🔅 Double J

3.2K 251 14
                                    

Keyna tersenyum saat melihat sahabat-sahabatnya yang datang kerumah untuk melihat anaknya yang baru lahir tiga hari yang lalu.

Kemarin Keyna memang sudah boleh dipulangkan tapi wanita itu memilih untuk tinggal sementara dirumah kedua orang tuanya karna dirinya yang belum bisa menjaga dan mengurus sikembar sendirian, apalagi jika Rakha pergi bekerja.

Kasur Keyna yang ada dikamar sudah dipindahkan oleh Adam dan Anto keruang tengah agar memudahkan segalanya.

Perlengkapan bayi yang ada dirumah Rakha juga sudah Azzam dan Reina bawakan saat mereka berkunjung ke klinik untuk menengok sahabatnya.

Hari ini yang datang tidak banyak hanya Reina, Prima dan anak-anak sedangkan para suami mereka memilih bekerja.

Rahayu dan  Wildan sudah datang kemarin, dan Rahayu juga membantu kepulangan Keyna kerumah.

"Sayang"

Keyna menengok kearah Rakha dan tersenyum.
"Ya Kak?"

"Mau makan apa? Biar aku beliin" Ucap Rakha membuat Keyna tersenyum.

"Pengen nasi padang" Ucap Keyna dan Rakha mengangguk.
"Tapi nanti suapin ya" Ucapnya lagi dan Rakha tersenyum kemudian menganggukan kepalanya.

"Aku beliin dulu ya" Ucap Rakha dan Keyna mengangguk.

Rakha mengecup kening Keyna dan berdiri kemudian berjalan pergi keluar membuat Keyna tersenyum.

"Sekalian beli yang banyak, Kha. Buat kita-kita juga" Ucap Prima dan Rakha hanya berdeham singkat.

"Key, lucu banget" Ucap Reina dan menciumi bayi laki-lakinya membuat Keyna tersenyum.

"Mirip aku kan?" Tanya Keyna dan diangguki oleh Reina.

"Banget" Jawab Reina membuat Keyna tertawa pelan.

Cemara mencolek tangan Keyna.
"Aunty, nama dedeknya siapa?" Tanya Cemara dengan menggerakan tangannya.

Keyna tersenyum dan mengelus lembut kepala Cemara.
"Namanya dedek Julio sama dedek Jenna" Ucap Keyna membuat Cemara tersenyum dan gadis kecil itu mengangguk.

"Double J" Ucap Prima membuat Keyna terkekeh mendengarnya.

"Panjangnya siapa, Key?" Tanya Reina dan menatap Keyna.

"Kakaknya namanya Julio Febrian Danadyaksa dan adiknya namanya Jenna Febriyani Danadyaksa" Jawab Keyna.

Keyna memang membalik Julio sebagai kakaknya dan Jenna sebagai adiknya. Keyna mengikuti orang-orang Jawa bilang katanya kalau bayinya kembar yang lahir duluan itu adalah adiknya dan lahir belakangan adalah kakaknya karna kakaknya memberikan kesempatan adiknya untuk lahir duluan.

"Beda berapa menit, Key?" Tanya Prima.

"Lima menit" Jawab Keyna membuat Prima berdecak kagum.

"Keren ya, Ibu terbaek. Kuat banget kamu" Ucap Prima membuat Keyna terkekeh pelan.

"Key, ada yang mau ketemu sama kamu" Ucap Anto membuat Keyna mendongak dan senyuman dibibirnya meringsut hilang melihat orang tersebut.

Prima dan Reina juga ikut menatap kearah orang tersebut.

"Ajeng?"

Ajeng yang berdiri didekat pembatas antara ruang depan dan ruang tengah tersenyum, wanita itu itu menggendong seorang bayi berusia tiga bulanan.

"Hai"

Ajeng berjalan mendekat kearah mereka dan duduk dibawah kasur.
"Aku boleh boboin dia diatas kasur juga gak?" Tanya Ajeng dan menatap yang lainnya.

"Boleh" Prima langsung memberikan tempat untuk anak Ajeng membuat wanita itu tersenyum dan menidurkan anaknya disamping Julio.

Klonteng

Reina gemas sendiri karna Reizam memainkan boneka yang berbunyi nyaring, Reina mengambilnya dan menaruhnya jauh dari jangkauan Reizam.

Ajeng tersenyum dan menatap Keyna yang menatapnya dengan tatapan datar.

"Key"

Ajeng mengeluarkan sebuah paperbag berwarna hijau toska dan memberikannya kepada Keyna.

"Buat si kembar" Ucap Ajeng dan Keyna mengambilnya.

"Makasih" Ucapnya dengan nada yang singkat membuat Prima dan Reina saling menatap.

Ajeng menatap kearah Prima dan Reina.
"Boleh gak kalian ninggalin aku sama Keyna berdua? Ada yang ingin aku bicarakan dengan Keyna" Ucap Ajeng dengan tatapan memohon.

Prima dan Reina mengangguk mereka mengajak anak-anaknya untuk keluar sebentar.

Ajeng tersenyum dan beralih duduk diatas kasur kemudian menatap Keyna.

"Mau ngomong apa?" Tanya Keyna langsung.

Ajeng tersenyum kecut. "Aku udah menentukan jika aku bakal bercerai dengan suamiku" Ucap Ajeng membuat Keyna sedikit kaget.

"Terus?" Keyna berpura-pura bodoamat padahal dalam hatinya dia sangat berempati.

"Maaf jika kedatangan Mama ku itu membuat hubungan kalian merenggang" Ucap Ajeng kemudian dia menatap Keyna.

"Aku juga gak tau dari mana Mama tau rumah kalian dan kenapa Mama datang kerumah kalian" Ucap Ajeng.

"Aku minta maaf, Key. Aku gak mau ganggu kebahagiaan kamu dan Kak Rakha" Ajeng menundukkan kepalanya.
"Maaf juga dengan masalah yang dikantor Kak Rakha, itu memang aku yang mencium pipi Kak Rakha duluan karna aku berfikir itu adalah ciuman terakhir sebelum aku benar-benar melupakan Kak Rakha dan masa lalu kita"

Keyna yang sudah tidak menahan diri akhirnya mendekati Ajeng dan memegang kedua tangan Ajeng membuat wanita itu menatap Keyna.

"Aku benar-benar minta maaf, Key. Jangan benci aku dan Mama ku" Ucap Ajeng kemudian meneteskan air matanya.

Keyna menghapus air mata Ajeng.
"Aku udah maafin kamu, Kak Rakha udah cerita semua sama aku" Ucap Keyna membuat Ajeng tersenyum.

"Besok lusa aku berencana untuk pergi dari kota ini dan tinggal di kota baru" Ucap Ajeng membuat Keyna tersentak kaget.

"Kamu mau pergi kemana?" Tanya Keyna.

"Aku dan anak ku berencana untuk pergi ke Singapura" Jawab Ajeng.
"Kami akan tinggal disana selamanya"

"Kamu akan meninggalkan kita semua?" Tanya Keyna dengan suara yang terdengar tidak ingin jika Ajeng pergi.

"Aku tidak meninggalkan kalian, aku berharap kalian hidup bahagia selamanya" Ucap Ajeng membuat Keyna memeluk Ajeng.

Ajeng membalas pelukan Keyna.

"Jangan pergi, Jeng" Ucap Keyna membuat Ajeng tersenyum pilu.

"Aku harus pergi, Key"


TBC

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang