Reina menyiapkan makanan untuk Rakha, keadaan Rakha sangat memperihatinkan.
Rakha mengambil piring dari Reina dan menatap wanita itu.
"Kamu gak bisa telpon Keyna?" Tanya Rakha dan Reina menggelengkan kepalanya."Handphonenya mati" Jawab Reina kemudian menyiapkan minum untuk Rakha.
"Telpon ke nomor yang tadi SMS kamu juga gak bisa?" Tanya Rakha lagi dan Reina menggelengkan kepalanya.
Rakha menghela nafasnya kasar membuat Azzam mengelus punggung sepupunya itu.
"Udah, lo makan aja dulu. Entar kita pikirin bareng-bareng kemana Keyna pergi" Ucap Azzam dan Rakha menurut, dia tidak ingin membuat Keyna khawatir karna dirinya yang belum makan dari pagi.
Reina menatap Azzam dan suaminya itu tersenyum tipis kemudian mengangguk dengan pelan.
Reina mengambil handphonenya kemudian memfoto Rakha yang sedang makan tanpa sepengetahuan Rakha, kemudian Reina mengirimkannya kepada Keyna disebrang sana.
Keyna tersenyum dan memeluk boneka Jessi yang ada dikamarnya.
"Maafin aku Kak, mungkin ini adalah jalan terbaik untuk sementara waktu" Ucap Keyna.
Dia menaruh handphone milik Mamanya kemudian memejamkan matanya yang merasa mengantuk.
Melihat Rakha sudah makan membuatnya bernafas lega dan rasa khawatirnya terbalaskan.
23.17
Mata Keyna terpejam, peluh membanjiri keningnya, dia bergerak gelisah kemudian matanya langsung terbuka.
Keyna memegangi perutnya yang serasa mulas dan sakit, ada apa dengannya.
Dengan lemas dia berdiri dan memegangi perutnya, Keyna berjalan keluar dari kamarnya untuk meminta bantuan kepada orang rumah.
"Mama!"
"Bapak!"
Keyna berteriak dengan suara yang tertahan, dia sudah tidak kuat perutnya sungguh sangat sakit dan nyeri.
Anto yang sedang membenarkan pancingannya langsung masuk kedalam ruang tengah, dia terkaget melihat anak bungsunya yang duduk dilantai dengan memegangi perutnya.
Anto berjongkok disamping Keyna membuat anaknya itu menengok kearah Anto dengan dada yang naik turun.
"Bapak sakit" Ucapnya menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.
"Sepertinya kamu mau lahiran, Key. Bapak panggil Mama mu dulu" Anti segera berlari kearah kamarnya untuk membangunkan istrinya itu.
Yanti segera bangun dan mereka segera menatap kearah Keyna yang sudah dibanjiri oleh keringat.
"Ma... Key... Keyna pipis dicelana" Ucap Keyna dengan suara yang terdengar lemas, tangannya mencengkram erat daster yang dipakai.
"Ketuban kamu sudah pecah sayang. Pak cepat keluarkan motor, kita ke klinik terdekat" Ucap Yanti panik dan Anto segera menurut apa kata istrinya itu.
"Ma, sakit" Ucap Keyna dengan air mata yang mengalir, Yanti menggengam erat kedua tangan Keyna.
"Sabar sayang, kita ke klinik sekarang juga" Ucap Yanti dan Keyna hanya mengangguk pelan.
Anto datang dan langsung menggendong Keyna kemudian mereka naik keatas motor vario milik Adam untuk ke klinik terdekat.
Diperjalanan Yanti selalu memegang tangan Keyna, bahkan air matanya juga ikut turun melihat anak bungsunya menangis.
Sesampainya di klinik Anto langsung menggendong Keyna masuk kedalam, sebelum masuk Anto sempat memberikan handphonenya dan berkata dengan pelan.
"Hubungi Rakha sekarang"
Yanti mengangguk dan segera menelpon menantunya itu, meminta Rakha datang sekarang juga.
Disebrang sana Rakha sama sekali tidak bisa tidur, dia hanya bisa duduk diatas kasur dan menyandarkan badannya disandaran kepala ranjang, mata Rakha melirik kearah samping disana Cemara sudah tertidur dengan lelap.
Rakha sedang menatap photo-photo Keyna yang dia ambil secara sengaja dan ada juga tanpa sepengetahuan Keyna, bibir Rakha terangkat membentuk senyuman.
Padahal belum sehari ditinggal Keyna pergi tapi entah kenapa rasanya seperti sudah satu tahun tidak melihat Keyna, hatinya berteriak mengucapkan kata rindu untuk wanita pujaannya itu.
Deretttttt
Rakha tersentak kaget saat tiba-tiba panggilan masuk, dia mengerutkan dahinya melihat nama mertuanya dilayar handphonenya.
Dengan perasaan gugup Rakha mengangkat panggilan masuk itu.
"Assalamu'alaikum"
"...."
Rakha langsung terduduk tegap mendengarnya.
"Iya Ma, Rakha kesana sekarang"
Panggilan terputus, Rakha segera turun dari kasur dan berjalan keluar dari kamar Cemara.
Rakha mendesis sebal, dia bahkan lupa mengambil kunci mobilnya. Rakha berjalan kearah kamar Azzam dan mengetuknya dengan pelan.
"Zam... Azzam" Panggil Rakha dan tidak lama pintu terbuka menampilkan wajah Azzam yang mengantuk.
"Apaan?" Tanya Azzam to the point.
"Pinjem mobil buruan, atau motor kek buruan gue buru-buru" Ucap Rakha yang sudah tidak sabaran.
Azzam memberikan kunci motornya kepada Rakha dan sepupunya itu langsung bergegas pergi.
"Motornya yang scoopy" Teriak Azzam dan Rakha mengangkat tangannya dan memberikan jempol kepada Azzam.
"Lo emang mau kemana?" Tanya Azzam lagi sebelum Rakha membuka pintu."Ke klinik, bini gue lahiran" Jawab Rakha dan segera keluar dari rumah Azzam.
Azzam yang mendengar itu langsung membuka matanya yang tadi mengantuk, dia menatap kearah Reina yang masih tertidur.
Azzam masuk kedalam kamarnya dan tidak lupa menutup pintu, Azzam naik keatas kasur kemudian mengelus lembut kening Reina.
"Sayang"
Reina membuka lipatan matanya dan menatap Azzam.
"Kenapa Mas?" Tanya wanita itu dengan suara khas orang bangun tidur.
"Keyna lahiran" Ucap Azzam membuat Reina langsung terbangun terduduk dan menatap Azzam kaget.
"Yang bener Mas?" Tanya Reina dan Azzam mengangguk.
"Rakha barusan pergi ke klinik"
"Klinik mana?"
"Gak tau"
Reina mendesis sebal.
"Besok kita kesana ya, Mas" Ucap Reina dan Azzam mengangguk."Yaudah sekarang tidur lagi ya" Ucap Azzam dan Reina mengangguk.
TBC.
Follow akun penulis jangan lupa, agar kamu dapat informasi yang aku bagikan di papan pengumuman.
Vote and komentar please. Don't silent readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Your Soulmate [Tamat]
Romance⚠WARNING⚠ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. (15+) "Seperti yang kamu katakan, jika jodoh gak akan kemana. Kalau emang jodohnya pasti bakal dipertemukan dan disatukan juga."- Rakha Januar Danadyaksa. "Pembawaannya tenang dan kalau ng...