Keyna menaruh gelas diatas wastafel dan tersenyum saat melihat Rakha yang sedang mencuci piring.
"Masih lama ya?" Tanya Keyna yang dari tadi menunggu Rakha mencuci piring tapi gak selesai-selesai.
"Kamu kalau ngantuk tidur duluan aja, entar aku nyusul" Ucap Rakha dan Keyna menggeleng.
Dua menit berselang, Keyna berjalan mendekati Rakha dan menunduk kemudian masuk kedalam tengah-tengah tangan Rakha yang sibuk mencuci piring membuat Rakha tersenyum tipis.
Rakha mengecup singkat bibir Keyna membuat wanita itu tersenyum malu dan memeluk pinggang Rakha kemudian menyandarkan kepalanya didada bidang Rakha, sedangkan tangan laki-laki itu masih sibuk mencuci piring.
Beberapa menit dalam posisi seperti itu akhirnya Rakha menyelesaikan pekerjaanya, dia mengeringkan tangannya dengan lap yang tergantung didekat wastafel.
"Yuk"
Rakha memeluk Keyna saat wanita itu menginjak kedua kakinya, tidak merasa sakit bahkan Rakha malah tersenyum senang karna dia bisa berdekatan dengan Keyna.
Rakha melangkahkan kakinya dengan perlahan, tangannya memeluk erat badan Keyna membuat ibu hamil itu tertawa dan mendongak menatap Rakha, laki-laki itu langsung nyosor mengecup bibir istrinya.
Entah berapa menit yang mereka butuhkan hingga sampai dikamar, setelah sampai dikamar Keyna langsung berlari kearah kasur dan menidurkan dirinya disana.
Rakha terkekeh pelan, dia menutup pintu kemudian berjalan mendekati Keyna yang sudah tiduran sambil menatapnya.
Rakha ikut menidurkan dirinya disamping Keyna dan menyelimuti Keyna serta dirinya sendiri.
"Kalau hamil boleh gak sih aku masukin?" Tanya Rakha dan mengelus rambut Keyna.
"Boleh aja sih, tapikan kandungan aku masih rentan. Entar aja ya kalau udah masuk lima bulan atau enam bulanan" Ucap Keyna dan Rakha mengangguk.
Dia memeluk pinggang Keyna dan mengecup kening istrinya dengan lembut.
"Masih suka muntah-muntah, Kak?" Tanya Keyna dan memainkan bulu mata Rakha.
"Kadang-kadang" Jawab Rakha.
"Kalau kamu gimana?" Tanya Rakha dan mengecup tangan Keyna."Nggak sama sekali" Jawab Keyna membuat Rakha menatapnya dengan kening mengerut.
"Kok nggak sih?" Tanya Rakha heran membuat Keyna tersenyum dan mengelus lembut pipi Rakha.
"Kata dokter Willy ini masalah yang biasa, ibunya gak mengalami morning sickness tapi malah ayahnya" Jawab Keyna.
"Juga ini hal biasa kalau malah Kak Rakha yang ngidam terus pengen makan mulu" Ucap Keyna kemudian mengecup bibir Rakha."Makasih udah mau nanggung semuanya, aku jadi gak tersiksa tapi malah Kak Rakha yang tersiksa" Ucap Keyna dan Rakha menarik kepala Keyna kedalam pelukannya.
"Aku iklas dan rela kok gantiinnya" Ucap Rakha membuat Keyna tersenyum, dia memeluk pinggang Rakha.
"Tidur yuk, ngantuk" Ucap Keyna dan Rakha menganggukkan kepalanya kemudian mengecup puncak kepala Keyna.
〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽
Keyna mengerutkan dahinya dan langsung terbangun, dia segera berjalan kearah kamar mandi saat mendengar suara orang muntah-muntah.
Keyna meringis pelan dan mengelus punggung Rakha, lagi-lagi suaminya itu muntah-muntah.
Rakha menghela napasnya kasar, dia mencuci mukanya bahkan bukan hanya muka yang dia basahi tapi rambutnya juga membuat Rakha seakan habis keramas.
Rakha menatap pantulan dirinya dan Keyna dicermin, dia tersenyum tipis saat Keyna menatapnya.
"Kok bangun sih? Suaranya kenceng ya? Perasaan pintunya udah aku tutup deh" Ucap Rakha kemudian dia menatap Keyna.
"Kak Rakha gak papa? Besok kita kerumah sakit aja yuk, kita minta obat buat menetralisir rasa mualnya" Ucap Keyna dan Rakha tersenyum, dia ingin mencium Keyna tapi wanita itu langsung menahan bibir Rakha dengan tangannya membuat laki-laki itu mengerutkan dahinya.
"Habis muntah, jorok" Ucap Keyna dan Rakha hanya bisa mencium telapak tangan Keyna.
"Udah yuk balik tidur lagi" Ucap Rakha dan merangkul pundak Keyna mengajaknya untuk berjalan kearah kasur.
"Udah gak mual?" Tanya Keyna dan Rakha mengangguk.
Mereka kembali tiduran diatas kasur dengan Rakha yang memeluk Keyna.
"Jangan cium-cium ya, Kak Rakha habis muntah" Ucap Keyna memperingati dan Rakha mengangguk.
"Iya sayangku"
05.15
Keyna menilap mukenanya dan merapihkan alat sholatnya, setelah itu dia berjalan keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan.
Tidak lama suara pintu terbuka dan derap langkah seseorang terdengar.
"Assalamu'alaikum istriku" Ucap Rakha dan langsung memeluk Keyna dari belakang membuat Keyna tersenyum.
"Waalaikumsalam suamiku" Jawab Keyna membuat Rakha terkekeh kemudian mengecupi leher Keyna dengan lembut.
"Mau ikut olahraga gak?" Tanya Rakha membuat Keyna melirik Rakha.
"Kak Rakha mau jogging?" Tanya Keyna dan Rakha mengangguk.
"Kayanya aku harus olahraga tiap pagi deh, takut gemuk. Kamukan tau sekarang aku makannya banyak" Ucap Rakyat dan Keyna terkekeh.
"Entar perut kotak-kotaknya berubah jadi melendung deh" Ejek Keyna membuat Rakha cemberut.
"Emang bener ya aku gendut?" Tanya Rakha dan berjalan kearah kulkas untuk melihat badannya.
Keyna terkekeh dan berjalan mendekati Rakha kemudian mengangkat baju koko yang Rakha pakai dan kaos dalamnya membuat perut kotak-kotak Rakha terpampang dipintu kulkas.
"Noh liat, nggak gendut ini" Ucap Keyna dan mengelus perut Rakkah.
"Jangan dielus-elus, entar ada yang bangun" Ucap Rakha kemudian mendekatkan bibirnya dikuping Keyna.
"Kamu mau tanggung jawab kalau dia bangun?" Bisik Rakha membuat bulu kuduk Keyna meremang.Keyna langsung menurunkan pakain Rakha dan menarik tangannya.
"Kak Rakha masuk gih, aku mau masak dulu" Ucap Keyna dan mendorong tubuh Rakha membuat laki-laki itu tertawa dan menurut, dia berjalan kearah kamar mereka.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Your Soulmate [Tamat]
Romance⚠WARNING⚠ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. (15+) "Seperti yang kamu katakan, jika jodoh gak akan kemana. Kalau emang jodohnya pasti bakal dipertemukan dan disatukan juga."- Rakha Januar Danadyaksa. "Pembawaannya tenang dan kalau ng...