Epilog

4.9K 281 5
                                    

Keyna mendorong keranjang bayi sedangkan Rakha mendorong troli yang berisi koper dan barang-barang mereka.

Mereka berjalan masuk kedalam Bandara, Keyna tersenyum saat melihat keluarga Reina yang sudah menunggu mereka didalam Bandara.

"Rei" Panggil Keyna membuat Reina tersenyum dan melambaikan tangannya.

Mereka segera berjalan mendekati keluarga Azzam.

Cemara langsung menciumi Julio dan Jenna membuat kedua bayi yang sedang tertidur itu membuka matanya.

"Hei sayang jangan diciumin, entar dedeknya nangis loh" Ucap Azzam membuat Cemara cemberut.

Keyna tersenyum dan mencubit pipi Cemara dengan pelan. Gemas sekali.

"Udah lama?" Tanya Rakha dan Azzam menggeleng.

"Sekitar tiga puluh menit yang lalu lah" Jawab Azzam dengan nada yang terkesan sebal membuat Rakha meringis pelan mendengarnya.

"Terlalu semangat sih, orang jam keberangkatannya aja masih jam sepuluh kok" Ucap Rakha yang tidak merasa bersalah membuat Azzam ingin sekali menggorok leher Rakha.

"Udah yuk, bentar lagi jam sepuluh" Ucap Reina dan mereka mengangguk.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna memangku Julio sedangkan Jenna dipangku oleh Rakha.

Keyna menggerakkan tangan Julio saat pesawat mulai lepas landas.
"Dada Indonesia, kita ketemu lagi nanti" Ucap Keyna membuat Rakha tersenyum dan mengelus rambut Keyna.

Keyna menengok kearah Rakha dan tersenyum.
"Kak Rakha tau gak? Tempat bintang berhenti dan lepas landas?" Tanya Keyna membuat Rakha mengerutkan dahinya dan menggelengkan kepalanya.

Keyna cemberut kemudian menatap Rakha.
"Tempat bintang berhenti dan lepas landas itu adalah Bandara" Ucap Keyna membuat Rakha menatap Keyna dengan tatapan bertanya-tanya.

"Kok bisa?" Tanya Rakha heran.

"Pesawat kalau terbang tinggi terus kita lihatnya diatas tanah pasti kita berfikir itu adalah bintang. Benda jauh yang sulit untuk digapai tapi bukan berarti itu tidak mungkin" Jelas Keyna dan menatap Rakha.

"Mungkin dan tidak mungkin sering dikaitkan dengan kata mustahil, tapi kata mustahil itu hanyalah sebuah anggapan bukan kenyataan" Lanjut Keyna.

Rakha tersenyum dan mengecup lembut kening Keyna.

"Kak Rakha tau? Dulu Mama ku itu seperti melarang ku untuk kuliah, tapi karna aku punya tekat yang tinggi maka aku berusaha untuk mendapatkan beasiswa meskipun otak aku pas-pasan"

Rakha hanya mendengar curhatan dari Keyna.

"Dan akhirnya aku ikut tes padahal tuh aku gak belajar, ya belajar tapi sedikit doang, tapi yang namanya takdir itu pasti gak kemana, kalau rezeki aku disana ya pasti akan terwujud, aku punya keinginan besar dan aku berjanji pada diri ku sendiri jika aku kuliah aku akan belajar dengan sungguh-sungguh"

"Aku punya cita-cita untuk bekerja dirumah sakit sebagai tenaga medis, aku ingin menolong sesama dan menciptakan senyuman untuk orang lain"

Keyna tersenyum tipis kemudian menyandarkan kepalanya dipundak Rakha.

"Cita-cita ku berhasil, aku sudah kerja disebuah rumah sakit besar meskipun tidak menjadi yang ku inginkan" Ucap Keyna.

Rakha menyandarkan kepalanya diatas kepala Keyna.

"Aku gak pernah menyangka jika aku bakal menikah dengan seorang CEO obat seperti Kak Rakha, aku kuliah untuk mendapat pekerjaan yang layak dan bisa merenovasi rumah kedua orang tua ku, bukan hanya itu, aku juga ingin belajar membuat vaksin atau penawar virus-virus mematikan"

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang