"Sajang nim....sajang nim." Manager Jih masuk tiba-tiba. Membuat Hyun Bin terkejut dan segera menutup layar laptopnya.
"Hyung, ada apa denganmu. Memanggil ku sajang nim. Tumben sekali kau formal"
"Ini". Manager Jih menyodorkan berkas pada nya.
"Ini adalah kontrak kerja dengan Z ent. "Hyun Bin membuka lembaran- demi lembaran kontrak kerja itu. Dan mengamatinya. Pandangannya berhenti ketika membaca nama penanggung jawab bukanlah Kim Ji na.
"Tunggu...kenapa penanggung jawabnya diganti?. Bukan kah katamu kalau Z ent sangat percaya pada Kim Ji na?"
"Kau sendiri yang menentangnya. Jadi aku meminta pertimbangan pada Z ent untuk mencari pengganti Kim Ji na." Manager Jih bicara dengan nada lambat-lambat.
Alis Hyun Bin terangkat dengan ekspresi kaget.
"Ahh...wow kau terlalu cepat menyimpulkannya." Guman Hyun Bin pelan."Apa?" Manager Jih mendekatkan diri pada Hyun Bin.
"Tidak apa-apa."
"Hyung, hubungi lagi perusahaan Z ent. Minta mereka kembali menepatkan Kim Ji na sebagai penanggung jawab. Aku rasa---"
"Baiklah...aku paham" sela manager Jih sambil tersenyum penuh makna.
"Ngomong-ngomong hari ini kau ada janji makan malam dengan ibumu. Beliau sudah menunggu dirumah"Hyun Bin menepuk keningnya. Ia lupa kalau ibunya sedang berkunjung kerumahnya.
.
Seochodong
Hyun Bin masuk kerumah dengan tidak semangat."Kau sudah datang". Nyonya Jang tersenyum saat melihat anaknya pulang.
"Iya ibu". Jawabnya sambil membuka sepatu.
"Cepatlah kemari, ibu sudah masak kesukaanmu. Aigo...putraku yang malang, kau terlalu banyak bekerja hingga tidak terurus begini." Nyonya Jang menggiring Hyun Bin menuju meja makan.
Seharusnya makanan yang dimasak ibunya pasti menggugah selera makannya. Tapi entah kenapa malam ini dia sangat malas menyentuhnya. Ia hanya menatap kosong pada piringnya.
"Bin-a, kenapa kau tidak makan?" Tanya nyonya Jang yang membuyarkan lamunannya.
"Huh?." Hyun Bin kelihatan bingung.
"Kenapa ibu memasak terlalu banyak. Padahal cuman kita berdua yang makan. Apa ibu tidak bisa masak 1 jenis makanan saja. Bagaimana bisa aku memakan semuanya."Wajah ibunya berkerut karena heran, merasa aneh dengan sikap Hyun Bin yang mengeluh tentang jumlah makanan yang dihidangkan.
"Ada apa nak, kau biasanya tidak mengeluh soal masakan yang ibu masak."
Hyun Bin bergeming. Menyadari bahwa dia terlalu emosi pada hal yang tidak diperlukan.
"Maaf ibu, aku tidak...tidak bermaksud begitu"
"Apa ada yang mengganggu pikiran mu nak?"
Hyun Bin mengembus napas. Sejenak hanya menatap ibunya.
"Kim Ji na sudah kembali ke korea""Benarkah?, apakah dia sehat?"
"Iya, dia sangat cantik ibu dan sehat.". Jawab Hyun Bin dengan berbinar.
"Bin-a"
"Ya!"
"Jika kau belum bisa melupakannya selama dua tahun---mungkin memalukan, tapi...kenapa tidak memintanya menerima mu kembali?. Katakan bahwa kau bersalah. Lagi pula, usia kalian juga semakin mature dan kau sudah sangat sukses. Memulai kembali hubungan dengannya, ibu rasa adalah pemikiran yang bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunci Hati [End]
Fanfiction"Apa kau percaya kalau cinta akan selalu memberikan kebahagiaan, keberanian, kenyamanan?" -Kim Ji na "Dan juga ada rasa sakit, kebencian, kesedihan dan putus asa, cinta juga tidak memberikan kebahagiaan. tapi, cinta juga...