🔅 Bertemu Setelah 6 Tahun

5.8K 365 3
                                    

Jangan jadi silent readers!!!

Happy Reading.

Keyna sedang membolak-balikan kertas yang dia pegang, dia memijat pelipisnya yang terasa nyut-nyutan.

Keyna mengambil pulpen dan menandai beberapa kalimat yang ada dikertas tersebut.

Dua jam lagi dia akan ikut rapat dengan petinggi rumah sakit, ini adalah kesempatan emas bagi dirinya bahkan bagi siapapun.

"Key"

Keyna menengok kearah sumber suara dan tersenyum saat melihat profesor yang sangat dia hormati dirumah sakit ini.

"Iya profesor?" Tanya Keyna dan menatap kearah profesor itu.

"Gimana latihannya? Jangan gugup saya yakin kamu pasti bisa, makanya saya memberikan tugas ini untuk kamu" Ucap profesor itu membuat Keyna tersenyum tipis.

"InsyaAllah Key bakal memberikan hasil yang terbaik untuk profesor" Ucap Keyna membuat profesor itu mengangguk dan mengacak lembut rambut Keyna.

"Semangat, yang saya dengar bagian kantor dari pabrik obat bakal ikut rapat sama kita nanti" Ucap profesor membuat Keyna menatap profesor dengan ekspresi kaget.

"Tapi kamu tenang saja, saya yakin kamu pasti bisa kok" Ucap profesor membuat Keyna mengangguk.

Keyna harus bisa demi profesornya.

"Yaudah kamu latihan lagi saya mau keluar dulu" Ucap profesor itu dan berjalan keluar dari laboratorium.

Keyna kembali latihan bicara, latihan menjelaskan poin-poin penting dalam laboratorium dirumah sakit ini dan cara bagaimana rumah sakit ini bisa menciptakan sebuah vaksin terbaru.

Setelah berlatih hingga bibirnya pegal sendiri, Keyna berjalan keluar dari laboratorium dan membenarkan ikatan rambutnya.

Dia berjalan sambil memasukkan kedua tangannya dijas laboratoriumnya.

Keyna mengingat-ingat tulisan yang ada dikertas tadi, dia harus hafal dan lancar dalam berbicara.

Keyna berjalan kearah mesin minuman, dia memasukkan uangnya dan memencet tombol minuman yang ingin dia beli.

Keyna berjongkok dan mengambil botol minuman pocari, dia berdiri dengan cepat dan.

Bruk

Keyna meringis pelan saat kepalanya terpentok sesuatu dan kupingnya menangkap suara ringisan orang lain.

Keyna membalikkan badannya untuk menatap kearah orang tersebut, badannya terdiam kakuk melihat orang itu.

Orang itupun sama, dia menatap Keyna tanpa ekspresi yang pasti.

Kejadian ini seperti mengingatkan mereka ke-enam tahun yang lalu.

Keyna menggaruk rambutnya dan tersenyum canggung kearah laki-laki dihadapannya.

"Ha...hai Kak" Ucapnya dan laki-laki itu hanya berdeham tanpa sebuah ekpresi.
"Kakak ngapain disini?" Tanya Keyna.

"Ini tempat umum" Jawab laki-laki itu membuat Keyna mendesis pelan atas jawaban yang keluar dari mulut laki-laki itu.

"Kak Keyna"

Keyna menengok kearah samping dan mengerutkan dahinya ketika melihat adik sepupunya yang bekerja sebagai dokter dirumah sakit ini.

"Kenapa?" Tanya Keyna.

"Profesor Zayn bilang, Kakak harus ganti baju, rapatnya bentar lagi dimulai" Jelas adik sepupunya itu dan Keyna mengangguk.

"Duluan entar aku nyusul" Ucap Keyna.

"Jangan lama-lama loh" Ucap adik sepupunya dan Keyna mengangguk.

"Iya bawel, udah sana duluan aja" Ucap Keyna dan mendorong tubuh sepupunya agar menjauh.

"Pacar baru kakak ganteng" Ucap adiknya membuat Keyna menggetok kepala adik sepupunya dengan botol yang dia pegang.

"Jangan ngacok, dia... Dia... Dia temen aku" Ucap Keyna membuat adik sepupunya menatap Keyna dengan kening mengerut.

"Temen atau demen?" Goda adiknya itu membuat Keyna langsung menarik adiknya pergi dari sana, jika dibiarkan nanti dirinya sendiri yang malu.

Keyna mengeteki adiknya membuat adiknya itu memukul-mukul Keyna.

"Jangan malu-maluin aku deh" Ucap Keyna dan adiknya hanya tertawa.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna tersenyum canggung dan dia mulai menjelaskan poin-poin yang sudah dia hafalkan sebelumnya.

Keyna tambah gugup saja ternyata laki-laki yang bertemu dengannya tadi juga ikut rapat dan dia adalah pemimpin dari kantor pabrik obat langganan rumah sakit.

Keyna tersenyum dan menghela nafasnya lega saat dia berhasil menjelaskan semuanya, profesor Zayn mengacungkan jempolnya kepada Keyna membuat gadis itu tersenyum dan membalas acungan jempol dari profesor itu.

Profesor Zayn itu sudah Keyna anggap seperti Ayah Keyna sendiri, profesor Zayn sangat baik padanya dan merawatnya seperti anaknya sendiri.

Setelah rapat Keyna berjalan berdampingan dengan profesor Zayn.

"Apa yang saya bilang kamu pasti bisa" Ucap Profesor Zayn membuat Keyna tersenyum dan mengangguk.

"Profesor"

Langkah kaki Keyna dan Profesor Zayn terhenti ketika mendengar suara panggilan dari seseorang.

"Ahh Pak Rakha" Ucap Profesor Zayn dan berjabat tangan dengan Rakha.

Keyna hanya terdiam, dia berdiri dibelakang profesor Zayn dengan kepala menunduk.

"Ada perlu apa ya Pak Rakha memanggil saya?" Tanya profesor Zayn.

"Saya hanya meminta profesor Zayn untuk datang ke kantor besok sebelum jam makan siang" Ucap Rakha dan profesor Zayn mengangguk.

"Boleh-boleh, tapi yang datang asisten saya ya. Saya sudah sangat tua untuk bolak-balik kesana kemari" Ucap Profesor Zayn dan Rakha mengangguk.

"Ngomong-ngomong siapa asisten profesor?" Tanya Rakha.

"Key?"

"Ya Profesor?" Keyna berdiri disamping profesor Zayn.

"Dia asisten saya, namanya Keyna Odisha Pramita" Jawab profesor Zayn membuat Keyna terdiam kaget.
"Kamu besok ke kantor Pak Rakha ya buat mewakili saya" Ucap profesor Zayn dan Keyna mengangguk.

"Kalau begitu saya duluan Pak Rakha" Ucap profesor Zayn dan berjalan pergi.

Keyna mendesis pelan, itu tandanya besok dia harus bertemu dengan Rakha lagi?

"Misih" Ucap Keyna dan menundukan kepalanya kemudian berlari pelan pergi dari hadapan Rakha.

Tbc

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang