38. (Rapsodi)

856 29 13
                                    

Hari pernikahan akhirnya tiba. Pernikahan ini hanya di hadiri keluarga dekat saja. Hyun Bin memilih mengadakan pesta yang lebih private.

Ji na melihat pantulan wajahnya di cermin dengan tatapan tidak percaya. Ia pangling dengan wajahnya sendiri. Matanya mulai berkaca-kaca, tak kuasa menahan air matanya. Ji na mendongakkan kepala agar air matanya tak jatuh.

"Kim Ji na." Kang He ra tampak muncul dari balik pintu. Aku melambai padanya dan menyuruhnya mendekat.

"Kim Ji na kau terlihat sangat cantik." Ujar He ra. "Warna gaun  ini sungguh indah dengan warna kulitmu yang putih. cantik sekali."

"Benarkah?." Ji na berdiri sambil melihat bayang diri di cermin. Terkesiap. Benarkah itu dirinya?.

Gaun pengantin yang digunakannya berbentuk Ball gown dengan kerung cukup rendah tapi tetap sopan, yang juga memamerkan bahu mulus dan tengkuknya. Gaun lace dan tule ini memiliki train cukup panjang, juga veil yang menjadi kesatuan dengan tata rambut cantik Ji na. Membuatnya terlihat mewah, dan elegan.

"Kau seperti putri kerajaan." He ra mengibaskan lipatan sutra bermotif timbul sehingga roknya yang berkibar itu tersampir dengan sempurna.

Ji na tersenyum mendengar itu

"Hyun Bin sangat beruntung mendapatkanmu."

Belum sempat Ji na menjawab, seseorang memanggilnya untuk segera bersiap menuju altar.

"Aku datang." Kata Ji na, terkejut saat He ra memeluknya erat-erat.

"Kau harus bahagia dengan pernikahanmu setelah apa yang terjadi selama ini. Jika Hyun Bin berani menyakitimu lagi, maka dia harus berhadapan denganku."

Ji na mengangguk.
"Terimakasih banyak He ra."

"Untuk apa?".

"Segalanya."

Kang He ra tersenyum, lalu mengandengku menuju keluar.

Musik berkumandang dan pintu besar terbuka. Ji na melangkah melewati ambang pintu menuju ujung lorong, bagian belakang gaunnya menyapu dengan megah dibelakangnya.

Diujung lorong, Hyun Bin. Tampak tinggi dan tampan dalam setelan jas bewarna navi dipadu dengan celana bewarna senada membuatnya seperti model majalah fashion ternama dan pastinya spektakuler. Ia berdiri penuh kepercayaan diri, seksi, dan maskulin. Menunggu pengantin wanitanya.

















💝
Hyun Bin menatap pengantin wanitanya dengan kebanggaan membara di matanya. Ji na berjalan perlahan di iringi He ra menuju Hyun Bin yang menunggunya diujung altar.
Bibirnya melengkung senyum memabukan membuat Ji na terpana dan ia merasa dirinya melayang-layang.

Ji na tersenyum, padahal jantungnya berdegub sangat kencang. Saat matanya terpaku pada Hyun Bin, degub jantungnya semakin melebihi batas normal.
Ji na berharap Hyun Bin tidak mendengar suara jantungnya sangking kencangnya.

Dia menerima Ji na dari pengiring pengantin sambil mengucapkan terimakasih.

Hyun Bin mengucapkan sumpah perkawinan sederhana dengan penuh ketulusan hingga Ji na harus menahan air mata saat menjawab, nyaris tak sanggup mempercayai akhirnya hal ini benar-benar terjadi.

Hyun Bin menyematkan cincin pernikahan di jari manis Ji na, dan Ji na melakukan hal yang sama. Mereka berciuman.

Ketika akhirnya Hyun Bin mengangkat kepala, jantung Ji na berdebar kencang didada.

"Aku merusak lipstikmu." Bisik Hyun Bin. Matanya terpaku pada bibir ji na yang bengkak.
"Maafkan aku."

Ji na spontan mengulum bibir diiringin tawa pelan Hyun Bin.

Kunci Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang