- ' 45

269 15 0
                                    

Dear Knight

- i'm here because of you, my dear knight. -

- marry me, juliet. you'll never have to be alone. i love you and that's all i really know. i talked to your dad, go pick out a white dress. it's a love story. baby just say ' yes '. -

_________________________

STERENG kereta akhirnya membelok dan kelajuan kereta semakin berkurangan. Suasana persekitaran yang sibuk dengan manusia-manusia mencuri masa bagi meluangkan masa bersama insan tersayang. Maklumlah petang-petang macam ni memang ramai orang tak reti duduk diam dalam rumah.

Pemanduan Yaya akhirnya berhenti di hadapan apartment Qas dan Masha. Baru sahaja tangan bergerak mahu membuka daun pintu kereta, phone dalam handbag nya terlebih dahulu berdering. Pantas hala tuju tangannya berubah. Handbag di selok lalu phone dibawa keluar. Skrin phone dipandang dengan satu kerutan di dahinya.

" Siapa ? " soal Yaya ingin tahu. Dari tadi perasaannya rasa macam ada something happen. Tapi, entah.

" Entah, unknown number. " balas Qas lalu segera mengangkat panggilan tersebut. Mungkin panggilan dari pekerjanya mungkin. Duga Qas.

" Hello ? " sapa Qas terlebih dahulu.

" Maaf mengganggu, Cik Qasrina Omar ? " soal satu suara garau dari balik panggilan. Pandangan cemas dihalakan ke arah Yaya dan pandangan mereka bertaut. Air liur yang terasa kelat ditelan.

" Y-ye, saya. " balas Qas gigil-gigil.

" Kami ada berita buruk. Kereta milik cik mengalami kemalangan dan- "

Degupan jantungnya semakin berdebar. Kerutan didahi Yaya dibiarkan tanpa jawapan.

"- kereta cik meletup. "

" APA ! "

> 💗 <

PANDANGAN yang sedikit berpinar membuatkan sepasang mata budar Masha mengecil. Tubuh yang terasa lemah membataskan pergerakan tubuhnya.

" Akak dah sedar ? " soal satu suara disisi Masha.

Dengan bantuan pemilik suara itu tadi, akhirnya dapat juga Masha duduk bersandar dibahu katil yang sudah beralaskan bantal. Dapat juga lah dia melihat tubuhnya yang sudah berbalut-balut.

" U-umi ? "

" Umi dia- "

" Masha dah bangun ? " ujar satu suara yang akhirnya berjaya membuatkan Masha melakar senyuman nipis. Pedih yang terasa membuatkan wajah Masha sedikit berkerut.

" Ayu gi tido dulu, esok sekolah kan ? "

" Baik umi. " akurnya lalu punggung diangkat. Langkah diatur menjauhi mereka berdua.

" Boleh cerita dekat umi apa yang jadi ? " soal wanita yang mengelar dirinya ' umi ' . Punggung dilabuhkan dikerusi tempat dimana Ayu melabuhkan punggungnya tadi. Semangkuk air berserta air diletakkan dimeja sisi lalu tuala dibasahkan kedalam mangkuk. Usai itu diperah dan akhirnya diletakkan didahi Masha.

" Masha, masha- " pegangan dilengannya menghentikan bicaranya.

" Sokey, buat masa sekarang Masha rehat dulu yee. " sebaris senyuman dihadiahkan buat Masha. Masha yang mengerti sekadar mengangguk perlahan. Tanpa menunggu pemergian umi, kelopak matanya terlebih dahulu tertutup. Dengkuran halus mulai kedengaran.

[C] Dear Knight Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang