17

523 18 3
                                    

Hyunbin pov

Ji na berhenti di sebuah jembatan untuk menikmati pemandangan. Dia bersandar manja di pundakku. Tapi aku menghindarinya.

"Kau marah dengan reaksiku tadi ya?" Tanyanya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau marah dengan reaksiku tadi ya?" Tanyanya pelan.

"Tidak, aku hanya menyesuaikan diri saja" jawabku tampa menoleh

"Menyesuaikan diri?, kenapa?"

"Berapa yang aku terima, sebanyak itulah aku berikan. Jika kau menciumku, maka aku akan menciummu kembali. Kau bisa menyentuhku semaumu, tapi aku tidak bisa. Itu sangat tidak adil" jelasku.

"Terus sekarang gimana?, kau tidak ingin aku menyentuhmu juga?"

"Bisa, asal kau mengijinkanku juga"

"Kau tidak memiliki batas. Aku memiliki batasan saat menyentuhmu. Tapi kau..."

"Maka kita tetap seperti ini, masalah buatmu?" Sergahku.

Ji na diam tak menjawab, aku memandangnya yang kelihatan bingung.

"Aku lapar" ujarnya

"Ayo kita makan". Ajakku berjalan mencari tempat makan.

Kami mendatangi restoran yang tidak terlalu ramai oleh pengunjung. Aku memesan beberapa menu andalan di restorant itu.

 Aku memesan beberapa menu andalan di restorant itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ji na memotong motong daging. Lalu dia menyodorkan padaku, aku memakannya kemudian.

"Enak" ujarku

Lalu gantian aku pun menyuapinya.

"Hmm...rasanya lezat" gumannya sambil mengambil lagi untuk dimakannya. Tapi ternyata dipiringnya sudah habis

"Bolehkah aku memintanya lagi" lanjutnya sambil menunjuk piringku.

"Makan saja punyamu" jawabku cuek.

"Hei...kau akan terus perhitungan seperti ini. Lihat ini, jariku terkena batu panas saat mengambil dagingnya?" Ujarnya sambil menunjukan jarinya untuk menarik perhatianku.

Aku tersenyum tipis, lalu memegang jarinya yang katanya terluka itu, lalu aku pun meniupnya. Kemudian aku melanjutkan makanku.
Ji na terdiam melihat itu.

Kunci Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang