🔅 Pertikaian

2.6K 237 5
                                    

Satu minggu selanjutnya.

Hari ini adalah hari pertama Keyna mengambil cuti libur melahirkan, dia sedang menyiapkan makan siang untuk Rakha.

Keyna berniat untuk mengantarkannya sendiri kekantor Rakha, dia memang sengaja tidak memberitahu Rakha sebelumnya jika dirinya akan mengantar makan siang untuk laki-laki itu, biarlah ini menjadi kejutan untuk Rakha.

Setelah bekal untuk Rakha sudah dia buat, Keyna berjalan kearah kamar untuk berganti pakaian. Tidak mungkinkan jika dirinya kekantor Rakha dengan menggunakan daster, bisa-bisa wibawa Rakha turun hanya karna dirinya.

Setelah berganti pakaian Keyna berniat untuk mengambil bekalnya diatas meja pantry tapi tiba-tiba bel rumahnya berbunyi.

Keyna segera berjalan untuk membukakan pintu.

Keyna menarik gagang pintu dan dia mengerutkan dahinya saat melihat siapa orang yang datang.

"Tante?"

Wanita paru baya itu tersenyum.
"Apa saya boleh masuk?" Tanyanya dan Keyna mengangguk mempersilahkan wanita paru baya itu untuk masuk kedalam.

Keyna menutup pintu dan meminta wanita paru baya itu untuk duduk disofa.

"Tante mau minum apa?" Tanya Keyna sopan dan ramah.

"Air putih aja, diluar agak panas jadi saya haus" Ucap wanita paru baya itu dan Keyna langsung mengangguk.

Ibu hamil itu berjalan kearah dapur untuk mengambilkan satu gelas air putih untuk tamunya.

Keyna berjalan kearah ruang tamu dan menaruh gelas itu diatas meja, dia duduk disingle sofa dan menatap kearah wanita paru baya itu.

"Kamu masih ingat saya?" Tanya wanita paru baya itu dan Keyna mengangguk sambil tersenyum.

"Tante itu Mamanya Ajeng kan?" Tanya Keyna memastikan membuat Dera tersenyum dan mengangguk.

Dera mengambil gelas diatas meja dan meneguknya sampai sisa setengah.

"Rakha beruntung ya dapetin istri yang sopan dan baik kaya kamu" Ucap Dera membuat Keyna tersenyum malu mendengar ucapan Dera barusan.
"Tidak seperti Ajeng" Ucap Dera membuat Keyna menatap kearah Dera dengan senyuman yang memudar.

"Ajeng?" Tanya Keyna dan Dera mengangguk, wanita itu menghela nafasnya kasar dan menatap Keyna.

"Kamu mau tau alasan mereka putus? Rakha dan Ajeng" Tanya Dera membuat Keyna terdiam, wanita itu mengangguk pelan.

Dera menarik nafasnya lalu membuangnya dengan perlahan kemudian menatap lekat kearah Keyna.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna berjalan memasuki kantor Rakha dengan tangan yang membawa tas makanan, dia menjawab sapaan dari karyawan Rakha yang menyapanya.
Keyna memang dikenal sebagai wanita yang ramah dan sopan.

Keyna masuk kedalam lift kemudian memencet tombol lift agar tertutup dan mengantarnya keruangan Rakha.
Setelah lift terbuka, Keyna segera keluar.

Dia berjalan mendekat kearah pintu ruangan Rakha, Keyna tersenyum saat melihat Nafisa.

"Siang Bu" Sapa Nafisa, kali ini dia tidak boleh keduluan dari Keyna.

"Siang" Sapa balik Keyna sambil tersenyum.
"Pak Rakha ada?" Tanya Keyna dan Nafisa mengangguk.

"Tap... " Ucapan Nafisa terputus karna Keyna yang sudah berjalan masuk terlebih dahulu.

Keyna membuka pintu dan masuk kedalam, langkahnya langsung terhenti saat disana dia melihat suaminya sedang dicium oleh seorang wanita. Apa ini.

Kedua orang itu belum sadar jika Keyna datang, perasaan Keyna serasa dicambuk dan di bejek-bejek melihatnya. Ini sangat menyakitkan.

"Kak Rakha"

Rakha tersentak kaget dia segera mendorong badan wanita itu dan menengok kearah pintu.
Rakha melihat Keyna yang meneteskan air matanya.

"Keyna"

Wanita itu menengok kearah Keyna membuat hati Keyna serasa dipermainkan dan dilindas oleh puluhan truk tronton.

"Ajeng?"

Tas makanan yang ada ditangan Keyna terjatuh diatas lantai.

"Key, aku bisa jelasin" Ucap Rakha dan berniat untuk mendekati Keyna.

"Jangan mendekat" Teriak Keyna membuat Rakha mematung dan menatap Keyna.

"Key"

Keyna menatap Ajeng yang hanya bisa diam menatapnya.
"Aku fikir kalian memang sudah tidak punya hubungan" Ucap Keyna dan menahan tangisannya agar tidak keluar.
"Tapi nyatanya?"

"Key, ini gak bener" Ucap Rakha dia melangkahkan kakinya.

"Aku bilang jangan mendekat!" Teriak Keyna menggema disudut ruangan kerja Rakha membuat laki-laki itu terdiam dan menatap Keyna dengan tatapan terluka.

Ini pertama kalinya dia membuat Keyna menangis.

"Apa... Apa Kak Rakha masih mencintai Ajeng?" Tanya Keyna dan menatap kearah Rakha.

Rakha hanya diam sambil menatap Keyna.

"Jawab Kak!" Teriak Keyna lagi.

Rakha terdiam begitu juga dengan Ajeng.

"Aku kecewa sama Kak Rakha" Ucap Keyna dan menyeka air matanya yang mengalir.
"Sama kamu juga" Ucap Keyna menatap marah kepada Ajeng.

Keyna segera keluar dari ruangan Rakha membuat laki-laki itu segera mengejar Keyna.

"Key!"

Nafisa yang melihat pintu terbuka berdiri, dia tersenyum saat melihat Keyna yang keluar, tapi senyumannya luntur ketika melihat ibu hamil itu menangis bahkan Keyna yang biasanya ramah tidak menyapanya.

Keyna langsung berlalu kearah lift dan masuk kedalam.
Mata Nafisa masih mengikuti Keyna hingga pintu lift tertutup dan pintu ruangan Rakha terbuka.

"Siang Pak" Ucap Nafisa.

"Batalkan semua jadwal saya hari ini" Ucap Rakha dan langsung berlari kearah lift.

"Baik Pak" Ucap Nafisa, dia masih terheran-heran, ada apa dengan pasangan suami-istri itu.

TBC.

Dimohon untuk follow dulu sebelum lanjut baca.

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang