Larva Tour Merapi menjadi tempat wisata pertama yang mereka datangi.
Beberapa mobil ofroad sudah berjejer rapih, seolah tengah menyambut kedatangan mereka.
Sebelumnya para pemandu wisata sudah memberi tahu rute-rute yang akan mereka lewati, apalagi dengan jalan penuh bebatuan dan jalan tanah menjadi rintangan untuk menguji adrenalin mereka.
Namun, ada juga sebagian siswi dan guru yang tidak ikut menikmati wisata ini, sehingga mereka menunggu didekat mobil bus.
Mobil jeep tanpa atap pun sudah terisi penuh dengan beberapa siswa-siswi dan beberapa guru yang ikut mendampingi mereka. Satu mobil memuat 3-4 penumpang dan satu seorang supir yang sudah handal dijalan bebatuan seperti ini. Helm yang sudah tersedia, wajib mereka kenakan untuk menjaga keselamatan.
Satu persatu jeep willys tua itu mulai berjalan. Sesekali mobil itu akan dipacu kencang, karena kontur tanahnya menanjak.
Teriakan dan tawa pun terdengar dikala mobil jeep itu melaju kencang dijalan bebatuan. Mereka juga memekik kaget, saat mobil itu menyelip diantara mobil jeep lain. Padahal, jalan yang dilewati bergelombang dan banyak bebatuan kecil. Seolah adrenalin mereka tengah di uji.
Namun, itu adalah salah satu keseruan berwisata disini.
Mobil pun berhenti saat telah sampai di Museum Sisa Hartaku.
Pengunjung akan melihat-lihat beberapa peninggalan akibat letusan gunung merapi. Dimulai dari jam yang berhenti bergerak, menunjuk pukul 00:05 menjadi penanda waktu terjadinya kisah pilu tersebut. Ada juga kerangka sepeda motor, peralatan dapur yang telah rusak, mesin jahit dan masih banyak lagi. Beberapa foto dan tulisan itu seolah menceritakan bagaimana ganasnya letusan gunung merapi pada waktu itu.
Setelah puas melihat-lihat peninggalan sejarah, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat selanjutnya yaitu ketempat batu alien. Disini mereka disajikan pemandangan yang luar biasa. apalagi, mereka bisa melihat jelas pemandangan gunung merapi, menjadikan spot foto yang sangat bagus.
Terakhir mereka akan diajak menyelusuri aliran sungai bekas aliran larva.
Dengan jalan berpasir, berbatu dan beberapa genanga air seakan menjadi keseruan mereka. Teriakan-teriakan terus saja terdengar apalagi mobil itu melaju kencang digenangan air, hingga baju ataupun celana ikut basah.
Setelah puas menikmati wisata disini, mereka pun kembali ketempat awal. Untuk mengisi perut karena sudah waktunya mereka makan siang.
Beberapa foto tergeletak lesehan tidak jauh dari tempat bus terparkir yang sengaja mereka ambil saat diwisata tadi. Tentunya tidak gratis, mereka harus membeli untuk membawa pulang beberapa foto atau pun satu foto yang mereka inginkan. Pedagang itu juga tidak memaksa agar mereka membeli semua foto-foto itu. Hanya yang ingin saja, jadi kenang-kenangan untuk diingat nanti.
Salsa dan beberapa teman-temannya mulai melihat-lihat foto, tentunya yang ada foto dirinya. Sebagian siswa atau siswi pun berjalan kearah mobil bus untuk mengambil kotak makan yang telah disediakan para travel bus.
Setelah puas melihat-lihat dan membeli beberapa, mereka pun segera bergabung bersama yang lain untuk menikmati makanan yang sudah disediakan.
***
Malam hari pun tiba. Sebagian para siswa ataupun guru tengah berkumpul didekat kolam renang yang ada di hotel ini. Ya, setelah menikmati wisata tadi, mereka pun segera menuju ke hotel yang telah disewa.
Sebenarnya kamar hotel ini sudah diatur berdasarkan absen dan berisi 6-7 orang saja. Tapi, ada juga yang sengaja bertukan kamar agar bisa tidur bersama teman-temannya. Hingga didalam kamar tidak menentu jumlahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG [Completed]
Teen FictionDia yang pernah aku cintai, namun belum sempat aku katakan. Hingga akhirnya dia pergi bahkan tidak tahu kapan akan kembali. Namun kejelasan itu belum sempat aku dapatkan.