🔅 Liburan

3.2K 271 0
                                    

Keyna memasukkan barang-barang yang akan mereka gunakan kedalam bagasi mobil.

Keyna menatap kearah kardus besar yang ada diatas lantai, Keyna merenggangkan otot-ototnya dan berjongkok untuk mengangkat kardus itu.

Keyna memeluk kardus itu dan mencoba mengangkatnya, bukannya terangkat malah dirinya yang terpental jatuh kebelakang.

"Hahahaha"

Keyna menengok kearah suara yang menertawakannya, dia berdecak sebal dan menatap Rakha yang masih tertawa.

Suami macam apa itu? Istrinya jatuh bukannya ditolongin malah ditertawakan.

"Kak Rakha aku kalau marah gak tanggung-tanggung loh, Kak Rakha gak boleh sentuh aku selama seminggu" Ucap Keyna dan berjalan masuk kedalam rumah mereka membuat Rakha terdiam dengan wajah melongo kaget.

Dia baru saja membuat kesalahan terbesar.
Rakha langsung berlari masuk untuk mengejar istrinya.

Keyna dengan perasaan sebal merapihkan tempat tidur yang sudah seperti kapal pecah, entah apa yang mereka lakukan tadi malam sampai model kasurnya amburadul seperti ini.

"Sayangku"

Keyna seakan menutup kupingnya, dia tidak menjawab panggilan lembut dari suaminya.

"Istriku"

Keyna masih sibuk dengan aktivitasnya dan tidak menjawab ataupun menengok kearah laki-laki itu.

"Cintaku"

Keyna berdiri dan berjalan kearah kamar mandi, tapi saat dia baru saja melangkah Rakha langsung menarik pinggang Keyna membuat mereka berdua terjatuh diatas kasur.

"Kak Rakha ihhh"

Keyna meronta-ronta dari pelukan Rakha, dia memukul-mukul badan Rakha agar laki-laki itu melepaskannya.

Rakha langsung menindih badan Keyna membuat istrinya itu terdiam dan menatap Rakha, tangan Rakha mengelus dahi Keyna.

"Maaf" Ucapnya membuat Keyna memutar bola matanya malas.
"Tapi tadi itu kamu lucu makanya aku ketawa" Ucap Rakha membuat Keyna mendengus sebal.

"Kalau gak iklas minta maafnya gak usah deh" Ucap Keyna sinis dan mencoba mendorong badan Rakha untuk menjauh.

"Eihh, iya iya. Aku minta maaf" Ucap Rakha dengan memasang wajah memelas membuat Keyna tertawa melihatnya.

"Hahahaha"

Cup

Keyna terdiam dan cemberut, dia menatap sebal kearah Rakha.

"Curang" Ucap Keyna sebal dan Rakha hanya menaikkan sebelah alisnya.

Dengan sekuat tenaga Keyna membalikkan badan mereka dan sekarang Keyna yang ada diatas Rakha, wanita itu duduk diatas perut Rakha membuat suaminya hanya mampu menatap Keyna dengan senyuman devilnya.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Rakha, laki-laki itu menjadikan tangan kanannya sebagai bantalan kepala.

"Dih, boncabe level limabelas" Ucap Keyna sebal dan berniat untuk beranjak dari tubuh Rakha.

Laki-laki itu langsung menarik pinggang Keyna dengan tangan kirinya membuat wanita itu langsung menimpa dada Rakha.

Keyna memukul-mukul sebal dada Rakha.

Tangan Rakha menarik bantal untuk sanggahan kepalanya, kemudian tangannya menarik badan Keyna agar kepala istrinya itu sejajar dengan kepalanya.

Tangan Rakha memeluk erat pinggang Keyna.

"Kak Rakha mau apalagi?" Tanya Keyna yang sudah malas dengan sikap Rakha yang manja seperti ini, jika laki-laki itu sudah seperti ini pasti ada maksud tertentu.

"Mau kamu" Jawab Rakha dan tersenyum.
Rakha menarik kepala Keyna dan bibirnya langsung melumat lembut bibir tipis nan manis itu.

Suara decapan bibir mereka terdengar menggema disudut ruangan kamar, tangan Rakha tidak bisa tinggal diam. Tangan nakalnya mengelus sana dan sini.

Rakha menurunkan ciumannya keleher Keyna saat dirasakan jika wanita itu sudah kekurangan nafas.

"Aunty!"

"Tante!"

"Key!"

"Rakha!"

Keyna langsung menjauh dan menatap Rakha dengan tatapan kaget, Rakha yang sudah ditutupi kabut gairah ingin menyambar kembali bibir Keyna yang membengkak akibat ciuman mereka tadi.

"Kak Rakha ihh, itu mereka" Ucap Keyna dan menahan badannya sendiri agar tidak jatuh karna Rakha menarik badannya.

"Ya terus kenapa? Tuntasin ini dulu, aku udah terlanjur bergairah, sayang" Ucap Rakha membuat Keyna berdecak sebal

"Terus Kak Rakha mau buat mereka nungguin kita sampai kelar? Gitu?" Tanya Keyna sebal.

"Udah ya, entar aja kita harus berangkat dulu" Ucap Keyna dengan tatapan memohon.

Rakha menghela nafasnya kasar dan mengangguk.
"Kamu duluan aja keluar, aku ada perlu sama kamar mandi" Ucap Rakha membuat Keyna terkekeh mendengarnya.

Keyna turun dari badan Rakha dan berlari keluar dari kamar.

Rakha segera berjalan masuk kedalam kamar mandi, Keyna membuatnya gila. Entah Keyna yang terlalu menggoda atau dirinyalah yang tidak bisa menjaga nafsu jika berdekatan dengan Keyna.

〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽〽

Keyna tersenyum dan mengelus lembut rambut Cemara yang duduk didepannya.

Mereka sedang ada diperjalanan menuju puncak, Cemara meminta untuk satu mobil dengan Keyna.

Rakha ikut tersenyum dan mencubit pipi chubby Cemara membuat gadis kecil itu cemberut.

Cemara ini anak istimewa, dia adalah anak pilihan. Dari kecil Cemara tidak bisa bicara, bahkan suaranya saja tidak bisa terdengar karna kata dokter pita suara Cemara terlalu kecil.

Reina sempat menangis selama seminggu karna anak pertamanya yang tidak bisa bicara, tapi Azzam menenangkan istrinya itu dan laki-laki itu berkata.

"Cemara itu anak spesial, sayang. Karena dia anak spesial maka orang tuanya juga spesial"

Reina menerima kenyataan tentang Cemara, anak itu titipan dari Allah dia harus bisa menjaga titipan dari Allah yang sangat spesial.

Keyna tersenyum menatap Cemara, tangan gadis kecil itu terangkat dan membentuk sebuah kata lewat tangannya.

"Aunty juga sayang sama Ema" Ucap Keyna membuat Cemara tersenyum dan memeluk Keyna.

TBC.

Ada yang nunggu updatenya gak?

Maaf banget baru update, dari kemarin lusa aku gak enak badan. Senengin aku dengan pencet vote ya, yang belum follow yuk lah difollow dulu.

I Am Your Soulmate [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang