2

882 33 0
                                    

Writer pov
Seorang DJ tampan meramaikan suasana pesta di sebuah klub.
3 orang gadis terlihat baru saja datang. Alunan musik yang asyik membuat mereka ikut bergerak mengikuti hentakan musik.

Sementara di sudut lain, 2 orang pria juga baru tiba. Tapi salah satu dari mereka tampaknya tidak terlalu menyukai tempat ini.

"Mengapa kita ada di tempat seperti ini. Aku pikir kita akan malam dengan beberapa kolega?"

"Tempat ini juga tempat untuk makan malam, kau bisa makan sepuasnya"

"Jang Yong-a--, aku pulang saja"

" Hyun Bin ssi, jangan begitu. Kita harusnya bersenang-senang. 10 menit saja. Kalau tidak betah, kita pergi dari sini".

Hyun Bin menghela nafas, dengan berat hati dia menuruti temannya itu. Mereka segera duduk di bar dan memesan dua slot wiski.

Kembali lagi ke tiga wanita cantik yang kini tengah asyik ngobrol.

"Kau lihat pria yang diujung sana?. Yang memaki jas dengan kemeja kotak kotak?. Ganteng banget!!" Kang He ra menunjuk dengan mulutnya.

Dalam cahaya remang Ji na dan Hywon melihat kearah yang ditunjuk He ra.

"Kau benar He ra ya, orang itu ganteng banget. Tinggi lagi" Hywon terlihat senang.

Pemuda itu terlihat tampan dalam balutan jas dipadukan dengan dalaman kemeja kotak kotak dan celana panjang berpotongan sempurna.

Sejenak, Ji na juga terpesona dengan pemandangan indah itu. Rasanya tidak adil ada pria yang bisa terlihat setampan itu walaun dilihat di bawah cahaya yang remang remang. Kini pandangan semua wanita diruangan ini hanya tertuju pada lelaki itu.

Sapaan seseorang membuyarkan lamunan ketiga gadis itu. Seorang wanita yang menyapa mereka terlihat sangat antusias yang ternyata wanita itu adalah senior mereka dikantor. Tak lama dia pun ikut duduk bersama mereka. Obrolan seru pun terjadi.

"Kang He ra, kenapa tidak kau minum wiski yang kuberikan?." Ujar wanita yang bernama Gim mina.

"Ah! Maaf hari ini perutku sedang tidak enak, aku akan meminumnya pelan pelan". He ra menjawab dengan muka sungkan.

"Kau gak minum?, malah dibuang diam diam ya" ujar Gim Mina setengah marah saat melihat didekat He ra ada sebuah gelas yang berisii wiski yang tak di minum.

Suara nya yang cukup nyaring, membuat beberapa pasang mata disekitar meja mereka melihat kearah mereka. Tak terkecuali Hyun Bin dan temannya.

"Bukan begitu senior, ini air putih. Aku tidak memesannya karena haus" Ji na menyela cepat, karena He ra terlihat gugup.

"Ya sudah, kenapa tidak di minum".

Ji na melirik He ra, dan He ra terlihat menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju. Ji na berdehem lalu dengan sedikit gemetar memegang gelas itu, dan meminumnya sampai habis.

Tak!!!
Ji na meletak gelas itu dengan sedikit kuat.

"Sudah kubilangkan ini air" ujar Ji na dengan kesal.

"Oh..i..iya, maaf aku sudah salah paham. Sebagai permintaan maaf, hari ini aku yang traktir".

He ra memandang Ji na dengan tatapan bersalah.

Hyun Bin mematung, perhatian nya terpaku. Gadis itu memesona.

Hyun Bin menarik napas, matanya melahap setiap jengkal pada gadis itu, mengamatinya dengan seksama.

Gadis itu terlihat memberanikan diri meminum habis satu gelas penuh berisi soju hingga Hyun Bin mencemaskan keselamatannya, tetapi gadis itu malah terlihat baik baik saja.

Kunci Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang