🔅 No Title

2.6K 225 1
                                    

Keyna menaruh bunga yang tadi diberikan padanya di sebuah gelas berisi air, dia tersenyum dan menghirup aroma bunga itu.

"Suka?" Tanya Rakha dan memeluk Keyna dari belakang, istrinya itu mengangguk.

"Bunganya bagus" Ucap Keyna membuat Rakha tersenyum, laki-laki itu meletakkan dagunya dipuncak kepala Keyna.

"Kamu pernah gak berfikir kalau suatu hari kita bakal menikah?" Tanya Rakha membuat Keyna berdeham pelan.

"Hemm, nggak" Jawab Keyna.

"Sama" Ucap Rakha membuat Keyna tertawa mendengarnya, jawaban macam apa itu.

"Dulu aku beranggapan jodoh aku ya Ajeng, kami sudah ingin mempersiapkan pernikahan tapi ya namanya bukan jodoh itu hanya menjadi wacana saja" Curhat Rakha.

Keyna mengangguk pelan.
"Ajeng juga pernah cerita kok" Ucap Keyna membuat Rakha semakin mengeratkan pelukannya.

"Jarang loh ada istri yang deket sama mantan pacar suaminya" Ucap Rakha kagum dan Keyna tertawa setuju.

"Jarang banget sih" Ucap Keyna menimpali.
"Besok kita pulang, Kak?" Tanya Keyna dan mendongak menatap Rakha.

"Besok lusa kita harus kerja, entar kalau dapet libur lagi kita jalan-jalan berdua" Ucap Rakha dan Keyna mengangguk.

"Kalau Kak Rakha sih bisa dapet libur kapan aja, tapi aku?"

Rakha tersenyum dan mengecup kening Keyna.
"Gak segampang itu sayang, meskipun aku bos tapi aku juga harus profesional" Ucap Rakha.

"Kak Rakha pernah ada urusan kerjaan diluar kota atau diluar negeri gitu?" Tanya Keyna penasaran.

"Pernah" Jawab Rakha.

"Dimana?" Tanya Keyna kepo.

"Di Jambi" Jawab Rakha kemudian menatap Keyna.

"Waktu kapan?" Tanya Keyna lagi.

"Seminggu sebelum kita menikah" Jawab Rakha membuat Keyna melotot kaget dan menatap tajam kearah Rakha.

"Dan Kak Rakha gak bilang sama aku?" Tanya Keyna sebal.

"Bukannya gak mau bilang, tapi aku gak mau kalau kamu khawatir" Jawab Rakha dan menjelaskan alasannya.

"Berapa lama di Jambi?" Tanya Keyna yang sangat penasaran.

"Sekitar dua hari doang sih, kamu mau jalan-jalan kemana emangnya?" Tanya Rakha membuat Keyna mendengus sebal.

"Kok jadi ke aku sih" Ucap Keyna sebal.

"Ya aku kira kamu nanya gini ngode biar aku ajak jalan-jalan, kan?" Tanya Rakha membuat Keyna langsung mendorong tubuh Rakha dan membuat laki-laki itu mundur kebelakang.

"Nethink mulu pikiranya" Ucap Keyna sebal dan berjalan berniat ingin keluar dari kamar mereka.

Rakha langsung mengejar Keyna dan langsung mendorong pintu saat Keyna membukanya membuat gadis itu terpekik kaget.
Rakha membalikkan badan Keyna agar menatap kearahnya.

"Duibuqi" Ucap Rakha membuat Keyna mengerutkan dahinya dengan perkataan Rakha barusan.

"Aku ora njowo maksud mu iki opo" Ucap Keyna dengan bahasa Jawa yang medok membuat mereka tertawa.

"Keren ya, bahasa Mandarin dibalas sama bahasa Jawa" Ucap Rakha.

"Keren apanya" Sebal Keyna tidak satu pendapat dengan Rakha.

"Jangan ngambek ya, aku gak bisa kamu diemin" Ucap Rakha dan Keyna mengangguk.

Rakha semakin berjalan maju membuat Keyna semakin terhimpit dipintu.

"Kak Rakha?"

Keyna tersentak kaget saat merasakan jika sesuatu mengeras dibagian perut bawahnya. Dia mendongak menatap Rakha.

"Cuma liat leher kamu aja aku udah tegang" Ucap Rakha membuat Keyna langsung menutupi lehernya.

"Lagian ngapain diliat sih? Kalau udah gini siapa yang bakal tanggung jawab?" Tanya Keyna dan menatap Rakha.

"Ya kamu dong, kamu yang udah bikin si junior bangun" Jawab Rakha dan dia langsung mengangkat Keyna dengan cara memeluk pinggang wanita itu.

"Tuh kan, emang otak Kak Rakha aja yang sangean" Ucap Keyna sebal, tangannya bertumpu dikedua bahu Rakha saat laki-laki itu berjalan dan membawanya kearah kasur.

"Luka kamukan udah mulai sembuh, jadi bolehkan?" Tanya Rakha dan menatap lekat wajah Keyna yang ada dibawahnya.

"Boleh nggak ya?" Tanya Keyna berniat untuk menggoda Rakha.

"Ya harus boleh" Jawab Rakha dan Keyna memukul dada laki-laki itu.

"Dasar pemaksa" Ucap Keyna sebal dan Rakha hanya tersenyum.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna merapihkan barang-barangnya dan Rakha, besok mereka akan pulang duluan karna hari libur mereka akan segera berakhir.

Keyna menutup koper mereka kemudian berjalan kearah Rakha dan duduk disamping suaminya itu.

Rakha sedang sibuk memainkan handphone, Keyna yang merasa sedang dikacangin akhirnya mencari sebuah ide konyol.

"Kak Rakha"

"Hmm" Jawab Rakha tanpa menatap kearahnya.

Keyna menghela nafasnya sabar. Dia beralih duduk dari disamping Rakha menjadi duduk diatas pangkuan laki-laki itu, membuat Rakha langsung menjauhkan handphone kemudian tangannya memeluk Keyna dan dia sibuk kembali dengan handphonenya.

Keyna berdecak sebal, maksudnya handphone itu lebih penting dari dirinya gitu?

Keyna mendengus sebal, dia berdiri dan berjalan kasur.
Keyna menidurkan badannya diatas kasur dan menyelimuti badannya hingga seluruh badannya bahkan kepalanya juga.

Keyna masih dongkol dengan sikap Rakha yang kadang manis, kadang cuek, kadang bikin kesel, kadang bikin hati berbunga-bunga.

"Boncabe level limabelas, ada gitu ya orang macam dia didunia ini, heran" Ucap Keyna sebal dan membalikkan badannya.

"Aaargghh"

Keyna terpekik kaget saat tiba-tiba dirinya melihat Rakha yang tersenyum kearahnya, sejak kapan Rakha disini? Kenapa dia tidak mendengar suara apapun.

Keyna membuka selimutnya dan menatap kearah sofa yang tadi Rakha duduki, takut-takut jika Rakha ada dua.

Rakha menarik pinggang Keyna membuat wanita itu menjadi lebih dekat kearahnya.

"Kak Rakha kapan kesininya?" Tanya Keyna.

"Barusan" Jawab Rakha dan mencari spot ternyaman untuk tidur yaitu dileher Keyna.

TBC.

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang