🔅 Nyebelin

3.8K 337 3
                                    

Keyna sedang menunggu Rakha, laki-laki itu sedang sholat dzuhur dimasjid dan kebetulan dirinya yang sedang tanggal merah hanya bisa menunggu Rakha diluar sambil jagain sepatu kulit laki-laki itu.

Keyna menundukkan kepalanya dan tangannya bermain dengan batu-batu kecil diatas tanah.

Ketika merasakan ada seseorang yang duduk disampingnya Keyna menengok dan tersenyum saat Rakha sudah selesai sholat dan laki-laki itu sedang memakai sepatunya.

Setelah memakai sepatunya Rakha menengok kearah Keyna dengan kening mengerut.

"Apa peringas-peringis gak jelas gitu" Ucap Rakha ngegas membuat Keyna menarik senyumannya dan menatap Rakha dengan tatapan sebal.

"Disenyumin salah dicemberutin juga salah" Ucap Keyna dan berdiri kemudian diikuti Rakha yang juga berdiri.

"Langsung aja Kak, ini udah dua jam dari aku ketemu Kak Rakha tau" Ucap Keyna dan Rakha memasukkan kedua tangannya disaku celananya kemudian berjalan meninggalkan Keyna.

Keyna mendengus melihatnya, dia sangat ingin melempari Rakha dengan batu besar disebelahnya.

Keyna berlari mendekati Rakha kemudian jalan disamping Rakha.

"Ayolah, Kak. Aku masih banyak kerjaan tau" Ucap Keyna yang sudah tidak bisa berlama-lama

Dari tadi Rakha banyak sekali alesannya, yang makan dululah, terus nurunin makanan dululah, sholat dulu entar apalagi.

"Kamu mau rapat disini?" Tanya Rakha membuat Keyna tersadar, dia tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya, ya masa rapat dimasjid.

"Gadis bodoh" Ucap Rakha pelan tapi masih bisa Keyna dengar membuat gadis itu menatap tajam Rakha yang sudah berjalan duluan.

Keyna lari ditempat, dia sangat ingin menyeruduk Rakha sekarang juga, kesabarannya sudah habis.

Keyna berlari dan saat dia sudah dekat dengan Rakha tiba-tiba laki-laki itu berbalik dan perutnya langsung tertabrak oleh kepala Keyna membuatnya meringis.

"Aaaa"

Keyna terdiam dan berdiri tegak dia menatap Rakha yang menatapnya tajam sambil memegangi perutnya.

Keyna mendesis pelan dan hanya bisa tersenyum pepsodent pamer gigi.

"Kak Rakha gak papa kan?" Tanya Keyna membuat Rakha berdecak sebal dan menarik kepala Keyna kemudian mengapit kepala Keyna dengan tangannya membuat gadis itu berteriak sambil memukul-mukul punggung Rakha.

"Nakal banget kamu" Ucap Rakha dan mempererat apitan tangannya, ini tuh sama saja Keyna sedang diketekin sama Rakha. Untung saja wangi.

"Aaa iya iya maaf, gak sengaja tadi" Ucap Keyna membuat Rakha menatap gadis itu.

"Kamu fikir saya percaya?"

"Ya harus percaya" Ucap Keyna membuat Rakha berdecak sebal kemudian melepaskan kepala Keyna dan membuat gadis itu menghela napasnya lega.

"Sakit tau, entar kalau urat kepala aku keseleo gimana? Kak Rakha mau ngurutin?" Keyna memijat lehernya pelan dan memutar-mutar kepalanya sambil meringis pelan.

"Kalau perut saya kenapa-kenapa kamu mau tanggung jawab? Oprasi itu mahal ketimbang ngurut leher kamu" Ucap Rakha dengan wajah yang membuat Keyna sebal bukan main.

Keyna berjalan meninggalkan Rakha membuat laki-laki itu tersenyum tipis kemudian berjalan dibelakang Keyna.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna duduk dihadapan Rakha, sekarang mereka sudah ada dikantor Rakha lebih tepatnya diruangan laki-laki itu.

Rakha sedang menjelaskan tentang obat baru yang akan perusahaannya buat dan Keyna hanya diam sambil mendengarkan Rakha bicara.

Tangannya memegang handphonenya dan merekam semua perkataan Rakha.
Keyna itu tipe orang yang gampang lupa makanya dia memilih cara ini agar dia tidak salah menyampaikan ke profesor nanti.

"Kamu ngerti?" Tanya Rakha dan Keyna langsung mengangguk, padahal dia masih bingung dengan ucapan Rakha barusan.

Rakha mengangguk kemudian merapihkan berkasnya dan memasukkan kedalam map coklat kemudian memberikannya kepada Keyna.

"Buat profesor?" Tanya Keyna dan Rakha berdeham.
Keyna menaruh handphonenya kemudian mengambil map itu, dia mengambil handphonenya lagi untuk menyimpan rekamannya.

Setelah itu dia dia memasukkan handphone dan map coklat tadi kedalam tasnya.

"Kalau sudah aku permisi, Kak" Ucap Keyna dan berdiri sedangkan Rakha hanya mengangguk.

Keyna menatap sebal kearah Rakha.
"Dasar mulut boncabe, semoga aja yang jadi istrinya nanti bisa sabar sama sikapnya" Ucap Keyna pelan dan berjalan menjauh.

"Saya dengar" Ucap Rakha membuat Keyna langsung berlari keluar dari ruangan Rakha.

Keyna menghela napasnya lega dan tersenyum kearah sekretaris Rakha yang mengerutkan dahinya saat melihatnya keluar dari ruangan Rakha dengan terburu-buru.

"Mari Mbak" Ucap Keyna dan sekretaris Rakha mengangguk sambil tersenyum.

"Hati-hati Mbak Key" Ucap sekretaris Rakha dan Keyna tersenyum sambil mengangguk.

Keyna berjalan kearah lift kemudian masuk kedalam saat lift terbuka, Keyna mendengus sebal. Ternyata Rakha yang sekarang lebih nyebelin dari Rakha enam tahun yang lalu.

Pintu lift tertutup dan membuat Keyna bersandar di dinding lift.

Ada rasa ingin bertanya emang benar laki-laki itu sudah putus dari Ajeng? Kan yang dia tau Rakha dan Ajeng itu pasangan top, romantis dan ya begitulah.

Pintu lift terbuka membuat Keyna langsung berdiri dan berjalan keluar dari lift, dia berjalan dengan cepat keluar dari kantor Rakha.


TBC.

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang