- ' 28

242 14 0
                                    

Dear Knight

- i'm here because of you, my dear knight. -

- so look me in the eyes, tell me what you see. perfect paradise, tearing at the seams. i wish i could escape it, i don't wanna fake it. i wish i could erase it, make your heart believe. but i'm a bad liar, bad liar. now you know, now you know. i'm a bad liar, bad liar. now you know, you're free to go. -

_________________________

SANDWICH petak bersaiz kecil disuapkan kedalam mulut Aydil. Usai itu, Raykal tersengih kerang busuk. Gembira mungkin berjaya suapan si papa.

" Papa, ambilkan susu tu. Ayie nak perisa strawberry. " pinta Raykal sambil jari comelnya terhala pada dua botol air susu yang berbaring bersebelahan.

Tidak menunggu lama, permintaan Raykal pun dituruti. Sebotol air susu berperisa strawberry di sebelahnya dicapai lalu dihulurkan kepada Raykal.

" Thanks, pa. " senyuman nipis dilemparkan. Penutup botol dibuka lalu minuman itu diteguk perlahan.

" Welcome. " senyuman itu berbalas.

Tiba-tiba dahinya berkerut memikirkan sesuatu. Sekeliling dipandang hairan.

" Mana, Masha? "

Disebabkan lokasi picnic yang tidak ramai kunjungi, laju sahaja figura Masha ditangkap oleh mata helang nya. Eh?

Masha dengan seorang lelaki?

> 💗 <

BAWAH bibir Masha gigit perlahan. Jari kedua belah tangan kanan dan kirinya dimain. Peluh yang mulai keluar dari dahi dikesat dengan hujung lengan. Lelaki dihadapan dipandang takut-takut.

Nafas diambil lalu dihembus perlahan. Bicara ingin dimulai namun kegelisahan tetap berada di carta teratas. Segalanya bagaikan rakaman, ambil nafas lepaskan then ulang.

" Masha. " panggilan daripada si dia membuatkan Masha tersentak. Pandangan diangkat memandang Aryan. Sebaris senyuman nipis dipamerkan. Auww, rindunya suara tu.

" Ak- aku nak minta maaf. " ujar Aryan perlahan namun masih dapat ditangkap oleh deria pendengaran Masha. Dilihat rahangnya bergerak-gerak.

" Yee? "

" Sebenarnya, aku takut. Aku takut kehilangan kau, Masha. Yee, jujur aku kata. Aku sakit tengok kau keguguran macam tu. Tapi aku bodoh sampai terlanjur dengan perempuan lain. Ak- aku, aku tak nak lelaki kotor ni jadi suami kau. That's why aku try, lupakan kau. " nafas diambil lalu dihembus keluar. Sebak didada semakin bertambah. " Tapi aku terlupa sesuatu. Derita kau, derita aku. Kita always share everything, but now. Aku .. " kedua belah tangan Masha diraih. Sepasang mata Masha yang semakin tenggelam dengan air mata ditatap lama. Air liur ditelan perlahan.

" Biey nak kita macam dulu. Baha- " tamparan kuat di pipi Aryan membuatkan wajahnya berpaling ke tepi. Pipi yang menjadi mangsa tamparan kuat itu terasa kebas.

" Argh. " terjerit kecil Masha dibuatnya. Segera pandangan dibawa memandang ke belakang. Dia tersentak. " Aydil? "

" Apa hak kau pegang tangan Masha? " tanya Aydil geram sambil mata memandang tajam tangan Masha yang diraih Aryan.

Tidak menunggu lama, pegangan Aryan lepaskan. Wajah memerah Aydil dipandang. Kenapa dia marah?

" Stop, Aydil ! " amarah didada ditahan. Nafas diambil lalu dihembus keluar. " Perkenalkan, dua su- "

" Siapa kau bagi Masha? " tanya Aryan memotong percakapan Masha. Riak kosong dipamerkan.

" Aku, future husband Masha. " jawap Aydil tegas. Rahangnya bergerak-gerak.

" Aydil ! " jerkah Masha geram. What the hell is going on?

Mendengar akan itu, sebaris senyuman diukir. " Aku harap kau bahagia, Masha. " punggung diangkat.

" Aryan, i boleh explain semua benda ni. " kata Masha cemas. Apa ni? Bahagia?

" Masha binti Darwisy. "

" Noo ! Aryan, please ! " gelengan kepala diberikan. Please say, ini bukan apa yang aku bayangkan.

" Aku ceraikan dikau dengan talak satu. "

Masha tergamam. Lidahnya terkelu seribu bahasa. Pemergian Aryan dikejar namun terhenti apabila Masha jatuh tersungkur akibat benjolan batu besar yang tertimbun dari balik tanah.

Masha terjatuh melutut. Sedaya upaya tenaga dikerah untuk bangun namun bisa yang terasa dilutut menghentikan segalanya. Tumbukan demi tumbukan dilepaskan pada lutut kakinya.

" Aryan, tolong. " Esakan demi esakan terhambur keluar. Pandangannya kini hanya pada rumput yang menghijau. Air mata yang mengalir membasahi pipi kemudian menghujani rumput menghijau itu dihiraukan. Hatinya sakit saat mendengar lafaz derita seorang isteri yang keluar daripada suami tersayang.

Betul ke Aryan benci aku? Tapi tadi, dia nak bahagiakan aku. Kenapa tiba-tiba ?

Jangan-jangan pasal ..

Kebahagiaan aku?

No, Aryan ! Kaulah kebahagiaan aku. Only you !

But now ...

Mutiara jernih semakin laju mengalir. Dada yang sakit semakin sakit. Nafas yang terasa tersekat-sekat membuatkan penglihatan Masha samar-samar.

Gelap.

Tubuhnya jatuh menghempap tanah bumi yang kian menghijau dek rumput.

Hanya satu nama yang berjaya keluar dari bibirnya.

" Aryan. "

[C] Dear Knight Where stories live. Discover now