi yang tahu.

'Kalau cinta sebaiknya diucap
Belum tentu engkau masih punya hari esok
Banyak gengsi banyak mikir kelamaan, yuk kita jadian...'

"Yok kita jadian, asik dah." Bobi berucap dengan spidol sebagai mic-nya. "Yang masih suka liat-liatan mending ungkapin, kata Bunda Melly juga belum tentu masih punya hari esok. Yuk jadian masal, biar bisa dapet traktiran banyak nih."

"Gratisan mulu yang lo pikirin." Sahut Karlina.

"Di indonesia, kata 'Gratis' itu udah seperti nemu berlian dilumpur. Senengnya luar biasaa."

"Bener bangat nih." Yudis datang menghampiri Bobi dan merangkul pundaknya.

"Pepatah dari mana tuh, gue baru denger?"

"Ini tuh pepatah dari leluhur Nenek Moyang gue."

Karlina mentap jengkel kearah Bobi. "Alahh." Lalu berjalan kearah tempat duduk teman-temannya.

HILANG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang