🔅Lagi

3.8K 332 2
                                    

Keyna sedang duduk disalah satu bangku yang ada dirumah sakit, tangannya memegangi botol minum yang baru saja dia beli dari mesin minuman.

Keyna menyandarkan badannya disandaran kursi kemudian membuka tutup botol minuman itu dan meneguknya hingga setengah.

Ketika matanya menari-nari untuk melihat-lihat, matanya menangkap seorang laki-laki yang berjalan dengan sekretarisnya masuk dari pintu rumah sakit membuat Keyna langsung menghentikan minumnya dan menutup rapat tutup botol itu.

Sudah seminggu lamanya dia tidak bertemu laki-laki itu, terakhir kali dia bertemu dengannya waktu dikantor laki-laki itu.

Keyna langsung duduk miring dan menyembunyikan wajahnya saat laki-laki dan sekretarisnya lewat dihadapannya.

Mata Keyna mengikuti punggung mereka berdua yang mulai menjauh, Keyna menghela nafasnya lega.

"Ouyy"

Keyna terlonjat kaget dan memukul orang yang baru saja mengagetkannya.

"Kaget aku, untung gak jantungan" Ucap Keyna sebal membuat adik sepupunya itu terkekeh dan duduk disamping Keyna.

"Kenapa sih? Lagi main petak umpet ya?" Tanya adik sepupunya membuat Keyna menggeleng pelan dengan tingkah adik sepupunya. Adakah orang dewasa seperti dirinya main petak umpet di dalam rumah sakit.

"Kenapa?" Tanya Keyna langsung karna biasanya jika adik sepupunya menemuinya pasti ada sesuatu.

"Aku mau curhat nih" Ucap adik sepupunya dan Keyna berdehem bertanda jika dia bersedia mendengarkan curhatan adik sepupunya.

Keyna hanya diam sambil memasang kupingnya mendengarkan curhatan yang keluar dari bibir adik sepupunya.

"Gimana Kak? Aku harus milih spesialis tulang atau spesialis anak kecil?" Tanya adik sepupunya membuat Keyna berdeham panjang dan mengerutkan dahinya berfikir.

"Jawabannya.... " Ucap Keyna menggantung membuat adik sepupunya itu menatap Keyna dengan raut wajah menunggu.
"Sholat istikharah sana" Lanjut Keyna dan berdiri kemudian berjalan meninggalkan adik sepupunya.

Adik sepupunya mendengus sebal.

Keyna meneguk habis minumannya dan membuang botolnya kedalam tong sampah kemudian dia berjalan kearah laboratorium.

Keyna memegang knop pintu dan saat dia ingin menekannya dan menarik pintu tiba-tiba pintu sudah terbuka terlebih dahulu membuat Keyna tersentak kaget.

Dia mendongak menatap orang yang membuka pintu, badan Keyna seketika kakuk, dia terdiam.

Mata bulatnya beradu dengan mata sipit laki-laki itu.

"Siang Mbak Keyna" Sapa sekretarisnya membuat Keyna menatap wanita yang berdiri dibelakang laki-laki itu dan tersenyum.

"Siang Mbak" Ucap Keyna.

"Ahh Key, kebetulan" Ucap profesor Zayn membuat Keyna menatap profesor Zayn dengan kening mengerut bertanya-tanya.

"Gantikan saya untuk ke pabrik obat bersama Pak Rakha ya" Ucap profesor Zayn membuat Keyna menatap profesor Zayn dengan tatapan kaget.

"Hah?"

"Kamu bisa kan?" Tanya profesor Zayn membuat Keyna hanya mengangguk, mau nolakpun dia tidak berani.

Profesor Zayn tersenyum dan mengelus kepala Keyna dengan lembut membuat Keyna terkekeh pelan dengan nada yang sungguh sangat terpaksa.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna hanya berjalan dibelakang Rakha sambil melihat-lihat pembuatan obat di pabrik Rakha, sesekali Keyna akan memotret bagaimana caranya membuat obat dan memotret karyawan yang sedang bekerja.

Laki-laki itu berjalan dengan memasukan kedua tangannya dikantong celananya membuat Keyna mendengus sebal.

Kalau kaya gini tuh udah kaya aktor Korea aja Ucapnya pelan kemudian menggelengkan kepalanya atas apa yang barusan dia ucapkan.

Tiba-tiba Rakha menghentikan langkahnya membuat Keyna langsung mengerem mendadak dan mendongak menatap Rakha.
Laki-laki itu membalikkan badannya menatap Keyna.

"Kamu dengar apa yang saya katakan tadi?" Tanya Rakha membuat Keyna mengerutkan dahinya, dia tidak mendengar kata-kata yang Rakha ucapkan.

"Kayanya tadi Kak Rakha gak ngomong deh" Ucap Keyna membuat Rakha tersenyum tipis.

"Pinter" Ucap laki-laki itu dan kembali berjalan membuat Keyna mengerutkan dahinya, maksudnya apaan tuh.

Mereka keluar dari pabrik obat membuat Keyna langsung melepaskan masker yang dia pakai, saat masuk kedalam tadi mereka memang disuruh menggunakan masker.

Rakha melepaskan maskernya dan melirik Keyna yang sedang memainkan handphone gadis itu.

"Rakha"

Rakha menengok kearah orang yang memanggilnya, dia mengerutkan dahinya saat melihat wanita paru baya yang dia panggil dengan sebutan Mama.

"Mama?"

"Dasar anak nakal, Mama nyariin kamu dikantor gak taunya disini" Ucap Mama Rakha dan memukul anaknya membuat Keyna yang melihat itu tertawa pelan.

Keyna langsung bersikap seperti biasa saat Rakha menatapnya dengan tatapan tajam.

"Ayok ikut Mama, kamu itu ya. Kan udah Mama bilang kalau waktunya makan siang itu makan, kamu mau sakit lagi sampai dirawat empat hari kaya kemarin?"

Keyna mengerutkan dahinya, Rakha dirawat? Kenapa?

Keyna menatap Rakha yang ditarik oleh Mamanya untuk pergi dari sana.

Keyna mengadikkan kedua bahunya, akhirnya dia bisa kembali kerumah sakit dan dia berniat ingin berjalan pergi tapi tiba-tiba tangannya langsung ditarik oleh seseorang membuat Keyna tersentak kaget dan mau tidak mau ikut dengan orang yang menariknya.

TBC.

Maaf, maaf banget aku update malam. Soalnya aku hampir aja lupa kalau ada jadwal update cerita, wkwk.

Semoga suka, kuy kasih bintang dan komennya. Huhuhu.

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang