Keyna menggaruk kepalanya, entah kenapa perasaanya sangat gugup.
Setengah jam yang lalu kedua orang tua Rakha sudah datang bersama dengan Rakha.Keyna hanya bisa menunggu diruang tengah sedangkan kedua orang tuanya dan Kakaknya berserta Kakak iparnya duduk diruang pertama, mereka saling berbincang.
Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Keyna tidak bisa mendengarnya dengan secara jelas karna ruang tengah dan ruang pertama terhalang oleh hordeng.
Keyna mengambil handphonenya dan mengirim pesan kepada Rakha.
- Mereka membicarakan apa?
- Aku gak bisa dengerCukup lama sampai akhirnya Rakha membalas pesannya.
- Membicarakan tentang kita
- Makanya kupingnya dikorekin duluKeyna berdecak sebal, ada ya orang macam Rakha begini bikin kesal saja.
Keyna menaruh handphonenya diatas lantai dan dia berjalan kearah dapur untuk mengambil air minum, kenapa dirinya tidak boleh ikut duduk disana? Nyebelin.
"Onty" Keyna menengok kearah bawah saat bajunya ditarik-tarik.
Keyna menaruh gelas yang dia pegang diatas meja dan menatap Ira."Iya kenapa?" Tanya Keyna.
"Onty dipanggil nenek sama kakek" Jawab Ira dan Keyna langsung mengangguk.
Keyna segera berjalan kearah ruang pertama, saat dia membuka hordeng tatapannya langsung bertemu dengan Rakha yang tersenyum kearahnya.
Keyna duduk disamping Yanti.
"Dia anak saya namanya Keyna" Ucap Anto dan membuat Rahayu serta suaminya tersenyum.Rahayu menyenggol tangan Rakha membuat anaknya itu menatap kearah Rahayu.
"Mama bilang juga apa, dia itu bakal jadi istri kamu" Ucap Rahayu dan Rakha hanya berdeham saja. Lebih baik membuat Mamanya merasa bahagia dulu.
Rahayu tersenyum dan menatap kearah Keyna.
"Keyna menerima pinangan dari Rakha anak saya?" Tanya Rahayu dan Keyna mengangguk.Rahayu merasa senang akhinya anak badungnya menikah juga.
"Hari dan tanggal pernikahan sudah ditentukan sekarang kita ikat mereka dalam ikatan pertunangan dulu" Ucap Wildan---Papanya Rakha.
Rakha mengangguk dan mendekati Keyna membuat Yanti bergeser memberikan tempat untuk Rakha.
Rakha mengambil tangan Keyna dan memakaikan gadis itu sebuah cincin tanpa permata. Mereka berdua saling tersenyum.
〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽
Dua bulan berlalu.
Keyna sedang menyandarkan badannya pada tembok yang ada diatas kasurnya, dia menatap kearah cincin yang melingkar dijari manisnya.
Keyna mengambil handphonenya saat mendengar bunyi, dia tersenyum dan menjawab panggilan video dari Rakha.
"Hai Kak" Keyna tersenyum membuat Rakha disebrang sana juga tersenyum.
"Lagi ngapain?"
"Mau tidur nih, udah dikamar"
"Selama seminggu kita gak bisa ketemu" Rakha cemberut membuat Keyna terkekeh melihat tingkah lucu calon suaminya itu.
"Kita kan besok udah mulai dipingit, lagian Kak Rakha minta nikah secepatnya" Ucap Keyna.
"Kan biar bisa sama-sama terus sama kamu"
"Dasar gombal"
"Sering-sering telpon aku ya, takut kangen"
"Alay banget ihh" Keyna tertawa.
Keyna menyalakan kipas angin sebelum menidurkan dirinya sambil menatap ke arah Rakha.
"Key"
"Ya?"
"Kamu gak pake daleman ya?"
Keyna tersentak kaget dia menatap kearah dadanya dan langsung menutupi dadanya dengan boneka milik Ira yang tertinggal dikamarnya.
"Kak Rakha tau aja ihh" Keyna malu bukan main, kenapa dia pakai lupa segala coba.
"Hahaha, aku ini laki-laki dewasa, Key. Ya pasti aku tau lah"
"Oh berarti Kak Rakha juga udah pernah liat punya orang?" Tanya Keyna dengan nada yang terdengar sebal.
Rakha mendesis sebal. "Ya nggaklah"
"Gak percaya"
"Dosa tau liat punya orang sebelum sah"
"Tau dosa juga ya"
"Ya tau dong sayang"
"Kenapa Kak Rakha cium-cium aku mulu? Kita kan belum sah"
"Tapi kamukan calon istri aku"
"Kalau Ajeng? Kenapa Kak Rakha pernah ciuman sama Ajeng?"
"Nafsu, Key. Tapi aku cuma lakuin dua kali doang kok"
"Dua kali itu doang? Kenapa sekalian aja gak tiga kali biar dapet piring cantik?" Tanya Keyna sinis.
"Udah ah jangan bahas mantan aku lagi, kayanya kamu sensitif kalau bahas mantan aku"
"Tuh tau"
"Senyum dong jangan cemberut mulu"
Keyna tersenyum yang terkesan terpaksa membuat Rakha terkekeh, ingin rasanya dia mengelus rambut Keyna dan mengecup wajah gadis itu.
"Udah malem tidur gih"
"Bentar lagi"
"Mau ngapain emang? Kamu mau kemana?"
"Pengen ngobrol sama Kak Rakha, katanya takut kangen sama aku"
Rakha tertawa, calon istrinya itu kenapa sangat imut sekali.
"Yaudah mau ngobrol apa kita?"
"Kak Rakha udah makan?"
"Udah"
"Kamu sendiri?""Udah kok"
"Makan pake apa?"
"Pake nasi, piring, sendok"
"Kayanya orang-orang juga kalau makan pake gituan deh, Key"
"Hehehe, sama pake sayur asem"
"Pernah makan sayur asem gak?""Pernah, waktu itu pas lagi nginep dirumah Azzam kebetulan Reina masak itu"
Keyna hanya manggut-manggut saja.
"Kamu bisa masak?"
"Bisa"
"Enak gak?"
"Gak tau, soalnya kalau aku masak yang makan ya cuma aku sendiri"
"Aku udah beli rumah buat kita"
Keyna melotot kaget. "Beneran?"
Rakha mengangguk sambil tersenyum.
"Rumahnya deket sama rumah Reina kok, aku tau kalian gak bisa jauh-jauh"Keyna terkekeh dan mengangguk.
"Tau aja"Dan obrolan mereka berlanjut sampai Keyna ngantuk sendiri membuat Rakha tersenyum.
"Wan'an"
TBC
Vote banyak-banyak, komen banyak-banyak, follownya juga jangan lupa.
Oh ya, Rea kemarin mempublikasikan cerita baru loh. Kalian gak mau kepoin? Kuy lah mampir ke cerita Rea yang baru. (Masih anget-anget.) hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Your Soulmate [Tamat]
Romance⚠WARNING⚠ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. (15+) "Seperti yang kamu katakan, jika jodoh gak akan kemana. Kalau emang jodohnya pasti bakal dipertemukan dan disatukan juga."- Rakha Januar Danadyaksa. "Pembawaannya tenang dan kalau ng...