Rakha tersenyum dan menciumi wajah Jenna dan Julio secara bergantian membuat tangan kecil kedua bayi kembar itu terangkat untuk mengusap wajah dan hidungnya yang bekas ciuman Rakha.
Rakha tertawa pelan melihat tingkah kedua anaknya, dia menengok kearah Keyna yang tertidur disamping Jenna.
Rakha tersenyum miring, dia mendekati Keyna dan menciumi wajah Keyna sama seperti dia menciumi wajah kedua anaknya tadi.
Keyna yang merasakan itu langsung terbangun dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya membuat Rakha tersenyum geli.
"Bunda capek?" Tanya Rakha membuat Keyna menurunkan tangannya dan menatap Rakha.
"Hem, Julio sama Jenna nangis terus" Jawab Keyna seakan mengadu kepada Rakha membuat laki-laki itu tersenyum dan kembali menciumi wajah Keyna.
"Kak Rakha geli ihh" Ucap Keyna dan menahan kepala Rakha.Tangan Keyna mengelus lembut rahang Rakha. "Kak Rakha gak cukuran? Tumben banget" Ucap Keyna.
Rakha tersenyum menikmati sentuhan jari jemari Keyna di rahangnya.
"Mau cukuran gak ada krimnya" Ucap Rakha."Mau beli?" Tanya Keyna dan Rakha mengerutkan dahinya.
"Dimana?" Tanya Rakha membuat Keyna mendengus sebal.
"Di tukang sayur, ya atuh di minimarket lah" Ucap Keyna yang sebal dengan pertanyaan aneh Rakha.
Rakha terkekeh pelan.
"Mau anterin?" Tanya Rakha dan Keyna mengangguk."Boleh, tapi perginya jangan lama-lama ya" Jawab Keyna dan Rakha mengangguk.
"Tenang aja" Ucap laki-laki itu membuat Keyna tersenyum.
Tangan Rakha menyentuh punggung Keyna dan dengan secepat kilat dia membalikkan badan Keyna menjadi diatasnya.
Keyna terpekik kaget dengan gerakan Rakha yang bahkan tidak dia wanti-wanti.
Posisi mereka saat ini dengan Keyna yang duduk dipangkuan Rakha dengan mengangkangi laki-laki itu dan Rakha yang menyandarkan badannya ditembok.
"Kak Rakha ihhh, entar kalau ada orang liat gimana?" Tanya Keyna dan kepalanya menatap kearah kanan dan kiri.
Rakha mendekatkan wajahnya keleher Keyna dan mengecupnya dengan lembut.
"Sekarang masih jam satu siang, sayang. Orang-orang masih pada tidur siang" Ucap Rakha dan dia menarik badan Keyna mendekat kearahnya.
Rakha menghisap dengan kuat leher istrinya membuat Keyna mencengkram erat bahu Rakha dan lenguhan pelan terdengar dari bibirnya.
"Aku puasa lama, Key. Sekarang boleh ya" Ucap Rakha membuat Keyna langsung menggelengkan kepalanya.
"Masih siang, Kak. Entar kalau orang-orang denger gimana? Kalau sikembar bangun gimana?" Tanya Keyna membuat Rakha menghela nafasnya panjang dan menaruh kepalanya dipundak Keyna kemudian matanya melirik kearah kedua anaknya.
"Aku kangen kamu" Ucap Rakha lagi.
Keyna menatap Rakha dan mengelus lembut kedua pipi Rakha, Keyna mengecup pipi kiri Rakha.
"Sabar ya, tunggu sampai mereka besar sedikit" Ucap Keyna membuat mata Rakha melotot mendengarnya.
"Masih lama dong" Ucap Rakha membuat Keyna terkekeh melihatnya, cute sekali suami boncabenya.
"Setidaknya tunggu entar malem, Kak. Masa iya siang bolong begini kita olahraga, terus mau ngelakuinnya dimana?" Tanya Keyna.
"Dikamar kamu gak bisa? Entar aku bantuin biar suaranya gak keluar" Ucap Rakha dan Keyna berdeham panjang.
"Dikamarkan gak ada kasurnya, Kak. Entar badan aku sakit kalau digempur cuma diatas lantai, terus kalau masuk angin gimana?" Tanya Keyna membuat Rakha mendesis pelan.
"Mau pulang dulu kerumah? Entar balik lagi" Usul Rakha membuat Keyna memukul dada Rakha.
"Terus Kak Rakha mau ninggalin mereka? Aku gak yakin kalau sebentar doang, lagian aku masih dalam masa nifas, Kak" Ucap Keyna membuat Rakha terkekeh pelan.
"Kamu terlalu menggoda, sayang" Ucap Rakha dan melumat bibir Keyna dengan lembut.
〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽
Keyna berjalan keluar dari dapur dengan membawa satu piring makanan dan satu gelas air minum.
Dia duduk disamping Rakha yang duduk dibawah kasur dengan laptop yang ada dihadapannya yang laki-laki itu taruh diatas kasur.
"Makan dulu, Kak" Kata Keyna dan menaruhnya diatas karpet disamping Rakha.
"Bentar" Ucap Rakha dan Keyna naik keatas kasur dan mengelus lembut kepala kedua anak kembarnya.
Keyna menunduk untuk menciumi pipi kedua anak kembarnya dengan gemas.
"Sayangnya Bunda tidur mulu" Ucap Keyna dan mengeluskan hidungnya dengan hidung mancung milik Jenna.
"Sayangnya Bunda cuma mereka nih?" Tanya Rakha dan menutup laptopnya membuat Keyna terkekeh kemudian menatap Rakha.
"Nggak dong sama Ayahnya mereka juga Bunda sayang" Ucap Keyna membuat Rakha tersenyum.
Dia mengambil piring makanan yang sudah Keyna siapkan untuknya.
"Kamu gak makan lagi, Key?" Tanya Rakha dan Keyna menggelengkan kepalanya.
"Masih kenyang, Kak. Kan tadi aku makan martabak dari Kak Sinyo, satu porsi lagi" Jawab Keyna dan Rakha hanya mengangguk.
"Biasanya Ibu menyusui itu harus banyak makan, Key. Biar ASI-nya lancar" Ucap Rakha dan Keyna mengangguk.
"Iya suamiku"
"Oh ya, Key. Kalau mereka udah boleh naik pesawat kita terbang ke China mau gak?" Tanya Rakha membuat Keyna mengerutkan dahinya.
"Ngapain?" Tanya Keyna heran.
"Jenguk nenek, kan sebagian besar keluar dari Papa aku disana" Jawab Rakha dan Keyna hanya ber'oh' saja.
"Boleh, aku juga gak pernah naik pesawat bahkan kebandara aja cuma lewat didepannya" Ucap Keyna membuat Rakha tertawa mendengarnya. Kasihan sekali.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Your Soulmate [Tamat]
Romance⚠WARNING⚠ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Hargai karya penulisnya. (15+) "Seperti yang kamu katakan, jika jodoh gak akan kemana. Kalau emang jodohnya pasti bakal dipertemukan dan disatukan juga."- Rakha Januar Danadyaksa. "Pembawaannya tenang dan kalau ng...