🔅 Arti dari Sebuah Bunga

2.7K 245 5
                                    

Keyna hanya bisa duduk dibangku yang ada didepan hotel sambil memangku Reizam.

Dia sedang menunggu Rakha, Azzam, dan Rivan. Mereka sedang lari pagi sedangkan Prima, Rima, Reina, dan Cemara sedang membeli sesuatu di minimarket terdekat.

Keyna mencium rambut Reizam yang wangi khas bayi, tangannya dimainkan oleh Reizam membuat Keyna tersenyum.

Sesekali juga Keyna akan memegang tangan kecil Reizam yang gemuk, sungguh lucu sekali bayi laki-laki yang ada diatas pangkuannya ini.

Keyna mendongak saat mendengar suara ribut dari mulut toa Rivan, Reizam yang melihat Papanya langsung bertepuk tangan membuat Keyna tertawa gemas akan sikap Reizam yang menggemaskan.

Azzam yang melihat Reizam langsung menggendong anaknya itu membuat bayi kecil itu tertawa senang.

"Sendirian aja" Ucap Rakha dan duduk disamping Keyna.

"Ya liatnya gimana?" Tanya Keyna membuat Rakha tersenyum tipis.

"Loh Mas, olahraga-nya udahan?" Tanya Reina yang baru datang dengan membawa beberapa kantong kresek berwarna putih susu.

"Udah mau siang entar panas" Jawab Azzam membuat Keyna berdecak sebal.

"Laki-laki kok takut sama matahari" Cibir Keyna membuat Azzam mendengus, dia memilih untuk menciumi anaknya saja.

"Yaudah pada masuk yuk" Ucap Prima dan diangguki oleh semua, mereka semua segera masuk kedalam.

Keyna berdiri dengan dibantu oleh Rakha.
"Mau digendong aja?" Tanya Rakha dan Keyna menggelengkan kepalanya.

"Aku masih bisa jalan kok" Jawab Keyna dan Rakha hanya mengangguk saja.
"Jangan deket-deket ya, Kak" Ucap Keyna dan menjaga jarak dari Rakha membuat laki-laki itu mengerutkan dahinya.

"Kenapa?" Tanya Rakha bingung.

"Kak Rakha keringetan, mandi dulu sana" Ucap Keyna membuat Rakha menyeringai nakal, laki-laki itu bukannya menuruti apa yang Keyna bilang eh dia malah merangkul Keyna membuat istrinya itu terpekik kaget.

"Kak Rakha!"

"Apa?"

Keyna berdecak sebal dan memukul badan Rakha agar laki-laki itu mau melepaskannya.

"Malu diliat orang" Ucap Keyna, Rakha malah menggeret Keyna untuk berjalan lebih cepat membuat wanita itu hanya menurut dengan perasaan dongkol.

Sejak kapan Rakha menjadi semenyebalkan begini.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Setelah makan acara mereka jalan-jalan ditaman bunga dekat hotel, selagi mereka melihat-lihat bunga. Keyna hanya bisa duduk atas bangku, jika seperti ini dia memang malas untuk sekedar berjalan tapi dia juga tidak enak dengan Rivan karna sahabatnya itu sudah berbaik hati membayari semuanya.

Keyna menengok kesamping kanan saat merasakan seseorang duduk disampingnya, Keyna tersenyum saat Rakha memberikannya sebatang bunga berwarna merah.

"Itu namanya bunga tulip merah" Ucap Rakha dan menatap Keyna yang sedang memandangi bunga darinya.
"Tulip merah kerap dikaitkan dengan cinta sejati dan digunakan untuk menyatakan rasa cinta yang tiada duanya" Lanjut Rakha.

Keyna menatap Rakha dan tersenyum.
"Bunganya bagus sama seperti artinya" Ucap Keyna.

"Tulip merah melambangkan isi hati aku sama kamu" Ucap Rakha membuat Keyna tersenyum malu-malu.

Rakha memberikan satu batang bunga lagi kepada Keyna dan wanita itu mengambilnya.

"Yang itu tulip ungu" Ucap Rakha dan Keyna hanya manggut-manggut.
"Tulip ungu melambangkan kebangsawanan" Lanjut Rakha.

"Ungu kan warna yang disukai sama orang-orang dikerajaan" Ucap Keyna dan Rakha mengangguk.

"Makanya artinya kebangsawanan"

Keyna tersenyum dan memandangi kedua bunga itu, Rakha memberikan satu batang bunga lagi pada Keyna.

"Itu tulip kuning" Ucap Rakha, tangannya bergerak mengelus rambut Keyna dengan lembut.
"Tulip kuning melambangkan ekpresi keceriaan dan sinar matahari" Lanjut Rakha.

Keyna menatap Rakha dengan senyumannya.
"Aku bahagia bisa liat senyum kamu" Ucap Rakha membuat Keyna tertawa.

Rakha memberikan satu batang bunga lagi pada Keyna. "Ini yang terakhir, tulip putih" Ucapnya.

Dia memandang wajah Keyna dengan lekat.
"Tulip putih digunakan untuk menunjukkan pengakuan atau untuk mengekspresikan pemberian pengampunan atau penerimaan kata maaf"

Mereka berdua saling menatap.
"Maaf kalau aku pernah buat kamu sedih" Ucap Rakha tulus.

Keyna tersenyum dan mengangguk.
"Aku juga punya sesuatu buat Kak Rakha" Ucap Keyna membuat Rakha mengerutkan dahinya.

"Apa?"

"Tunggu disini bentar" Ucap Keyna, wanita itu berdiri dan berjalan kearah sebuah bunga berwarna putih dengan kelopak bunga yang kecil membentuk seperti sebuah lonceng kecil.

Keyna memetiknya dengan perlahan, dia berjalan kearah Rakha dan duduk disamping laki-laki itu, Keyna memberikan bunga itu kepada Rakha.

Rakha mengambilnya dan tersenyum.
"Lily of the valey" Ucap Rakha dan Keyna tersenyum sambil mengangguk.
"Baru tau ada bunga ini disini" Ucapnya lagi dan memandangi bunga itu.

"Tau artinya apa?" Tanya Keyna dan Rakha berdeham.

"Lily of the valey diberi arti sebagai lambang kesederhanaan, pesona keindahan, dan juga beberapa orang mempercayai bahwa bunga ini dapat membawa keberuntungan dalam dunia percintaan" Ucap Rakha dan menatap Keyna.
"Bunga ini tuh sering ditemukan didalam penataan dipesta pernikahan" Ucapnya lagi.

Keyna tersenyum dan mengangguk.

"Kayanya Kak Rakha itu pakarnya bunga ya, semuanya tau" Ucap Keyna membuat Rakha terkekeh dan mengecup pipi Keyna.

"Dari aku liat kamu pake jepitan bunga aku jadi tertarik sama bunga" Ucap Rakha membuat Keyna kaget mendengarnya.

"Dari enam tahun yang lalu?" Tanya Keyna dan Rakha mengangguk pelan.

"Jepitannya bagus sih" Ucap Rakha dan tersenyum.


Tbc.

Update subuh subuh. Gimana nih sahurnya tadi? Cerita dong. Hehehe.

Semangat ya yang puasa hari ini, semoga sampai magrib nanti. Aamiin.

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang