+6281234567890
- Rei, ini Keyna
- Aku nitip Kak Rakha ya, tanyain dia udah makan belum
- Tapi jangan bilang aku SMS kamuReina mengerutkan dahinya saat membaca pesan dari Keyna.
"Mas! Mas Azzam!" Teriak Reina membuat Azzam yang sedang menyuapi Cemara diruang tamu mengerutkan dahinya.
Reina duduk disamping Azzam.
"Coba Mas Azzam kerumahnya Kak Rakha" Ucap Reina membuat Azzam heran, dengan alasan apa dia kerumah Rakha.
"Kenapa emangnya?" Tanya Azzam dan Reina memberikan handphonenya, Azzam membaca pesan yang dikirimkan oleh Keyna.
Azzam menatap Reina dengan tatapan heran"Mereka berantem?" Tanya Azzam dan Reina menggeleng tanda dia juga tidak tau.
"Coba sana Mas Azzam kerumah Kak Rakha, kasian Keyna pasti khawatir" Ucap Reina dan Azzam mengangguk.
Azzam segera meletakkan piring diatas meja kemudian mencium kening Reina.
"Aku pergi ya" Ucap Azzam dan Reina mengangguk.
Azzam segera pergi kerumah yang ada didepan rumahnya.
Kening Azzam mengerut saat masuk kedalam gerbang rumah Rakha.Tumben sekali rumah Rakha gelap seperti ini, biasanya jika sudah sore Keyna akan menyalakan lampu.
Azzam berjalan kearah pintu dan mengetuknya, beberapa kali Azzam mencoba mengetuknya lagi tapi tidak ada jawaban.
Azzam mencoba menurunkan knop pintu dan ternyata pintu tidak kunci.
Azzam masuk kedalam rumah Rakha yang gelap gulita."Kha? Lo didalem?" Tanya Azzam dengan suara setengah teriak.
Azzam mengambil handphonenya dan menyalakan senter handphonenya kemudian berjalan masuk.
Kening Azzam mengerut saat melihat seseorang yang terduduk dibelakang sofa dengan kepala yang menunduk dan badan bergetar.
"Rakha"
Rakha yang merasa dipanggil mendongak dan membuat Azzam tersentak kaget dengan penampilan Rakha yang sekarang.
Azzam segera mencari saklar lampu kemudian menyalakan lampu membuat ruangan menjadi terang.
Azzam mendekati Rakha dan berjongkok dihadapan sepupunya itu.
"Kha, lo kenapa bisa gini?" Tanya Azzam bingung, setau Azzam Rakha tidak pernah berpenampilan seperti ini.
"Lo mau belajar jadi orang gila ya?" Tanya Azzam lagi membuat Rakha berdecak sebal."Ngapain lo disini?" Tanya Rakha dengan nada yang tidak terdengar bersahabat.
"Tadi Key... " Ucapan Azzam terputus karna dia mengingat pesan Keyna yang jangan bilang jika Keyna mengirim SMS pada Reina.
Rakha yang mendengar nama Keyna langsung menatap tajam kearah Azzam.
"Keyna? Lo tau Keyna dimana?" Tanya Rakha kemudian tangannya menarik kerah baju Azzam membuat laki-laki itu kaget."Jawab, Zam! Dimana Keyna?" Tanya Rakha lagi dan Azzam memukul tangan Rakha agar sepupunya itu melepaskan tangannya.
Rakha melepaskan kerah baju Azzam membuat sepupunya terbatuk-batuk.
"Gila! Lo mau bunuh gue?" Tanya Azzam sebal."Cepet jawab dimana Keyna?" Tanya Rakha lagi membuat Azzam menghela nafasnya kasar.
"Tadi Keyna SMS Reina, tapi gue gak tau dimana dia. Dia aja pake nomer baru kok smsnya" Ucap Azzam membuat Rakha menjambak rambutnya sendiri.
Azzam menarik tangan Rakha agar laki-laki itu tidak melukai dirinya sendiri.
Azzam menatap lekat Rakha."Lo berantem sama Keyna?" Tanya Azzam membuat Rakha hanya terdiam.
"Gue emang gak tau permasalahan yang lo hadapi apa, tapi cara lo sekarang itu salah"Azzam menghela nafasnya.
"Keyna khawatir lo udah makan atau belum" Ucap Azzam membuat Rakha menatap sepupunya itu.
"Jangan siksa diri lo sendiri kaya gini, Kha. Kasian Keyna"Azzam berdiri dan menatap Rakha.
"Ayok"Rakha mendongak menatap Azzam.
"Kemana?" Tanyanya."Kerumah gue, ayok" Jawab Azzam.
"Gue tau dirumah lo gak ada makanan" Ucap Azzam lagi."Lo pulang aja" Ucap Rakha membuat Azzam berdecak sebal dan menatap Rakha.
"Ikut gue!" Ucap Azzam tegas dan Rakha hanya terdiam tidak berniat untuk menjawab dan pergi dari rumahnya.
"Gue bakal bantu lo nemuin Keyna" Ucap Azzam membuat Rakha mendongak menatap Azzam.
"Sekarang ikut gue dulu, lo itu bentar lagi jadi Bapak, Kha. Lo pengenkan liat anak-anak lo?" Tanya Azzam serius."Bapak mana sih yang gak pengen liat anak-anaknya" Jawab Rakha dengan nada sinis membuat Azzam bersabar.
"Nah makanya, ikut gue. Besok kita cari Keyna" Ucap Azzam dan menengadahkan tangannya didepan wajah Rakha, mengajak laki-laki itu pergi.
"Kenapa gak sekarang nyarinya?" Tanya Rakha menatap Azzam dengan tajam.
"Lo liat sekarang jam berapa bege" Ucap Azzam menunjuk jam dinding yang ada diruang tamu membuat Rakha menengok kearah jam dinding dan mendesis pelan.
Sekarang saja sudah jam delapan malam, berarti dirinya duduk disini sudah hampir sembilan jam lamanya.
"Ayok, lo bahkan gak sholat dan melupakan Allah" Ucap Azzam membuat Rakha mengelap gusar wajahnya.
"Astagfirullah" Ucap Rakha.
"Lo duluan aja, gue mau mandi terus sholat magrib dan isya dulu" Ucap Rakha dan Azzam mengangguk."Gue tunggu disini aja" Ucap Azzam membuat Rakha berdecak sebal.
"Gue gak yakin lo bakal kerumah gue habis itu" Ucap Azzam lagi kemudian berjalan kearah sofa dan duduk disana.Rakha mendesis sebal kemudian berdiri dan berjalan lunglai kearah kamarnya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Your Soulmate [Tamat]
Romance⚠WARNING⚠ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. (15+) "Seperti yang kamu katakan, jika jodoh gak akan kemana. Kalau emang jodohnya pasti bakal dipertemukan dan disatukan juga."- Rakha Januar Danadyaksa. "Pembawaannya tenang dan kalau ng...