Jangan jadi silent reader.
...
Keyna menatap sudut demi sudut restoran yang akan menjadi tempat dia makan siang ini.
Keyna berdecak kagum, ini pertama kalinya untuk orang seperti dirinya makan direstoran semewah ini, biasanya Keyna hanya bisa makan dirumah nasi padang itupun nungguin traktiran dari teman satu lab.
Tuk... Tuk... Tuk
Keyna menatap kearah Rakha kemudian laki-laki itu memberikan kode dengan dagunya agar Keyna segera memesan makanan, Keyna mengangguk canggung dan tersenyum.
Keyna menatap buku menu yang dia pegang, keningnya mengerut saat melihat harga dan nama makanan yang sungguh sangat asing di lidahnya.
Keyna menatap Rakha membuat laki-laki itu hanya menatapnya dengan wajah datar tanpa ekpresi.
"Kayanya aku gak bisa makan disini deh, Kak" Ucap Keyna dengan suara pelan membuat Rakha mengerutkan dahinya.
"Terus?"
"Kak Rakha kalau laper makan aja, aku bisa makan sehabis rapat nanti" Ucap Keyna dan tersenyum membuat Rakha menaikkan sebelah alisnya.
"Terus kamu ngeliatin saya makan gitu?" Tanya Rakha dengan nada yang terdengar dingin ditelinga Keyna.
Keyna mengangguk pelan.
Rakha berdecak sebal dan berdiri membuat Keyna menatap Rakha dengan kening mengerut.
"Ayok"
"Kemana?"
"Ketempat selera kamu" Jawab Rakha membuat Keyna ikut berdiri dan menatap Rakha dengan tatapan tak percaya.
"Serius?" Tanya Keyna dan Rakha berdeham kemudian memasukkan kedua tangannya disaku celananya.
Keyna tersenyum dan mengangguk, dia memakai tasnya dan mengajak Rakha keluar dari restoran mewah ini.
〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽
Sekarang giliran Rakha yang menatap kearah sudut demi sudut tempat makan yang menjadi selera dari seorang Keyna.
Rakha menatap Keyna yang tersenyum menatapnya.
"Kamu seriusan ngajak makan saya ditempat beginian?" Tanya Rakha tak percaya dan Keyna mengangguk.
"Ini tuh namanya restoran padang, Kak. Ayok pesen, makanannya enak-enak loh" Ucap Keyna membuat Rakha mendesis sebal.
"Samain aja" Ucap Rakha.
Keyna mengangguk dia memesan nasi padang dengan lauk ayam bakar dua porsi.
Setelah memesan Keyna menatap Rakha yang masih memperhatikan setiap sudut rumah makan ini.
"Kak Rakha gak pernah makan beginian ya?" Tanya Keyna membuat Rakha menatap kearah gadis itu kemudian menggelengkan kepalanya.
Keyna berdecak sebal, orang mampu mah beda.
"Waktu pacaran sama Ajeng gak pernah makan dipinggir jalan?" Tanya Keyna dan Rakha menggeleng.
"Ajeng gak suka" Jawab Rakha membuat Keyna berdecak pelan.
Tidak lama pesanan mereka datang membuat Keyna menyambutnya dengan senang hati.
"Makasih Bu" Ucap Keyna dan membuat Ibu penjual nasi padang tersenyum kemudian berjalan pergi.
"Garpu sama pisau gak ada?" Tanya Rakha ketika dia malah melihat kobokan air didepan meja.
Keyna menghela nafasnya kasar.
"Ini bukan restoran tempat kalangan Kak Rakha, makan ginian tuh enaknya pake tangan Kak, biar berasa kenikmatannya" Ucap Keyna dan mencuci tangannya dengan kobokan air yang diberikan ibu penjual tadi."Gak pake sabun nyuci tangannya?" Tanya Rakha menatap Keyna dengan tatapan geli alias jijik gitu, membuat Keyna berdecak.
"Gak ada sabun" Jawab Keyna sebal dan membaca doa kemudian mulai melahap makanannya.
Rakha hanya bisa memperhatikan cara Keyna makan yang menurutnya sungguh sangat bar-bar, baru kali ini dia melihat seorng gadis makan seperti Keyna apalagi dihadapannya.
Biasanya gadis-gadis diluaran sana akan menjaga image dengannya tapi Keyna seakan tidak peduli dengan keberadaannya saat ini.
Keyna yang merasa diperhatikan menatap kearah Rakha dan mengerutkan dahinya saat laki-laki itu menatapnya.
"Gak dimakan?" Tanya Keyna dan Rakha menggelengkan kepalanya.
"Gak suka, takut sakit perut" Jawab Rakha membuat Keyna tertawa mendengarnya.
Orang mampu gini banget.
Keyna meneguk air putih dan menatap kearah Rakha.
"Gak bakalan sakit perut, kalau Kak Rakha sakit perut nanti aku yang tanggung jawab" Ucap Keyna membuat Rakha menaikkan sebelah alisnya.
"Ayo dimakan" Ucap Keyna lagi dan Rakha menggelengkan kepalanya.
Keyna berdecak sebal kemudian berjalan dan berdiri disamping Rakha membuat laki-laki itu menatap Keyna dengan kening mengerut.
"Cobain dulu" Ucap Keyna dan ingin menyuapi Rakha dengan tangannya membuat Rakha langsung menutup mulutnya sambil menggelengkan kepalanya.
Sikap Rakha ini seperti anak kecil yang sedang dipaksa oleh Ibunya untuk minum obat.
"Ayo dong cobain dulu, kalau gak dicobain mana tau rasanya" Ucap Keyna memaksa Rakha untuk menjauhkan tangannya dan membuka mulutnya.
Rakha menatap Keyna dengan tatapan takut kemudian Keyna mengangguk.
"Kalau Kak Rakha sakit entar aku yang biayain rumah sakitnya deh, makan dong" Ucap Keyna kemudian Rakha menjauhkan tangannya dan membuka mulutnya.
Rakha menerima suapan langsung dari tangan Keyna membuat gadis itu tersenyum dan kembali duduk di bangku yang ada dihadapan Rakha.
Rakha mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya membuat Keyna tersenyum.
"Gimana?" Tanya Keyna setelah Rakha menelan makanan itu.
"Enak" Jawab laki-laki itu dan mencuci tangannya dengan kobokan kemudian mulai makan sendiri dengan tangannya.
Keyna terkekeh geli melihat Rakha yang sangat lahap makannya.
"Padahal suka tapi pake alesan mulu" Ucap Keyna dan kembali melanjutkan makannya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Your Soulmate [Tamat]
Romance⚠WARNING⚠ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. (15+) "Seperti yang kamu katakan, jika jodoh gak akan kemana. Kalau emang jodohnya pasti bakal dipertemukan dan disatukan juga."- Rakha Januar Danadyaksa. "Pembawaannya tenang dan kalau ng...