🔅 Kabar Gembira

2.6K 238 4
                                    

Keyna keluar dari ruangan dokter Willy, dia menatap kearah pintu yang bertuliskan 'Dokter Kandungan' Keyna tersenyum bahagia.

Dia berjalan menuju kearah laboratorium dengan tangan yang mengelus perutnya, bukan karna dirinya lapar.

Dia membuka pintu ruang laboratorium dan berjalan kearah meja, dia mendudukan dirinya dibangku.

"Kenapa Key?"

Keyna tersentak kaget dan tersenyum saat melihat profesor Zayn yang berdiri didepan mejanya.

"Gak papa, profesor. Key cuma lagi seneng aja" Ucap Keyna membuat profesor Zayn hanya manggut-manggut kemudian berjalan kearah meja kerjanya.

"Oh ya, Key. Laporan untuk vaksin itu segera kamu kerjakan ya, satu bulan setelah lebaran kita luncurkan vaksin terbaru itu" Ucap profesor Zayn dan Keyna mengangguk.

"Siap profesor" Ucap Keyna dengan semangat membuat profesor Zayn tersenyum melihat tingkah Keyna yang tampak lebih semangat dari biasanya.

"Kayanya hati kamu lagi berbunga-bunga ya" Ucap profesor Zayn membuat Keyna terkekeh mendengarnya.

Deretttttt

Keyna mengambil handphonenya dari dalam sakit jas putihnya, dia mengerutkan dahinya melihat nomer Azzam yang mengirimkannya pesan.

Keyna membuka isi pesan dari Azzam.

Kak Azzam
- Rakha sakit
- Aku lagi dikantornya, dia muntah-muntah

Keyna langsung berdiri dan membuka jas lab-nya, dia menatap profesor Zayn yang sedang menatapnya dengan raut wajah bingung.

"Profesor, Key izin pulang duluan ya. Suami Key sakit" Ucap Keyna dan profesor Zayn langsung mengangguk membuat Keyna tersenyum.
"Makasih profesor"

"Hati-hati" Ucap profesor Zayn dan Keyna mengangguk.

Dia segera berjalan cepat keluar dari rumah sakit.

Keyna menghentikan ojek dan dia langsung naik keatas motor agar cepat sampai dikantor Rakha.

Sesampainya dikantor Rakha, Keyna turun dari motor dan membayar ongkosnya, dia berjalan cepat masuk kedalam kantor Rakha.

Beberapa karyawan menyapanya membuat Keyna juga tersenyum kepada mereka, Keyna masuk kedalam lift yang akan menghantarkannya lansung kelantai ruangan Rakha.

Setelah menunggu pintu lift terbuka dan Keyna langsung keluar dari lift, dia tersenyum saat melihat sekretaris Rakha.

"Siang Mbak" Sapa Keyna membuat sekretaris Rakha itu tersenyum canggung, seharusnya dirinyalah yang menyapa Keyna.
"Pak Rakha didalam?" Tanya Keyna dan sekretaris Rakha mengangguk.

"Ada Bu, silahkan Ibu langsung masuk saja" Ucap sekretaris Rakha membuat Keyna tersenyum dan mengangguk.

Dia masuk kedalam ruangan Rakha membuat Azzam yang sedang duduk sambil mengamati Rakha menengok kearah pintu.

Keyna menutup pintu dan berjalan mendekat ke arah Rakha yang tertidur diatas sofa dengan wajah pucat.

"Kak Rakha kenapa, Kak?" Tanya Keyna dan menatap kearah Azzam.

"Gak tau, aku sampe sini dia baik-baik aja terus pas lagi ngobrol tiba-tiba dia muntah-muntah terus jadi kaya gini deh" Ucap Azzam membuat Keyna meringis melihat Rakha.

"Yaudah aku pulang ya, Key. Aku ninggalin Reina sama Reizam dirumah, apalagi ini waktunya Cemara pulang sekolah" Ucap Azzam dan Keyna mengangguk.

"Makasih ya Kak udah ngabarin aku, maaf aku gak bisa nganterin Kak Azzam keluar" Ucap Keyna dan Azzam mengangguk maklum.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah Azzam keluar dari ruangan Rakha, Keyna mendekati Rakha dan duduk dibawah, dia menggengam tangan Rakha yang panas.

Rakha membuka sedikit matanya dan tersenyum tipis.
"Kamu disini?" Tanya Rakha dengan suara lemah.

"Kak Rakha kenapa gak bilang kalau sakit?" Tanya Keyna khawatir.

Rakha tersenyum dan menggengam erat tangan Keyna.
"Aku gak papa, pasti Azzam ya yang kasih tau kamu?" Tanya Rakha dan Keyna mengangguk.
"Jangan nangis ya" Ucap Rakha dan menghapus air mata Keyna yang mengalir.

"Udah makan?" Tanya Keyna dan Rakha menggeleng lemas.
"Aku beliin makanan dulu ya, gak ada penolakan" Ucap Keyna langsung saat Rakha ingin menyaut.

"Yaudah terserah" Ucap Rakha dan Keyna berdiri, Keyna mengambil tasnya. Dia berniat ingin pergi tapi Rakha langsung menahan tangannya membuat Keyna menengok kearah Rakha.
"Jangan pergi"

Keyna menghela nafasnya.
"Kan aku mau beli makan, Kak" Ucap Keyna.

"Minta Nafisa yang beli" Ucap Rakha dan Keyna mengangguk.

"Aku keluar dulu biar Nafisa yang beli"

Rakha melepaskan tangan Keyna dan menatap punggung Keyna yang keluar dari ruangannya.

Tidak lama Keyna masuk kembali dan berjalan masuk kedalam kamar pribadi Rakha untuk mengambil sapu tangan dan juga wadah pulpen Rakha berukuran sedang untuk dia isi air. Karena disini tidak ada gayung ataupun baskom, apalagi ember.

Keyna kembali duduk dibawah Rakha dan mengompres dahi Rakha, dia melepaskan jas kerja Rakha serta dasi yang laki-laki itu pakai.

Rakha tersenyum tipis menatap kearah Keyna membuat wanita itu juga tersenyum.

"Aku bawa kabar gembira buat kita, Kak" Ucap Keyna membuat Rakha mengerutkan dahinya.

"Kabar apa?" Tanya Rakha penasaran.

Keyna mengambil salah satu tangan Rakha kemudian dia duduk di atas sofa yang masih tersisa sedikit, Keyna membawa tangan Rakha untuk mengelus lembut perutnya.

Rakha menatap Keyna dengan kening mengerut. Dia masih tidak mengerti dengan apa yang Keyna lakukan sekarang.

"Sebentar lagi kita bakal jadi orang tua, Kak" Ucap Keyna membuat Rakha terdiam dan menatap Keyna dengan kaget.

"Kamu serius?" Tanya Rakha dan Keyna mengangguk sambil tersenyum.

Rakha menarik tangan Keyna dan membuat istrinya itu terjatuh diatasnya, dia memeluk badan Keyna dengan erat.

"Alhamdulillah" Ucap Rakha dan mengecup kening Keyna lama sedangkan Keyna hanya bisa tersenyum dipelukan Rakha.



Tbc.

Follow akun Rea ya, biar kamu tahu notifikasi dan pengumuman yang Rea berikan. 💞

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang